Ruang Lingkup dan Pendekatan Pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs

4 Akhlak terpuji kepada diri sendiri a. Pengertian dan pentingnya tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah b. Bentuk dan contoh prilaku tawakal, ikhtiar, sabar, syukur, dan qanaah c. Contoh-contoh prilaku tawakal, iktiar, sabar, syukur, dan qanaah

B. Tingkah Laku

1. Pengertian Tingkah Laku

Dalam kamus bahasa Indonesia di sebutkan bahwa tingkah laku itu sama artinya dengan perangai, kelakuan atau perbuatan. Tingkah laku dalam pengertian ini lebih mengarah kepada aktivitas sifat seseorang 26 . Menurut caplin, tingkah laku itu merupakan sebarang respon yang mungkin berupa reaksi, tanggapan, jawaban atau alasan yang dilakukan oleh organism. Tingkah laku juga bias berarti suatu gerak atau kompleks gerak-gerik yang secara khusus tingkah laku juga biasa berarti suatu perbuatan atau aktivitas. Sementara itu, budiarjo berpendapat agak berbeda dari pendapat di atas. Menurutnya tingkah laku itu merupakan tanggapan atau rangkaian tanggapan, yang dimuat oleh sejumlah makhluk hidup. Dalam hal ini tingkah itu walaupun harus mengikuti sertakan tanggapan pada suatu organisme, termasuk yang ada diotak, bahasa, pemikiran, impian-impian, harapan-harapan dan sebagainya. Tetapi ia juga menyangkut mental sampai pada aktivitas fisik. 27 Adapun perilaku dalam kamus umum bahasa Indonesia dapat dikatakan juga dengan kata tingkah laku. Secara termilogis perilaku artinya apa yang dilakukan seseorang. Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa mengatakan bahwa “perilaku adalah setiap cara reaksi atau respon manusia, makhluk hidup terhadap lingkungannya. Prilaku adalah aksi, reaksi terhadap rangsangan dari luar”. 28 Sigmund Freud berpendapat bahwa tingkah laku adalah “pergolongan jiwa seorang tidak hanya melibatkan aktivitas bawah sadar, oleh freud, jiwa manusia 26 Rama Yulis, psikologi Agama, Jakarta : kalam Mulia, 2002 h,,97 27 Rama Yulis…. h. 97-98 28 Singgih D. Gunarsa, psikologi praktis Anak, Remaja dan keluarga, Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1999, h, 5 digambarkan seperti gunung es di tengah samudra, dan yang Nampak dipermukaan laut hanyalah seperpuluhnya saja yaitu alam sadar, Sembilan- seperpuluhnya berada dalam samudra bawah sadar. Tingkah laku menurut Alfred Alder ada dua rasa yang fundamental dalam diri manusia, yaitu rasa minder buatan seseorang baik benar, maupun tidak benar, juga ditentukan oleh keharmonisan kestabilan pribadinya. Tingkah laku dan sikap merupakan mata rantai yang terjalin dengan hubungan factor penentu, yaitu motif yang mendasari sikap. Motif sebagai tenaga pendorong arah sikap negative atau positif akan terlibat dalam tingkah laku nyata overt bebeviour pada diri seseorang atau kelompok. Sedangkan motif yang dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu dapat diperkuat oleh komponen afeksi biasanya akan menjadi lebih stabil. Pada tingkat tertentu motif akan berperan sebagai pusat sikap central attitude yang artinya akan membantu kecendrungan predisposisi. Proses ini terjadi dalam diri seseorang terutama pada tingkat usia dini. 29 Dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa prilaku adalah tingkah laku, suatu perbuatan atau suatu tindakan seseorang yang nyata dapat dilihat atau bersifat kongkrit, dan tanpa melalui pembinaan dalam jiwa terlebih dahulu.

2. Macam-macam Tingkah laku

Para ahli psikologi membedakan dua macam tingkah laku: 1 Tingkah laku intelektualitas atau tinggi, maksudnya adalah sejumlah perbuatan yang dikerjakan seseorang yang berhubungan dengan kehidupan jiwa dan intelektual. Ciri utamanya adalah berusaha mencapai tujuan tertentu. 2 Tingkah laku mekanistik atau refleksi, maksudnya adalah respon-respon yang timbul pada manusia secra mekanistis dan tetap, seperti kedipan mata sebab 29 Jalaludin, Psikologi Agama, Edisi Revisi, Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada 2004 cet, VIII, h, 209 kena cahaya dan gerakan-gerakan rambang pada anak-anak, seperti menggerakan kedua tangan dan kaki secara terus-menerus tanpa aturan. 30 Adapun melihat dan memperhatikan prilaku seseorang maka akan terlihat macam-macamnya: a. Perilaku yang over bisa dibagi lagi dalam: 1. Perilaku yang disadari, dilakukan dengan penuh, tergantung dari aksi dalam otak besar voluntary movement berkaitan dengan otak kecil sebelah belakang yang menguasai kordinasi otak-otak cerebrum 2. Perilaku reflektoris, gerakan reflex yang dalam tahap pertama berkaitan dengan sumsum tulang belakang belum disadari. Baru kemudian tingkah laku reflex disadari, bila kesan sudah sampai ke pusat persyaratan. 3. Perilaku diatur pengaruh kehendak, tidak disadari dan berpusat pada sumsum penyambung medulla oblongata atau gerakan otot karena pendekatan otot. b. Perilaku yang tidak mudah kelihatan, terselubungi: 1. Kognisi: penyadarn melalui proes penginderaan terhadap rangsangan dan interprestasinya. Perilaku meliputi segala hal berupa reaksi terhadap rangsangan, menyadari dan memberi arti atau belajar dan mengingat apa yang dipelajari. 2. Emosi: affek, perasaan, suasana di dalam diri yang di munculkan oleh penyadaran terhadap isi perangsang. 3. Konasi: pemikiran, pengambilan keputusan untuk memilih sesuatu bentuk perilaku. 4. Pengideraan: melalui penyampaian atau mengantar rangsangan sampai ke susunan syaraf pusat, pusat pengertia. 31 30 Hasan Langgulung, Azas-azas pendidikan Islam, Jakarta : pustaka Al-Husna, 1998 h, 274 31 Singgih D. Gunarsa …. h, 4-5