Ruang Lingkup Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Analisis

51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun variabel dependen Y yang digunakan adalah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Sedangkan variabel independennya X adalah Penanaman Modal Asing PMA, Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN, dan Ekspor Total. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series tahun 1990 sampai tahun 2009.

B. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Penelitian Kepustakaan Library Research Penelitian kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, yaitu melalui media perantara atau pihak lain. Penelitian kepustakaan meliputi kegiatan pencarian, pengumpulan dan pengkajian data dari sumber yang relevan dan dapat mendukung dalam penulisan skripsi ini. Seperti literatur beberapa buku, artikel, jurnal ekonomi, dan bahan lain seperti surat kabar, internet, dan media massa lain yang mempunyai relevansi dengan permasalahan yang dibahas khususnya berkaitan dengan penelitian skripsi ini. Data sekunder yang 50 51 52 digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dengan periode 1990-2009 data diambil dan dikelola dari berbagai sumber yaitu Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Badan Pusat Statistik.

C. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif induktif, yaitu teknik analisis yang dapat digunakan untuk menaksir parameter. Analisis data dilakukan dengan menguji secara statistik terhadap variabel-variabel yang telah dikumpulkan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 17. Untuk pengujian variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis sebagai berikut : 1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas data, multikolinieritas, heteroskedastis serta menggunakan uji autokorelasi. a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak dengan menggunakan normal P P-Plot. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukan pola distribusi normal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. Ghozali, 2005:112. 53 b. Multikolinieritas Jika pada model persamaan regresi mengandung gejala multikolinieritas, berarti terjadi korelasi mendekati sempurna antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas antar variabel, salah satu caranya adalah dengan melihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 maka model tidak terdapat multikolinieritas, artinya tidak adanya hubungan antar variabel bebas. Selain menggunakan nilai VIF, dapat pula dengan melihat angka tolerance. Jika angka tolerance di atas 0,10 maka model tersebut tidak mengandung unsur multikolinieritas Ghozali,2005:91. c. Heteroskedastisitas Bertujuan untuk menguji dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varian residual dalam satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ghozali, 2005:105. d. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut runtut waktu time-series atau ruang cross-section. Ada beberapa cara untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu 54 dengan menggunakan metode grafik, metode Durbin-Watson, metode van Hewnan , dan metode runtest sebagai salah satu uji statistik nonparametrik. Uji Durbin Watson menggunakan rumus sebagai berikut :        n t t a t t t e e e d 1 2 2 2 1 Menurut Singgih Santoso, 2010:215, bila nilai DW terletak antara -2 d 2 maka dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi baik positif mapun negatif. Secara umum deteksi autokorelasi bisa diambil dari acuan berikut: 1 Angka DW berada dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif. 2 Angka DW diantara -2 sampai 2, berarti tidak ada autokorelasi. 3 Angka DW diatas 2, berarti autokorelasi negatif. 2. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil Method of Ordinary Least Square OLS. Metode ini diyakini mempunyai sifat-sifat yang dapat diunggulkan yaitu secara teknis sangat akurat, mudah dalam menginterprestasikan perhitungannya serta sebagai alat estimasi linier dan unbiased terbaik. Untuk mengetahui pengaruh Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal Dalam Negeri dan Ekspor Total terhadap Pertumbuhan Ekonomi 55 Indonesia periode tahun 1990-2009 maka dirumuskan model regresi berganda sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Keterangan: Y = Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia X 1 = Penanaman Modal Asing X 2 = Penanaman Modal Dalam Negeri X 3 = Ekspor Total β = Konstanta β 1 , β 2, β 3 = Koefisien regresi e = error term a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah sebuah pengujian untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel-variabel independent yag diteliti dalam menjelaskan keadaan dari variabel dependen. Besaran dari koefisien determinasi adalah antar nol dan satu. Apabila nilai R 2 mendekati satu, hal itu menggambarkan bahwa variabel-variabel independen yang diteliti memiliki banyak informasi yang hampir mencerminkan dan menjelaskan keadaan dari variabel dependen, sebaliknya apabila nilai dari R 2 mendekati nol, hal itu menggambarkan bahwa variabel-variabel ang digunakan dalam penelitian belum 56 memiliki banak informasi untik mencerminkan dan menjelaskan keadaan dari variabel dependen. Dan untuk menghitung R 2 digunakan rumus sebagai berikut : 2 2 2 2 2 1 1 2 . . . . Y Y n Y YX b XY b Y a n R            b. Uji Statistik t Dalam Ghozali 2005:84 Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang duiji pada tingkat signifikan 0,05. Menurut santoso 2000:168 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H o diterima atau H a ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H o ditolak atau H a diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. i e i S    hitung t 57 Keterangan: S e β i = standard error dari variabel independen i β i = koefisien regresi variabel independen i S e β i adalah standar error dari variabel independen i dengan rumus matematis sebagai berikut: n x x se i 2 2 e S      se adalah standar error sampel yang dirumuskan sebagai berikut : 2 se 2    n e untuk nilai t statistik tab el, digunakan tingkat keyakinan sebesar 95 α = 5 = 0,05, artinya kemungkinan terjadinya kesalahan dalam menerapkan hasil penelitian pada populasi adalah 5 dengan derajat kebebasan degree of freedomdf = n-k, dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel bebas. c. Uji Statistik F Dalam Ghozali 2005:84 Uji Statistik F menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statisti F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara 58 bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Menurut Santoso 2000:120 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H o diterima atau H a ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H o ditolak atau H a diterima, ini berarti menyatakan bahea semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen atau terikat. 1 1 R F 2 2 hitung k n R k     Keterangan: R 2 = explained sum-square-ESS Koefisien determinasi 1-R 2 = residual sum-square-RSS N = banyaknya sampel K = banyaknya variabel

D. Operasional Variabel Penelitian