Bentuk Koordinasi Syarat Koordinasi

2. Bentuk Koordinasi

Koordinasi itu penting agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Selain itu dengan adanya koordinasi maka semua tugas, kegiatan, dan pekerjaan dapat terintegrasi berdasarkan sasaran yang diinginkan. Bentuk-bentuk koordinasi Manullang, 2003: 114 dapat dibedakan atas 2 dua yaitu: a. Koordinasi Vertikal adalah tindakan penyatuan atau pengarahan yang dijalankan oleh atasan terhadap kegiatan-kegiatan unit atau kesatuan kerja dibawah wewenang dan tanggung jawabnya. b. Koordinasi Horizontal adalah kegiatan mengkoordinasi tindakan-tindakan atau penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat yang sama dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Karena tugas dari setiap bagian didalam organisasi berbeda maka diperlukanlah koordinasi agar setiap bagian tidak saling merugikan satu sama lain tetapi diusahakan untuk saling mengisi. Pada prakteknya, koordinasi horizontal relatif lebih sulit untuk dilaksanakan dibandingkan dengan koordinasi vertikal karena menyangkut beberapa bagian yang mempunyai fungsi berbeda. Sedangkan koordinasi vertikal dijalankan didalam bagian yang sama.

3. Syarat Koordinasi

Koordinasi merupakan tugas yang penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer dan tugas ini sangat sulit. Karena tanpa koordinasi, tugas dan pekerjaan dari setiap individu karyawan maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Koordinasi Malayu, 2001: 138 merupakan suatu proses penciptaan hubungan yang baik dan harmonis diantara bagian-bagian, maka agar proses tersebut dapat berjalan dengan lancar diperlukanlah beberapa syarat, antara lain: a. Authority merupakan wewenang atau kekuasaan didalam suatu organisasi. Fungsinya adalah mempersatukan atau memimpin atau memberi arah pada usaha bersama. Dengan adanya authority maka pelaksanaan koordinasi akan menjadi lebih baik. Karena itu, koordinasi dapat tercapai dengan adanya authority . b. Mutual Service merupakan kesediaan untuk saling membantu antar para anggota. Dengan demikian, harus ada kesadaran dari masing-masing anggota bahwa mereka sedang mengejar tujuan bersama dan tujuan tersebut hanya dapat dicapai dengan adanya kerja sama dan saling membantu. Jadi, kesadaran tersebut merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya koordinasi dan sebaliknya dengan koordinasi akan dapat dipelihara dan dipupuk kerja sama dan saling membantu. c. Doctrine merupakan suatu ajaran dimana termuat tujuan yang jelas dan diyakini oleh setiap anggota organisasi disamping memuat pula jalan atau cara bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai. Setiap anggota organisasi merasakan dan mengakui adanya authority, demikian pula agar mereka bersedia mengadakan mutual service maka setiap anggota organisasi perlu memperoleh pengertian yang jelas tentang doctrine. Dengan demikian, mereka mempunyai pengertian yang sama tentang tujuan dan jalan yang akan dilalui untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Ketiga syarat tersebut diatas diharapkan dapat menjadi suatu sistem koordinasi yang dapat membangun kerja sama yang harmonis antar sesama anggota organisasi.

4. Peranan Komunikasi dalam Koordinasi Kerja