Dari penjelasan diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa motivasi sebagai suatu yang kompleks dimana motivasi merupakan penggerak individu
melakukan suatu perbuatan yang mengarah pada suatu tujuan. Dorongan ini bisa berasal dari dalam diri intrinsik dan juga dari luar diri individu ekstrinsik.
2.1.4 Fungsi-fungsi motivasi
Menurut Najati dalam Rahman dkk, 2004 serta Purwanto 1990 motivasi memiliki tiga komponen pokok yaitu :
a. Menggerakkan, yakni menimbulkan kekuatan pada individu, serta mendorong untuk bertindak dengan cara tertentu.
b. Mengarahkan, yakni mengarahkan tingkah laku untuk mencapai suatu tujuan. Apabila sasaran atau tujuan tersebut merupakan sesuatu yang
diinginkan individu, maka motivasi berperan mendekatkan approach motivation, dan apabila tujuan tersebut tidak diinginkan oleh individu,
maka motivasi berperan menjauhkan sasaran atau tujuan avoidance motivation.
c. Menopang, yakni menjaga dan menopang tingkah laku dimana lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas serta arah dorongan-dorongan dan
kekuatan individu. Dari penjelasan diatas dapat diketahui tentang fungsi-fungsi motivasi. Tiga
fungsi tersebut sangat penting peranannya bagi individu untuk mencapai apa yang diinginkan guna mencapai suatu tujuan.
2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Menurut Handoko 1998 dan Widyatun 1999, ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor internal Faktor internal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri manusia,
biasanya timbul dari perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga menjadi puas. Faktor internal meliputi :
1. Faktor fisik Faktor fisik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi fisik
penderita kanker serviks. 2. Faktor proses mental
Motivasi merupakan suatu proses yang tidak terjadi begitu saja, tetapi ada kebutuhan
yang mendasari munculnya motivasi tersebut.
Penderita kanker serviks dengan keadaan mental yang shock saat mengetahui penyakitnya sudah memasuki stadium lanjut, mereka akan
cenderung tidak bisa mengontrol emosinya tetapi disaat penderita kanker serviks itu sudah bisa menerima kondisi dirinya maka mereka
akan memiliki pandangan hidup yang positif serta memiliki keyakinan diri bahwasanya mereka akan mampu mengatasi kecemasannya dan
selalu berfikir
optimis untuk
dapat melawan
penyakit yang
dideritanya.
3. Faktor hereditas Bahwa manusia diciptakan dengan berbagai macam tipe kepribadian
yang secara hereditas dibawa sejak lahir. Ada tipe kepribadian tertentu yang mudah termotivasi atau sebaliknya. Orang yang mudah sekali
tergerak motivasinya, akan dengan cepat bereaksi terhadap apa yang menimpa dirinya. Sebaliknya ada yang hanya bereaksi apabila
menghadapi kejadian-kejadian yang memang sungguh penting. 4. Keinginan dalam diri
Misalnya keinginan untuk bisa merasakan kehidupan yang lebih lama, ingin berlama-lama merasakan berada didalam sebuah keluarga dll.
b. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah factor motivasi yang berasal dari luar diri
seseorang yang merupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan. Faktor eksternal ini meliputi :
1. Faktor lingkungan Lingkungan adalah suatu yang berada disekitar pengguna napza baik
fisik, psikologis, maupun social Notoatmodjo, 2003. Lingkungan di dalam Rumah Sakit sangat berpengaruh terhadap motivasi penderita
kanker serviks. Lingkungan Rumah Sakit yang tidak mendukung dan kurang kondusif akan membuat stress bertambah.
2. Dukungan sosial Gottlieb 1983 menyatakan bahwa bentuk perilaku dukungan social
terdiri dari informasi dan nasehat verbal dan non verbal, bantuan
nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban social atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau
efek perilaku
bagi pihak
penerima. Dukungan
sosial sangat
mempengaruhi dalam memotivasi penderita kanker serviks untuk dapat bangkit melawan penyakitnya, meliputi dukungan emosional,
dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi dan dukungan jaringan sosial Cohen McKay dalam Sarafino,
2002. 3. Fasilitas
Ketersediaan fasilitas yang menunjang pengobatan penderita kanker serviks tersedia, mudah terjangkau menjadi motivasi penderita kanker
serviks untuk dapat berobat dengan maksimal.termasuk dalam fasilitas adalah ketersediannya sumber biaya yang mencukupi bagi pengobatan
penderita kanker serviks. 4. Media
Media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan atau info Sugiono, 1999. Adanya media ini membuat penderita kanker serviks
menjadi lebih tahu tentang penyakitnya dan pada akhirnya dapat menjadi motivasi untuk dapat melakukan pengobatan.
2.1.6 Pengukuran motivasi