Pengertian dukungan sosial Dukungan Sosial

eksternal yang mempengaruhi motivasi adalah dukungan sosial karena dengan adanya dukungan sosial penderita akan merasakan kebersamaan dengan orang- orang disekitarnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Petra Symister dkk 2002 bahwa dukungan sosial juga dapat meningkatkan optimisme dan menurunkan depresi pada penderita penyakit kronis. Untuk membuktikan pentingnya peran dukungan sosial terhadap motivasi maka penulis akan membahas mengenai dukungan sosial secara lebih rinci dibawah ini.

2.2 Dukungan Sosial

2.2.1 Pengertian dukungan sosial

Setiap manusia pasti membutuhkan bantuan ataupun peranan orang lain dalam hidupnya. Hal ini dikarenakan manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan satu sama lainnya. Kebutuhan manusia itu banyak macamnya. Mulai dari kebutuhan fisik, kebutuhan sosial, dan kebutuhan psikis, itu semua tentu tidak akan mungkin terpenuhi tanpa bantuan dari orang lain. Jika seseorang sedang menghadapi masalah baik ringan ataupun berat, keberadaan orang lain disampingnya tentu akan sangat berdampak bagi orang tersebut. Efek atau peranan positif ini dinamakan dukungan sosial. Misal, ketika seseorang menderita sakit, keluarga yang datang untuk menjenguknya serta menemaninya selama proses pengobatan berlangsung merupakan sumber dukungan bagi dirinya. Dukungan sosial dari orang lain menjadi sangat berharga dan akan menambah ketentraman hidupnya, seperti : dokter, perawat atau komunitas yang memang fokus dan perduli terhadap penderita kanker serviks. Banyak definisi mengenai dukungan sosial yang dikemukakan para ahli. Sheridan dan Radhmacer 1992 yang menekankan pengertian dukungan sosial sebagai sumber daya yang disediakan lewat interaksi dengan orang lain. “Social support is the resources provided to us through our interaction with other people”. Sarafino 2006 menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu kepada kesenangan yang dirasakan bahwa adanya penerimaan dari orang atau kelompok terhadap individu yang menimbulkan persepsi dalam dirinya bahwa ia disayangi, diperhatikan, dihargai, dan ditolong. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Gottlieb dalam Smet, 1994 yang mendefinisikan : “Dukungan sosial sebagai informasi verbal atau non-verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dalam hal-hal yang memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya”. Sependapat dengan pengertian lainnya menurut Taylor 2009 dukungan sosial adalah informasi dari orang lain bahwa ia dicintai dan diperhatikan, memiliki harga diri dan dihargai, serta merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan kewajiban bersama. “Social support is information from others that one is loved and cared for, esteemed and valued. And part of a network of communication and mutual obligation”. Cobb dalam Smet 1994:136 dukungan sosial itu terdiri atas informasi yang menuntun orang meyakini bahwa ia diurus dan disayangi. Setiap informasi apapun dari lingkungan sosial yang mempersiapkan persepsi subyek bahwa ia penerima efek positif, penegasan, atau bantuan, menandakan ungkapan dukungan sosial. Menurut Cohen Wills dalam Davidson dkk, 2006 bahwa dukungan sosial memiliki dua aspek utama, yaitu dukungan sosial struktural dan dukungan sosial fungsional. Dukungan sosial struktural menyangkut jaringan hubungan sosial yang dimiliki individu, misalnya status pernikahan dan jumlah teman yang dimiliki. Dukungan sosial fungsional lebih menekankan pada kualitas hubungan sosial yang dimiliki. Misal, sejauh mana individu percaya bahwa dirinya memiliki teman-teman yang akan membantunya pada saat dibutuhkan. Dari beberapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan sosial merupakan ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan psikologis yang didapat lewat pengetahuan bahwa individu tersebut dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang lain dan ia juga merupakan anggota dalam suatu kelompok yang berdasarkan kepentingan bersama.

2.2.2 Sumber dukungan sosial