dukungan sosial” ini dapat berpengaruh cukup besar terhadap motivasi berobat penderita kanker serviks.
2.2.4 Efek dukungan sosial
Sarafino 2006 mengemukakan bahwa ada dua model peranan dukungan sosial dalam kehidupan manusia, yaitu model efek langsung direct effect dan model
efek pelindung buffering effect. Dalam model efek langsung direct effect, dukungan sosial berperan dalam meningkatkan kesejahteraan individu walaupun
individu tersebut tidak dalam keadaan stres. Model ini menekankan pada struktur dukungan, seperti jumlah orang dalam jaringan sosial atau kegiatan yang ada
dalam kegiatan sosial. Pada efek pelindung buffering effect, dukungan sosial memiliki peranan
untuk melindungi individu dari efek negatif akibat stres. Model ini menekankan pada fungsi dukungan yang dirasakan individu dalam hubungan sosialnya. Kedua
model ini pada akhirnya menekankan bahwa dukungan sosial memiliki peranan dalam melemahkan efek negatif dari kondisi dan situasi stres terhadap
kesejahteraan mental individu.
2.2.5 Dukungan sosial pada penderita kanker serviks
Ketika seorang individu divonis dokter menderita penyakit kronis, maka individu tersebut pasti merasakan sebuah ketakutan yang terjadi pada dirinya. Disaat itulah
mereka membutuhkan dorongan yang dapat menjadikan penyemangat dalam hidupnya. Semangat itulah yang dapat menumbuhkan keyakinan pada dirinya
untuk terus berusaha maju dalam melawan penyakitnya. Semangat atau dorongan
tersebut bukan berasal hanya dari dirinya sendiri ataupun keluarga terdekat melainkan juga dari orang yang dipercaya dalam menangani penyakitnya tersebut
baik dokter, perawat, maupun juga sebuah komunitas yang concern terhadap penyakitnya.
Menurut Dizon dkk 2011 dengan melibatkan keluarga dan dukungan sosial dapat membantu penderita kanker serviks dalam menghadapi saat yang
amat sulit dalam hidup penderita kanker serviks. Dukungan sosial adalah pengaruh positif yang diberikan oleh keluarga, dokter, perawat maupun juga
sebuah komunitas terhadap penderita kanker serviks dalam mendukung semua hal yang berkaitan dengan pengobatannya.
Peran dukungan sosial amatlah penting bagi penderita, karena dengan adanya kebersamaan dengan orang-orang disekitar penderita, penderita akan
merasa bahwa ia disayangi, dihargai dan mendapatkan suatu kepedulian terhadap penyakit yang dideritanya. Dukungan sosial merupakan andil yang besar dalam
menentukan status pengobatan penderita. Jika dukungan-dukungan tersebut mengharapkan penderita untuk berobat, mendukung bahkan memperlihatkan
dukungannya dalam berbagai hal, maka penderita akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani semua pengobatannya.
Merujuk pada efek pelindung bahwa dukungan sosial mempengaruhi kesehatan dengan cara melindungi individu dari efek negatif stress. Perlindungan
ini akan efektif hanya ketika individu menghadapi stressor yang berat. Berdasarkan paparan diatas, dukungan sosial yang diberikan kepada penderita
kanker serviks dapat menumbuhkan perasaan percaya diri, disayangi, bersemangat sehingga dapat mempengaruhi motivasi berobat penderita kanker serviks.
Selain dukungan sosial yang dirasakan sangatlah penting bagi penderita, penderita yang religiuspun akan senantiasa lebih mendekatkan diri kepada Maha
Pencipta yaitu Tuhan. Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan diharapkan penderita kanker serviks lebih tentram, berpikiran positif dan ikhlas dalam
menghadapi penyakitnya. Untuk lebih jelasnya mengenai Religiusitas penderita kanker serviks, penulis akan membahasnya secara rinci dibawah ini.