Hipotesis Populasi dan Sampel

2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan asumsi penelitian terhadap suatu permasalahan yang masih harus diujikan, maka hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti sebagai berikut : Hipotesis Umum Ha : Ada pengaruh dukungan sosial dan religiusitas terhadap motivasi untuk berobat pada penderita kanker serviks. Hipotesis Khusus Ha1 : Ada pengaruh dukungan emosi terhadap motivasi untuk berobat pada penderita kanker serviks. Ha2 : Ada pengaruh dukungan penghargaan terhadap motivasi untuk berobat pada penderita kanker serviks. Ha3 : Ada pengaruh dukungan instrumental terhadap motivasi untuk berobat pada penderita kanker serviks. Ha4 : Ada pengaruh dukungan informasi terhadap motivasi untuk berobat pada penderita kanker serviks. Ha5 : Ada pengaruh dukungan jaringan sosial terhadap motivasi untuk berobat pada penderita kanker serviks. Ha6 : Ada pengaruh dimensi daily spiritual experience terhadap motivasi untuk berobat pada penderita kanker serviks. Ha7 : Ada pengaruh dimensi value terhadap motivasi untuk berobat pada penderita kanker serviks. Ha8 : Ada pengaruh dimensi belief terhadap motivasi untuk berobat pada penderita kanker serviks. Ha9 : Ada pengaruh dimensi forgiveness terhadap motivasi untuk berobat pada penderita kanker serviks. Ha10 : Ada pengaruh dimensi Private religious practice terhadap motivasi untuk berobat pada penderita kanker serviks. Ha11 : Ada pengaruh dimensi Religiousspiritual coping terhadap motivasi untuk berobat pada penderita kanker serviks. BAB III Metode Penelitian

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah penderita kanker serviks yang sedang berobat di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta. Adapun karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mengalami kanker serviks stadium lanjut Mengapa penulis menginginkan penelitian ini dengan penderita kanker serviks stadium lanjut karena penulis ingin melihat apakah motivasi berobat dalam diri penderita yang mengalami kanker serviks stadium lanjut masih sangat tinggi dalam menghadapi penyakitnya, ditambah lagi dari beberapa artikel juga buku yang penulis baca penderita kanker serviks rata-rata datang ke Rumah Sakit memang sudah dalam stadium lanjut dan menurut Dizon 2011 semakin tinggi tingkat stadium seorang penderita kanker serviks semakin kecil tingkat kesembuhan yang akan mereka rasakan. Dan juga untuk melihat apakah peran dukungan sosial dan religiusitas yang penderita rasakan sangatlah cukup berarti bagi penderita sendiri. b. Wanita dewasa madya 30-60 tahun Pertimbangan lainnya mengapa penulis mencantumkan pertimbangan umur karena dari beberapa artikel dan buku yang kemudian penulis simpulkan bahwa penderita kanker serviks umumnya muncul pada wanita berumur 30-60 tahun dan menurut Santrock 2005 wanita yang berumur 30-60 tahun termasuk dalam wanita dewasa madya. c. Berobat rawatinap di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta. Mengapa penulis memilih Rumah Sakit Kanker Dharmais, karena Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit Kanker Nasional dimana hampir semua jenis kanker di rawat di Rumah Sakit ini termasuk kanker serviks. Dari populasi yang ada penulis hanya akan mengambil 95 penderita sebagai sampel di Rumah Sakit Kanker Dharmais dengan karakteristik yang penulis sebutkan diatas. Mengapa penulis hanya mengambil 95 penderita sebagai sampel karena di Rumah Sakit Kanker Dharmais populasi dihitung setiap tahun sekali, oleh karenanya penulis tidak bisa mengetahui jumlah populasi di Rumah Sakit tersebut untuk menentukan sampel. Dalam penelitian ini, tekhnik yang akan digunakan adalah tekhnik non-probability sampling yaitu tekhnik dimana setiap populasi tidak memiliki kesempatan peluang yang sama untuk dijadikan sampel Riduwan, 2009.

3.2 Variabel Penelitian