Pertumbuhan Ekonomi Teori Pertumbuhan Ekonomi

14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Sadono Sukirno 2004:423, pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.

B. Teori Pertumbuhan Ekonomi

1. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar Harrod dan Domar memberikan peranan kunci kepada investasi di dalam proses pertumbuhan ekonomi, khususnya mengenai peran ganda yang dimiliki investasi. Pertama ia menciptakan pendapatan, dan kedua ia memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stock modal. Yang pertama dapat disebut sebagai dampak permintaan dan yang kedua disebut dampak penawaran investasi. Karena selama itu netto tetap berlangsung, pendapatan riil dan output akan membesar. Untuk mempertahankan tingkat ekuilbriium pendapatan dari tahun ke tahun, baik pendapatan riil maupun output keduanya harus meningkat dalam laju yang sama saat kapasitas produksi modal meningkat. 14 15 Untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan investasi baru yang merupakan tambahan netto terhadap cadangan atau stock modal capital stock . Sisi permintaan dalam teori ini dijelaskan dengan pengganda multiplier Keynesian. Misalkan kenaikan rata-rata pendapatan dinyatakan dengan ∆Y dan kenaikan dalam investasi dengan ∆I dan kecenderungan menabung dengan S maka dapat dibentuk sebuah model pertumbuhan ekonomi sebagai berikut : a. Tabungan S adalah bagian dalam jumlah tertentu atau s dari pendapatan nasional Y. oleh karena itu, kita dapat menuliskan hubungan tersebut dalam bentuk persamaan yang sederhana : S = sY 1 b. Investasi netto I didefinisikan sebagai perubahan dari stok K yang dapat diwakili oleh ∆K, sehingga kita dapat menuliskan persamaan sederhana yang kedua sebagai berikut : I = ∆K 2 Akan tetapi karena jumlah stok modal mempunyai hubungan langsung dengan jumlah pendapatan nasional atau output maka : k  Y K Atau k    Y K Atau, akhirnya ∆K = k∆Y 3 16 c. Terakhir mengingat tabungan nasional netto S harus sama dengan investasi netto I, maka persamaan berikutnya dapat ditulis sebagai berikut : S = I 4 Dari persamaan 1 telah diketahui bahwa S = sY dari persamaan 2 dan 3 telah diketahui bahwa I = ∆K = k∆Y dengan demikian tabungan sama dengan investasi dapat dituliskan sebagai berikut : sY = k ∆Y 5 Selanjutnya apabila kedua sisi persamaan 5 dibagi mula-mula dengan Y dan dengan k, maka didapat : k s Y Y   Persamaan 6 secara jelas menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan GDP ∆YY ditentukan bersama-sama oleh rasio tabungan nasional s, serta rasio modal output nasional k. Secara lebih spesifik model ini menjelaskan tanpa ada intervensi dari pemerintah, tingkat pertumbuhan ekonomi akan secara langsung atau positif berbanding lurus dengan tabungan yakni semakin banyak bagian GNP yang ditabung dan diinvestasikan maka akan lebih besar lagi pertumbuhan GNP dan secara negatif akan berbanding terbalik terhadap rasio modal output dari suatu perekonomian. M.P. Todaro, 2003. 17 2. Teori Hollis Chenery Teori transformasi strukturalpattern of development Teori ini memfokuskan pada perubahan struktur ekonomi di negara sedang berkembang yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional ke sektor industri sebagai penggerak utama pertumbuhan. Penelitian Chenery, menunjukkan peningkatan pendapatan perkapita merubah: a. Pola konsumsi dari makanan dan kebutuhan pokok ke produk manufaktur dan jasa b. Akumulasi capital secara fisik dan SDM c. Perkambangan kota dan industri d. Penurunan laju pertumbuhan penduduk e. Ukuran keluarga yang kecil f. Sektor ekonomi didominasi oleh sektor non primer terutama industri Chenery menyatakan bahwa proses transformasi struktural dapat dipercepat jika pergeseran pola permintaan domesti k earah produk manufaktur dan diperkuat dengan ekspor. Y i = Di + X i -M i + ij Dimana Y i = Output bruto industri manufaktur Di = Permintaan domestik untuk konsumsi X-M = Perdagangan neto ekspor-impor 18 Y ij = Penggunaan produk oleh perusahaan menufaktur sebagai input Berdasarkan model ini kenaikan produks sektor industri manufaktur dinyatakan sama besarnya dengan jumlah dari empat faktor berikut: a. Kenaikan permintaan dometik, yang memuat permintaan langsung untuk produk industri manufakturplus efek tidak langsung dari kenaikan permintaan domestik untuk produk sektor-sektor lainnya terhadap sektor industri manufaktur. b. Perluasan ekspor atau efek total dari kenaikan jumlah ekspor terhadap industri manufaktur. c. Substitusi impor, atau efek total dari kenaikan promosi permintaan di tiap sektor yang dipenuhi lewat produksi domestik terhadap output industri manufaktur. d. Perubahan teknologi, atau efek total dari perubahan koefisien input-output di dalam perekonomian akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sektor industri manufaktur.

C. Investasi