Sumber dukungan sosial Aspek-aspek dukungan sosial

Cobb dalam Smet 1994:136 dukungan sosial itu terdiri atas informasi yang menuntun orang meyakini bahwa ia diurus dan disayangi. Setiap informasi apapun dari lingkungan sosial yang mempersiapkan persepsi subyek bahwa ia penerima efek positif, penegasan, atau bantuan, menandakan ungkapan dukungan sosial. Menurut Cohen Wills dalam Davidson dkk, 2006 bahwa dukungan sosial memiliki dua aspek utama, yaitu dukungan sosial struktural dan dukungan sosial fungsional. Dukungan sosial struktural menyangkut jaringan hubungan sosial yang dimiliki individu, misalnya status pernikahan dan jumlah teman yang dimiliki. Dukungan sosial fungsional lebih menekankan pada kualitas hubungan sosial yang dimiliki. Misal, sejauh mana individu percaya bahwa dirinya memiliki teman-teman yang akan membantunya pada saat dibutuhkan. Dari beberapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan sosial merupakan ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan psikologis yang didapat lewat pengetahuan bahwa individu tersebut dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang lain dan ia juga merupakan anggota dalam suatu kelompok yang berdasarkan kepentingan bersama.

2.2.2 Sumber dukungan sosial

Menurut Gottlieb 1983 terdapat tiga sumber dukungan sosial diantaranya : a. Orang-orang sekitar individu yang termasuk kalangan non-profesional significant other seperti : keluarga, teman dekat atau rekan kerja. Hubungan dengan kalangan non-profesional merupakan hubungan yang menempati bagian terbesar dari kehidupan seorang individu dan menjadi sumber dukungan sosial yang sangat potensial karena lebih mudah diperoleh, bebas dari biaya finansial dan berakar pada keakraban yang cukup lama. b. Profesional, seperti : psikolog, dokter, dan perawat. c. Kelompok-kelompok dukungan sosial Kelompok pendukung support group merupakan suatu kelompok kecil yang melibatkan suatu interaksi langsung dari para anggotanya, menekankan pada partisipasi individu yang hadir secara sukarela yang bertujuan untuk secara bersama-sama mendapatkan pemecahan masalah dalam menolong anggota-anggota kelompok menghadapi masalah, serta menyediakan dukungan emosi kepada para anggotanya.

2.2.3 Aspek-aspek dukungan sosial

Aspek-aspek didalam dukungan sosial merupakan suatu cara yang diwujudkan bisa dalam bentuk ekspresi, ungkapan atau perwujudan bantuan dari individu yang satu ke individu yang membutuhkan. Cohen McKay dalam Sarafino, 2002 membagi dukungan sosial kedalam lima bentuk, yaitu : a. Dukungan Emosi Dukungan emosi adalah suatu bentuk dukungan yang diekspresikan melalui perasaan positif yang berwujud empati, perhatian, dan kepedulian terhadap individu yang lain. Bentuk dukungan ini dapat menimbulkan perasaan nyaman, perasaan dilibatkan, dan dicintai oleh individu yang bersangkutan. b. Dukungan Penghargaan Dukungan penghargaan terjadi lewat ungkapan, penghargaan atau penilaian yang positif untuk individu, dorongan untuk maju dan pemberian semangat, dan juga perbandingan positif individu dengan orang lain. Dukungan ini menitik beratkan pada adanya ungkapan penilaian yang positif atas individu dan penerimaan individu apa adanya. Bentuk dukungan ini membentuk perasaan dalam diri individu bahwa ia berharga, mampu dan berarti. c. Dukungan instrumental Merupakan suatu bentuk dukungan yang dapat diwujudkan dalam bentuk bantuan langsung misalnya pemberian dana atau pemberian bantuan berupa tindakan nyata atau benda. d. Dukungan informasi Dukungan ini dapat diungkapkan dalam bentuk pemberian nasehat atau saran, pengarahan, pemberian umpan balik mengenai apa yang dilakukan individu. e. Dukungan jaringan sosial Hubungan jenis ini menggambarkan bentuk hubungan persahabatan yang memungkinkan individu melakukan aktivitas sosial. Dari definisi mengenai aspek-aspek dukungan sosial, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan yang diperlukan dan diterima individu tergantung pada keadaan dan situasi stres yang dialami. Kelima “aspek-aspek dukungan sosial” di ataslah yang penulis pilih untuk penelitian ini. Diharapkan “aspek-aspek dukungan sosial” ini dapat berpengaruh cukup besar terhadap motivasi berobat penderita kanker serviks.

2.2.4 Efek dukungan sosial