Kota Cilegon Pembahasan Per Sektor KabupatenKota Analisis

97

b. Kota Cilegon

1 Sektor Pertanian Sektor pertanian pada Kota Cilegon mempunyai peran terhadap PDRB Kota Cilegon dengan konstribusinya 2,42 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke enam dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon. Tabel 4.23 Analisis Sektor Pertanian No Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor Basis 2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi 3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi VIII Tingkat kepotensialan kurang sekali Sumber: Lampiran II, IX dan XI Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor listrik, gas dan air bersih menunjukan nilai rata-rata LQ yang kecil yaitu sebesar 0,31, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain. Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004- 2008 untuk sektor pertanian, nilai rata-rata komponen P j -nya adalah sebesar -8981,46 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh lambat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya negatif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D j , sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama 98 diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D j yang negatif, yaitu sebesar -3055,17. Sementara hasil perhitungan analisis tipologi menunjukan LQ1, Pj negatif 0, Dj negatif 0 termasuk ke dalam tipologi VIII sehingga sektor listrik, gas dan air bersih tidak potensial untuk dikembangkan karena tingkat kepontensialanya kurang sekali. 2 Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor pertambangan dan penggalian terendah dibandingkan sektor- sektor lainya, konstribusi sektor pertambangan dan enggalian hanya sebesar 0,09 persen pada Kota Cilegon di tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke sembilan dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon. Tabel 4.24 Analisis Sektor Pertambangan dan Penggalian No Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor non Basis 2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi 3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor pertambangan dan penggalian menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu sebesar 0,84, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain. 99 Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004- 2008 untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen P j -nya adalah sebesar 285,92 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D j , sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D j yang negatif, yaitu sebesar -171,11. Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ1, Pj positif 0, Dj negatif 0 sektor pertambangan dan penggalian termasuk ke dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya hampir dari cukup. 3 Sektor Industri pengolahan Tabel 4.25 Analisis Sektor Industri Pengolahan No Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor Basis 2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi 3 Dj Positif Pertumbuhan lebih cepat dibanding provinsi 4 Tipologi III Tingkat kepotensialan Baik Sumber: Lampiran II, IX dan XI Sektor industri pengolahan sebagai penggerak perekonomian Kota Cilegon, sektor industry pengolahan memberikan andil terbesar dalam konstribusinya terhadap PDRB Kota Cilegon sebesar 61,99 persen, hal ini menempatkan sektor industry pada peringkat pertama terhadap PDRB Kota Cilegon. 100 Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor industri pengolahan menunjukan nilai rata-rata LQ yang besar yaitu sebesar 1,28, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini berpotensi untuk ekspor kedaerah lain. Hasil perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004-2008 untuk sektor industri pengolahan, nilai rata-rata komponen P j - nya adalah sebesar -126219,38 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh lambat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya negatif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D j , sektor ini adalah sektor yang daya saingnya meningkat sehingga pertumbuhannya lebih cepat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D j yang positif, yaitu sebesar -80952,96. Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ1, Pj negatif 0, Dj positif 0 sektor industri pengolahan termasuk ke dalam tipologi III sehingga sektor ini adalah sektor yang memiliki tingkat kepotensialan yang baik dan menunjukan bahwa sektor ini mempunyai kinerja sektor yang dapat diandalkan dan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat. 4 Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Sektor listrik, gas dan air bersih pada Kota Cilegon mempunyai peran terhadap PDRB Kota Cilegon dengan konstribusinya 8,26 persen 101 pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke empat dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon. Tabel 4.26 Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih No Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor Basis 2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi 3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi IV Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor listrik, gas dan air bersih menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu sebesar 2,20, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini berpotensi untuk ekspor kedaerah lain. Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004- 2008 untuk sektor listrik, gas dan air bersih, nilai rata-rata komponen P j - nya adalah sebesar -1846,01 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh lambat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya negatif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D j , sektor listrik, gas dan air bersih adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D j yang negatif, yaitu sebesar -31295,55. 102 Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral listrik, gas dan air bersih menunjukan LQ1, Pj negatif 0, Dj negatif 0 termasuk ke dalam tipologi IV sehingga sektor ini menunjukan lebih dari cukup untuk dikembangkan. 5 Sektor Bangunan Sektor bangunan pada Kota Cilegon mempunyai peran terendah ke dua setelah sektor pertambangan dan penggalian, dengan konstribusinya yang hanya sebesar 0,45 persen terhadap PDRB Kota Cilegon pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke sembilan dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon. Tabel 4.27 Analisis Sektor Bangunan No Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor non Basis 2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi 3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor bangunan menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu sebesar 0,15, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain. Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004- 2008 untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen P j -nya adalah sebesar 1202,56 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang 103 tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D j , sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D j yang negatif, yaitu sebesar -773,76. Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ1, Pj positif 0, Dj negatif sektor bangunan termasuk ke dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya hampir dari cukup. 6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada Kota Cilegon mempunyai peran terbesar kedua setelah sektor industri pengolahan dengan konstribusinya terhadap PDRB Kota Cilegon sebesar 14,00 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke dua dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon. Tabel 4.28 Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran No Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor non Basis 2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi 3 Dj Positif Pertumbuhan lebih Cepat dibanding provinsi 4 Tipologi V Tingkat kepotensialan cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor perdagangan, hotel dan restoran menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu sebesar 0,63, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak 104 mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain. Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004- 2008 untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen P j -nya adalah sebesar 45619,54 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sementara dari hasil perhitungan komponen D j , sektor ini adalah sektor yang daya saingnya meningkat sehingga pertumbuhannya lebih cepat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D j yang positif, yaitu sebesar 30518,05. Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ1, Pj positif 0, Dj positif 0 sektor bangunan termasuk ke dalam tipologi V sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya cukup. 7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Tabel 4.29 Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi No Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor non Basis 2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi 3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber : Lampiran II, IX dan XI Sektor pengangkutan dan komunikasi pada Kota Cilegon mempunyai peran terhadap PDRB Kota Cilegon dengan konstribusinya 8,38 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke tiga dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon. 105 Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor pengangkutan dan komunikasi menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu sebesar 0,95, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain. Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004- 2008 untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen P j -nya adalah sebesar 18164,54 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D j , sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama dipovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D j yang negatif, yaitu sebesar -21778,96. Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ1, Pj positif 0, Dj negatif 0 sektor pengangkutan dan komunikasi termasuk ke dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya hampir dari cukup. 8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada Kota Cilegon mempunyai peran terhadap PDRB Kota Cilegon dengan konstribusinya sebesar 2,89 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke lima dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon. 106 Tabel 4.30 Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan No Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor non Basis 2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi 3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi 4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor persewaan dan jasa perusahaan menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu sebesar 0,87, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain. Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004- 2008 untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen P j -nya adalah sebesar 17983,57 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D j , sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D j yang negatif, yaitu sebesar -13532,30. Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ1, Pj positif 0, Dj negatif 0 sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan termasuk ke dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya hampir dari cukup. 107 9 Sektor Jasa-Jasa Sektor jasa-jasa, pada Kota Cilegon mempunyai peran rendah ke tiga setelah sektor bangunan dengan konstribusinya sebesar 1,52 persen terhadap PDRB Kota Cilegon pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke tujuh dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon. Tabel 4.31 Analisis Sektor Jasa-Jasa No Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor non Basis 2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi 3 Dj Positif Pertumbuhan lebih Cepat dibanding provinsi 4 Tipologi V Tingkat kepotensialan cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir 2004-2008, sektor jasa-jasa menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu sebesar 0,30, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain. Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian 2004- 2008 untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen P j -nya adalah sebesar 5068,83 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen D j , sektor ini merupakan sektor yang daya saingnya meningkat sehingga pertumbuhannya lebih cepat di banding pertumbuhan sektor yang sama 108 diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen D j yang positif, yaitu sebesar 167,27. Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ1, Pj positif 0, Dj positif 0 sektor jasa-jasa termasuk ke dalam tipologi V sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya cukup. 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis pada masing-masing daerah, Pada Kabupaten Serang, Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Serang selama 5 tahun menunjukan kenaikan dan penurunan pada masing-masing sektor disetiap tahunya, akan tetapi selama periode analisis yaitu tahun 2004 hingga 2008 sektor industri pengolahan masih mendominasi terhadap distribusi PDRB di Kabupaten Serang 63,27 persen pada tahun 2008 meskipun nilai tersebut lebih kecil dibandingkan tahun 2007 yang nilai distribusinya sebesar 63,36 persen. Sementara sektor pertambangan dan penggalian selama periode analisis merupakan sektor yang mempunyai distribusi terhadap PDRB terendah hanya sebesar 0,08 persen, meskipun justru pada tahun 2008 sektor tersebut mengalami kenaikan satu digit dari tahun sebelumnya sebesar 0,07 persen di tahun 2007. Untuk Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto pada Kota Cilegon selama 5 tahun kondisi perkembangan PDRBnya tidak jauh berbeda dengan Kabupaten Serang, dimana distribusi terbesar masih di dominasi sektor industri pengolahan yang pada tahun 2008 sebesar 61,99 persen, kondisi tersebut menurun dibandingkan tahun 2007 yang mencapai