memberikan sumbangan semaksimal mungkin bagi tercapainya tujuan keseluruhan organisasi. Usaha ini disebut prinsip koordinasi.
3. Struktur Organisasi
Dalam proses pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan
suatu kerangka kerja organisasi tertentu. Kerangka kerja organisasi tersebut disebut sebagai desain organisasi organizational design. Bentuk spesifik dari
kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur organisasi organizational structure
. Menurut Siswanto 2005: 85 struktur organisasi menspesifikasikan
pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat
spesialisasi aktivitas kerja. Pengertian lain dari struktur organisasi adalah suatu bagan khusus dari
hubungan antara kegiatan usaha dan sumber daya yang ada didalam organisasi disertai dengan tugas-tugas yang mereka jalankan Sadono, et. al, 2006: 129.
Didalam manajemen, persoalan menyusun organisasi yang sesuai dapat mendorong pada peningkatan efisiensi dan efektivitas kegiatan usaha. Dengan
adanya struktur organisasi, maka stabilitas dan kontinuitas organisasi tetap bertahan.
Struktur organisasi mengindikasikan alur perintah yang mengidentifikasi jabatan pekerjaan yang harus dipertanggung jawabkan oleh masing-masing tipe
karyawan. Struktur organisasi berfungsi sebagai alat untuk membimbing kearah
efisiensi dalam penggunaan pekerja dan seluruh sumber daya yang dibutuhkan dalam meraih tujuan organisasi.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Organisasi
Menurut Ernie dan Kurniawan 2006: 159, ada empat faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara lain:
a. Strategi Organisasi Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh
karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi
organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula pada perubahan struktur organisasi.
b. Skala Organisasi Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya
adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut barangkali memiliki
berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit. Tapi
walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala besar jika tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen penghasil
produk-produk konveksi. Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas
maka memerlukan pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai
faktor yang terkait dengan aktivitas yang luas tersebut. Sedangkan organisasi
berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau produksi
yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian
wewenang dan pekerjaan. c. Teknologi
Faktor teknologi yang dimakudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait
dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi. d. Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga
termasuk dalam penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu
menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan terlalu
banyak mengubah struktur organisasi.
5. Bentuk Struktur Organisasi