Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs Materi pelajaran Aqidah Akhlak

kena cahaya dan gerakan-gerakan rambang pada anak-anak, seperti menggerakan kedua tangan dan kaki secara terus-menerus tanpa aturan. 30 Adapun melihat dan memperhatikan prilaku seseorang maka akan terlihat macam-macamnya: a. Perilaku yang over bisa dibagi lagi dalam: 1. Perilaku yang disadari, dilakukan dengan penuh, tergantung dari aksi dalam otak besar voluntary movement berkaitan dengan otak kecil sebelah belakang yang menguasai kordinasi otak-otak cerebrum 2. Perilaku reflektoris, gerakan reflex yang dalam tahap pertama berkaitan dengan sumsum tulang belakang belum disadari. Baru kemudian tingkah laku reflex disadari, bila kesan sudah sampai ke pusat persyaratan. 3. Perilaku diatur pengaruh kehendak, tidak disadari dan berpusat pada sumsum penyambung medulla oblongata atau gerakan otot karena pendekatan otot. b. Perilaku yang tidak mudah kelihatan, terselubungi: 1. Kognisi: penyadarn melalui proes penginderaan terhadap rangsangan dan interprestasinya. Perilaku meliputi segala hal berupa reaksi terhadap rangsangan, menyadari dan memberi arti atau belajar dan mengingat apa yang dipelajari. 2. Emosi: affek, perasaan, suasana di dalam diri yang di munculkan oleh penyadaran terhadap isi perangsang. 3. Konasi: pemikiran, pengambilan keputusan untuk memilih sesuatu bentuk perilaku. 4. Pengideraan: melalui penyampaian atau mengantar rangsangan sampai ke susunan syaraf pusat, pusat pengertia. 31 30 Hasan Langgulung, Azas-azas pendidikan Islam, Jakarta : pustaka Al-Husna, 1998 h, 274 31 Singgih D. Gunarsa …. h, 4-5 Dari uraian di atas tentang perilaku, dapat dipahami bahwa perilaku itu adalah perbuatan atau tingkah laku manusia baik secara reflek maupun secara sadar, baik jasmani atau pun rohani. Contoh, ketika mendapatkan anak yang jatuh dari pohon maka ia akan segera berperilakubertintak dengan menggotong dan memberitahukan kepada orang tuanya Jadi perilaku mempunyai sifat kongkrit yang berkaitan dengan raga seseorang terahdap stimulus-stimulus yang diterimanya. Perilaku ini merupakan manifestasi dari pada sikap. Seseorang berperilaku dapat secara spontanitas tanpa melalui pembentukan-pembentukan terlebih dahulu dalam jiwa dan juga dapat melalui pembentukan atau pembinaan dalam jiwa seseorang terlebih dahulu. Maka oleh karena itu tingkah laku dan sikap semakin erat hubungannya dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.

3. Faktor yang mempengaruhi Pembentukan Tingkah laku

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Tingkah laku seseorang menurut P. sondang Siagian adalah: 1 Faktor genetik Faktor genetic atau yang disebut juga factor keturunanunsur bawaan ialah proses yang dibawa setiap individu ketika ia lahir merupakan warisan dari orang tuanya, berupa cirri-cirisifat secara fisik dan mental psikologik serta kemampuan berupa bakat, tingkat kecerdasan, social, intelegensi, fantasi dan pengamatan, sifat pemarah atau penyabar dan sebagainya. Semuanya merupakan potensi dasar atau factor bawaan yang akan mempengaruhi proses perkembangan anak. 2 Faktor Lingkungan Faktor lingkungan di sini adalah situasi atau kondisi seseorang di dalam rumah dan lingkungan yang lebih luas, terutama lingkungan sekolah dan masyarakat yang dilihat dan dihadapi sehari-hari di mana semuanya ini sebagai tempat bernaung, sebagai tempat memecahkan segala persoalan sekaligus sebagai tempat untuk menentukan panutan yang akan dijadikan teladan dalam bertingkah laku.