Perdagangan Internasional TINJAUAN PUSTAKA

27 tidak dapat dipenuhi oleh kenaikan dalam penawaran barang- barang, kenaikan harga akan terjadi. Cara yang dilakukan pemerintah untuk meminjam dari berbagai sumber pinjaman tersebut di atas yaitu dari masyarakat dan badan-badan keuangan adalah dengan menjual surat-surat berharga pemerintah yang berupa pinjaman jangka panjang dalam bentuk obligasi atau bond. Apabila tidak terdapat paksaan dari pemerintah, ssampai dimana keberhasilan pemerintah meminjam dari berbagai sumber tersebut tergantung kepada akseptasi masyarakat terhadap surat-surat berharga tersebut sebagai suatu bentuk penabungan dan menanam modal Sadono Sukirno, 2006:316.

D. Perdagangan Internasional

Negara sebetulnya tidak bedagang dengan negara lain. Yang melakukan perdagangan atau pertukaran adalah penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Perdagangan luar negeri hanyalah istilah kependekan bagi kegiatan pertukaran antar penduduk suatu negara dengan penduduk di negara lain. Jadi, penjelasan mengenai mengapa dan bagaimana pertukaran antar perorangan timbul merupakan kunci dalam menjelaskan mengapa perdagangan internasional timbul Boediono, 1981:19. Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional Apridar, 2009:74, diantaranya sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi barang dan jasa dalam negeri. 28 2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara. 3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi. 4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut. 5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi. 6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. 7. Keinginan membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain. 8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri. Dalam bukunya, Apridar 2009:87 menjelaskan beberapa teori mengenai perdagangan internasional, diantaranya sebagai berikut: 1. Teori Klasik Keunggulan Mutlak Absolute Adventage absolute cost : Adam Smith Pandangan teori klasik berkembang pada abad ke-18. Pelopor teori ini diantaranya adalah Adam Smith. Pandangan ini berpendapat bahwa logam mulia tidak mungkin ditumpuk dengan surplus ekspor karena logam mulia akan mengalir dengan sendirinya melalui perdagangan internasional price specie flow mechanism. Adam Smith menginginkan tidak adanya campur tangan pemerintah dalam perdagangan bebas, karena perdagangan 29 bebas akan membuat orang bekerja keras untuk kepentingan nagaranya sendiri dan sekaligus mendorong terciptanya spesialisasi. Dengan terciptanya spesialisasi maka negara kan menghasilkan suatu produk yang memiliki keunggulan mutlak absolute adventage. Dalam pandangan kritisnya, Adam Smith mengemukakan teori absolute adventage keunggulan mutlak tersebut, di mana negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional gain from trade karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara ini memiliki ketidakunggulan mutlak. 2. Teori Biaya Relatif Comparative Cost ; David Ricardo, Apridar, 2009:94 Konsep perdagangan yang semakin disukai masyarakat internasional, pertama kali dikemukakan oleh David Ricardo 1772-1823 ini dikenal juga denga teori “ comparative cost” atau “ comparative adventage” . dalam teori ini, setiapa negara mengkhususkan teorinya dalam bidang-bidang yang diunggulinya secara komparatif dan semua negara melakukan perdagangan secara bebas tanpa hambatan, maka akan tercapainya efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pada gilirannya produksi dunia secara keseluruhannya akan mencapai maksimum, sehingga makin tinggi kemakmurannya. Teori David Ricardo ini didasarkan pada nilai kerja atau teory of labor value, yang menyatakan nilai atau harga suatu produk ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk memproduksinya. 30 Menurut teori cost comparative adventage labor efficiency, suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang di mana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih efisiensi serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurangtidak efektif. 3. Teori Modern Keunggulan Komparatif Comparative adventage : dari Model Hechsher dan Ohlin, Apridar, 2009:100 a. Teori Habeler Ada beberapa perbedaan penting antara teori klasik dengan Habeler. Kalau klasik melihat perbedaan cost of production untuk barang yang sama di dua negara hanya disebabkan oleh pemakaian tennaga kerja, maka akan semakin banyak upah yang diberikan, sehingga ongkos produksi cost production meningkat dan seterusnya harga barang di pasar akan meningkat pula, tetapi Hebeler mengatakan bahwa harga barang di pasar bukan hanya disebabkan pemakaian tenaga kerja, tetapi merupakan kombinasi pemakaian faktor produksi tanah, labor dan capital. b. Teori Hecksher – Ohlin Menurut teori Hecksher – Ohlin atau teori H – O, perbedaan opportunity cost suatu produk antara satu negara dengan negara lain dapat terjadi karena adanya perbedaan jumlah atau propossi faktor produksi yang dimiliki endowment factors masing-masing negara. Perbedaan opportunity cost tersebut dapat menimbulkan terjadinya 31 perdagangan internasional. Negara-negara yang memiliki faktor produksi yang relatif banyakmurah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barangnya. Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatiif langkamahal dalam memproduksinya.

E. Ekspor