68
menyebutkan kualitas daya saing Indonesia meningkat sebagaimana tercermin dari kenaikan peringkat Global Competitiveness Index GCI
dari posisi 54 tahun lalu menjadi 44 tahun 2010 dari 139 negara yang disurvei. Membaiknya peringkat Indonesia terutama didorong oleh kondisi
makroekonomi yang semakin membaik dan perbaikan indikator pendidikan. Pada kondisi krisis tahun 2008-2009, defisit fiskal tetap
terkendali, utang publik terjaga di level yang rendah sekitar 30 PDB, tingkat tabungan meningkat, inflasi melambat dan seluruh indikator
pendidikan membaik.
3. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri
Secara kumulatif realisasi investasi PMDN dan PMA selama tahun 2010 Januari-Desember mencapai Rp208,5 triliun atau naik
54,2dibanding tahun 2009 yang mencatat Rpl35,2 triliun. Sedangkan dibanding dengan target tahun 2010 sebesar Rpl60,l triliun, terjadi
kenaikan 30,2. Kegiatan investasi selama tahun 2010 menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Penanaman modal dalam negeri
memperlihatkan kenaikan, dan juga sebaran investasi di luar Jawa juga meningkat signifikan dibanding tahun 2009. Hal ini memperlihatkan
perbaikan iklim dan pelayanan investasi serta langkah-langkah kebijakan yang diambil telah membuahkan hasil. Pencapaian tersebut didukung pula
oleh perbaikan pelayanan investasi di daerah dan semakin baiknya kondisi perusahaan penanaman modal dalam negeri. Dengan terus melakukan
perbaikan iklim investasi untuk mengurangi hambatan-hambatan dalam
69
pelaksanaannya, diharapkan dapat meningkatkan kontribusi investasi dalam perekonomian nasional.
Dalam tahun 2010 realisasi PMDN terjadi peningkatan kontribusi sebesar 29,0 Rp60,5 triliun, sedangkan pada tahun 2009 hanya sebesar
28,0 Rp37,8 triliun. Sedangkan nilai realisasi PMDN tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar 60,0 dibanding tahun 2009. Dari sebaran
lokasi proyek, pada tahun 2010 terlihat peningkatan signifikan aktifitas penanaman modal di luar Jawa sebesar 32,9 Rp68,5 triliun. Sedangkan
pada tahun 2009 hanya sebesar 18,5 Rp25,0 triliun. Realisasi nilai investasi tahun 2010 di luar Jawa naik 174,0 dibanding tahun 2009.
Provinsi di luar pulau Jawa yang mengalami perkembangan pesat kegiatan investasinya pada tahun 2010 meliputi Kalimantan Timur Rpl7,8 triliun,
disusul Kalimantan Tengah Rp8,8 triliun, Sulawesi Selatan Rp7,2 triliun, Nusa Tenggara Barat Rp3,8 triliun, dan Sumatera Selatan Rp3,4
triliun. Pencapaian tersebut karena didukung perbaikan pelayanan investasi di daerah dengan semakin banyaknya Pelayanan Terpadu Satu
Pintu PTSP di bidang Penanaman Modal, yang telah diimplementasikan di berbagai Pemerintah Provinsi, KabupatenKota serta koordinasi pusat
dan daerah yang semakin baik.
70
Gambar. 4.3 Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri
Sumber: BKPM 2010 diolah Realisasi PMDN berdasarkan 5 sektor usaha meliputi Industri
Makanan Rpl6,4 triliun = 208 proyek, Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rpl3,8 triliun=46 proyek, Tanaman Pangan dan
Perkebunan Rp28,7 triliun=238 proyek, Listrik, Gas dan Air Rp4,9 triliun=47 proyek, dan Jasa Lainnya Rp3,3 triliun=92 proyek. Realisasi
PMDN berdasarkan lokasi proyek memilih Jawa Barat Rpl5,8 triliun=136 proyek, Jawa Timur Rp8,l triliun = 117 proyek, Kalimantan Timur
Rp7,9 triliun=64 proyek, Banten Rp5,8 triliun=97 proyek, dan DKI Jakarta Rp4,5 triliun=104 proyek.
4. Perkembangan Ekspor