Uji Asumsi Klasik Analisis pengaruh penanaman modal asing (PMA), penanaman modal dalam negeri (PMDN), dan ekspor total terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia

74 dan ekspor industri pada produk kimia, peralatan listrik, mesin-mesin dan tekstil. Dengan perkembangan tersebut, pangsa ekspor berbasis sumber daya alam mengalami peningkatan dari 50,3 pada tahun 2009 menjadi 52,7 pada tahun 2010.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Salah satu cara untuk menguji normalitas adalah dengan melihat grafik normal probability plot. Gambar. 4.5 Uji Normalitas Analisis Grafik 75 Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Ghozali,2005:112. Akan tetapi karena uji normalitas dengan grafik cenderung dapat menyesatkan, oleh sebab itu uji grafik di atas dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang digunakan oleh penulis adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov, dengan hasil sebagai berikut: Tabel. 4.1. Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pertumbuhan Ekonomi .113 20 .200 .970 20 .761 a. Lilliefors Significance Correction Dari hasil uji normalitas di atas terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki P-value 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors Kolmogorov-Sminov dan P-value 0,761 untuk uji normalitas Shapiro- Walk. Kedua P-value lebih besar dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 76

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieriatas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk menguji ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah memiliki nilai VIF berkisar angka 1 hingga 10 dan mempunyai angka tolerance diatas 0,10. Tabel. 4.2. Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1000614.769 44870.429 22.300 .000 PMA -.003 .001 -.423 -2.361 .031 .136 7.329 PMDN 14.035 3.493 .398 4.018 .001 .446 2.243 Ekspor .001 .000 1.021 5.649 .000 .134 7.450 Berdasarkan pengujian multikolinieritas pada tabel 4.2. di atas diperoleh nilai tolerance di atas 0,10 dan VIF dibawah 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai tolerance dan nilai VIF maka model regresi ini layak dipakai dalam pengujian. 77

c. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada atau tidaknya autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Uji asumsi klasik autokorelasi ini dengan menggunakan uji Durbin Watson. Tabel. 4.3. Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson .964 a .930 .917 97502.4092 1.333 Berdasarkan tabel 4.3. di atas, diperoleh nilai Durbin Watson DW adalah sebesar 1,333 dimana nilai tersebut berada diantara -2 sampai +2. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi pada model regresi yang dibuat dalam penelitian ini.

d. Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. 78 Gambar. 4.6 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan grafik scatterplot terlihat bahwa sebaran data berada disekitar titik nol serta menyebar secara acak atau tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada pola regresi sehingga model regresi layak dipakai.

2. Pengujian Hipotesis