4. Dasar-dasar Tingkah Laku atau Tingkah Laku Manusia
Tiap-tiap perbuatan manusia yang dilakukan secara sadar disebut sebagai kelakuan tingkah laku behavior. Untuk mengetahui tingkah laku seseorang tidak
cukup dengan melihat tingkah laku yang nampak, tetapi harus menganalisis dasar- dasar yang menjadi lahirnya tingkah laku itu, yaitu jiwanya. Diantara hal-hal yang
mendasari terjadinya tingkah laku adalah sebagai berikut: 1
Instinct Instinct yang disebut juga dengan istilah naluri. Setiap manusia memiliki
naluri sebagai sifat basyariah, dimana baik disadari maupun tidak, instinc mendorong lahirnya prilaku tertentu. Secara naluriah manusia akan merasakan
harus jika di dalam tubuhnya kurang cairan, merasa lapar jika kekurangan makanan, merasa ngantuk jika tubuhnya lelah.
2 Adat kebiasaan
Perbuatan yang diulang-ulang dalam waktu lama oleh perorangan atau oleh kelompok masyarakat sehingga menjadi mudah mengerjakannya disebut
adat kebiasaan. Sebenarnya sebagian dasar tingkah laku manusia terbentuk melalui pembiasaan. Cara berjalan, cara mengungkapkan kegembiraan, dan
cara mengungkapkan kemarahan. Secara psikologis, adat kebiasaan itu pakan penyesuaian otak dengan urat
saraf. Segala hal yang dirasakan dan diperbuat oleh manusia berhubungan erat dengan dan urat syaraf dan otak. Sifat urat syaraf itu lentur dan menerima
perobahan sepanjang sesuai dengan kodratnya. Kebiasaan bisa dibentuk tetapi tidak semua perbuatan bisa dijadikan
kebiasaan. Suatu fikiran atau perbuatan dapat dibentuk menjadi adat kebiasaan apabila memenuhi syarat-syaratnya.:
a. Perbuatan yang diulang-ulang itu menyenangkan.
b. Memberi kemudahan kepada perbuatan yang dibiasakan.
c. Menghemat waktu.
3 Keturunan
Ada teori yang memandang bahwa manusia mewarisi genetika orang tuanya, oleh karena itu faktor keturunan sangat signifikan dalam
membentuknya menjadi siapa. Di lingkungan ilmu pendidikan, baik faktor hereditas atau keturunan maupun faktor miliu atau lingkungan, keduanya
diakui mempunyai pengaruh dalam membentuk perilaku manusia. 4
Lingkungan Dunia pendidikan mengenal tiga lingkaran pendidikan, yaitu rumah
tangga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Bagi anak yang lingkungan keluarganya tidak sehat, maka sepenuhnya anak itu akan dibentuk oleh
lingkungan masyarakatnya dibanding oleh sekolahnya. 5
Motivasi Setiap manusia yang normal, setiap kali mengerjakan suatu perbuatan
pasti dibalik perbuatan itu ada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan-tujuan itu terkadang hanya bersifat pemuasan kebutuhan biologis, terkadang pemuasan
kebutuhan psikologis, atau bisa juga untuk pencapaian nilai-niali tertentu sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya.
32
Adapun faktor lingkungan di bagi pada tiga bagian: a.
Lingkungan keluarga Para ahli berpendapat bahwa perilaku seseorang dewasa banyak dipengaruhi
oleh kondisi dalam kehidupan rumah tangga manusia pada waktu kecil. Bahkan ada pula ahli mengatakan bahwa kepribadian seseorang telah terbentuk ketika
masih berada dalam kandungan seorang ibu. Arah lebih lanjut pembentukan kepribadian di tentukan dalam kehidupan keluarga. Jika seseorang dibesarkan
dalam rumah tangga yang bahagia, maka pola tingkah laku seseorang akan besifat baik, misalnya dalam pembentukan sifat. Sifat yang positif seperti ramah,
gembira, sabar, toleran, mudah diajak kerjasama dengan orang lain, tidak egoisyis dan memiliki rasa simpatik.
32
Achmad Mubarak ,. Psikologi keluarga Jakarta: Bina Rena Pariwara 2005 cet 1, h,57- 64
Sebaliknya, jika seseorang dibesarkan dalam keluarga yang tidak bahagia, sukar diharapkan orang tersebut menumbuhkan kepribadian yang positif.
Kemungkinan besar orang itu akan bersifat egoistis, tingkat toleransinya rendah, memandang dunia sekelilingnya dengan perasaan curiga dan mudah
memperlakukan orang lain dengan sikap yang antipati. Oleh karena itu peran orang tua sangat penting sekali di mana orang tua
harus bisa menciptakan keadaan yang kondusif agar anak bisa berkembang dalam suasana ramah, ikhlas, jujur dan kerjasama yang diperhatikan masing-masing
anggota keluarga dalam hidup mereka setiap hari dan melarang perbutan- perbuatan yang tidak baik secara terus menerus sehingga akan terwujud keluarga
yang bahagia dan harmonis.
b. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah juga merupakan pengaruh perkembangan perilaku anak. Corak hubungan antara guru dengan murid atau antara murid dengan murid
akan banyak mempengaruhi aspek-aspek kepribadian, termasuk nilai-nilai moral yang masih mengalami perubahan.
Ajaran agama islam tegas menyuruh orang untuk menuntut ilmu, guna mengembangkan potensi-potensi yang ada, karena Allah SWT telah memberikan
seperangkat alat yang dapat mendukung pendidikan. Sebagaimana telah diterangkan dalam firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 78 yang
berbunyi:
Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.