Dasar-dasar Tingkah Laku atau Tingkah Laku Manusia

Pendidikan ini dapat diperoleh diantaranya melalaui pendidikan formal dalam hal ini adalah lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah hendaknya dipandang tidak hanya tempat untuk menambah ilmu yang digunakan sebagai modal hidup dikemdian hari, akan tetapi juga sebagai tempat pembinaan sikap mental dan tingkah laku social yang baik. c. Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat turut pula mempengaruhi proses perkembangan perilaku anak. Makin bertambah umur makin memperoleh kesempatan luas untuk mengadakan hubungan-hubungan dengan teman-teman bermain yang sebaya bergaul, sekalipun konflk akan terjadi bila norma-norma yang ada di lingkungan teman-teman. Oleh karena itu fungsi dan peranan lingkungan ini dalam proses perkembangan dikatakan sebagai faktor ajar, yaitu faktor yang akan mempengaruhi perwujudan suatu potensi secara baik atau tidak baik. Sebab pengaruh baik sangat menunjang perkembangan suatu potensi. Atau bersifat negative yaitu pengaruh lingkungan yang tidak baik akan menghambatmerusak perkembangan anak. Oleh karena itu tugas orang tuaguru untuk menciptakan atau menyediakan lingkungan yang positif agar dapat menunjukan perkembangan anak. Beberapa hal yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku seseorang anak adalah: 1 Lingkungan yang tentram, dalam arti penuh kedamaian dan bebas dari kehidupan yang curiga dan mencurigai. 2 Lingkungan yang rukun di mana sesama warga tidak saling mencampuri urusan orang lain, tanpa disertai oleh sikap acuh tak acuh. 3 Lingkungan yang bersih dalam arti fisik. 4 Tersedia fasilitas bergaul yang memadai seperti untuk berolah raga, berbincang-bincang dengan rekan-rekan sebaya, maupun lebih tua dan sebagainya. Oleh karna itu masyarakat yang dekat merupakan lingkungan pergaulan yang dihadapi setiap hari, maka jelas pengaruhnya terhadap pembentukan perilaku. Apabila seseorang hidup di lingkungan yang tentram, damai dan penuh toleransi maka ia akan memiliki prilaku yang baik. Jadi peran orang tua dan guru diharapkan dapat mengawasi prilaku siswa di sekolah maupun di lingkungan rumah, sehingga dapat terhindar dari perbuatan yang tidak baiik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Tempat penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah di MTs‟N Parung Bogor. Penulis mengadakan penelitian ini dimulai sejak bulan Januari sampai bulan Maret 2011

B. Latar Penelitian

“Menurut Loflan dan Loflan, latar terbuka terdapat di lapangan umum seperti tempat berpidato, orang berkumpul di taman, toko, bioskop, ruang tunggu rumah sakit. Pada latar demikian peneliti barang kali hanya akan mengandalkan pengamatan dan kurang sekali mengadakan wawancara.” 33 Dalam hal ini hubungan peneliti dengan subyek kurang mesra. Sebaliknya, pada latar tertutup hubungan peneliti perlu akrab karena latar demikian bercirikan orang –orang sebagai subyek yang perlu diamati secara teliti dan wawancara secara mendalam. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan latar tertutup karena penulis terjun langsung ke lapangan obyek penelitian, dan melakukan wawancara dengan orang-orang yang terkait dengan penelitian ini secara mendalam. 33 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , Remaja Rosda Karya,2006, cet. XXII …, h 137

C. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian Berdasarkan pada tujuan penelitian, maka penelitian ini merupakan penelitian kualitatif penelitian alamiah yang menjawab setiap permasalahan secara mendalam dan menyeluruh mengenai obyek yang akan diteliti guna menghasilkan kesimpulan-kesimpulan dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan. Metode ini memandang kenyataan sebagai suatu dimensi jamak, utuh, merupakan kesatuan dan berubah open ended. Karena itu tidak mungkin disusun rancangan penelitian yang rinci dan fixed sebelumnya. Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian berlangsung. 34 Selain itu, jenis penelitian yang penulis lakukan merupakan kombinasi antara penelitian kepustakaan Library research dan penelitian lapangan field research dengan menggunakan data-data empiris. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian kualitatif bersumber dari intensitas pengamatan interview atau wawancara, baca buku bedah buku. Terhadap suatu benda atau orang dilakukan pengamatan yang serius dan beberapa kali. Sedangkan dalam membaca buku dilaksanakan dengan tekun, cermat, kritis dan beberapa kali dengan menggunakan konsep sudah jenuh. 35 Hal tersebut dilakukan agar data atau konsep yang ditemukan tidak ada lagi data lain yang membatalkanya tentang kebenaran konsep tersebut. Adapun sumber data yang peneliti maksud adalah data internal seperti memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu masyarakat atau daerah tertentu yang digunakan dalam kalangan tersendiri risalah, laporan, rapat, hasil seminar, keputusan pemimpin dll, catatan pribadi peneliti, ataupun gambar yang peneliti berhasil rekam. 34 Herry Widyastono, “Metodologi Penelitian Ilmiah dan Alamiah”, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 068, Tahun ke-13, September 2007, h. 760 35 Rusmin Tumanggor, “Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dalam Penelitian,” dalam Narasi, Vol. V, Desenber 2004, h. 169 Sedangkan sumber data eksternal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan dari persoalan atau lembaga sosial, buku, majalah, buletin, pernyataan atau berita dari media massa dan juga data-data dari dunia maya internet.

D. Tehnik Pengumpulan Data

1. Observasi Pengamatan Karena penelitian ini bersifat kualitatif maka pengumpulan data dengan cara pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya karena: pertama, tehnik pengamatan didasarkan atas pengalaman langsung. Kedua, tehnik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri kejadian-kejadian yang ada pada saat penelitian, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diolah dari data. Keempat, sering terjadi ada keraguan pada peneliti terhadap data yang diperolehnya. Kelima, Pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit. Dan yang keenam, pengamatan menjadi alat komunikasi yang sangat bermanfaat dalam kasus-kasus tertentu. 36 2. Pengumpulan Dokumen Dalam penelitian ini dokumen yang peneliti kumpulkan adalah data-data hasil wawancara peneliti dengan informan, baik secara resmi dengan menggunakan alat pewawancara atau pun dengan hasil dari obrolan santai yang menyangkut tema yang sedang peneliti teliti. Adapun jenis dokumen yang penulis akan kumpulkan adalah berupa kata-kata dan tindakan, sumber tertulis seperti buku, majalah ilmiah, sumber arsip, dokumen pribadi, dokumen resmi, catatan kecil peneliti baik itu berasal dari informan ataupun hasil pengamatan subyek penelitian,dan tidak ketinggalan hasil catatan kecil yang peneliti amati dari display serta gambar kegiatan keagamaan, data-data siswa dan dokumen- 36 Lexy J. Moleong, M.A. Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda Karya,2006, cet. XXII, h. 187 dokumen lain yang berkaitan dengan pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap tingkah laku sisiwa. 3. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Maksud mengadakan wawancara seperti yang ditegaskan oleh Lincoln dan Guba, antar lain mengkonstruksi mengenai orang , kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain. Dan wawancara tersebut dilakukan sebagai pendukng observasi dan sebagai dokumen yang akan dipelajari nanti pada saat penulisan laporan hasil penelitian. Jenis wawancara yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara karena penulis membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok pertanyaan yang dirumuskan, 37 tentang Pembelajaran Aqidah Akhlak terhadap Tingkah Laku siswa. Dalam penelitian ini