Jalaluddin : Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, 2009
USU Repository © 2008
Positif infeksi kecacingan lebih tinggi pada murid yang mempunyai kebersihan kuku yang tidak baik yaitu 65,7 dibandingkan dengan murid yang
kebersihan kukunya baik yaitu 41,2. Hasil Uji Chi-square diperoleh p = 0,005, artinya secara statistik ada hubungan yang bermakna antara kebersihan kuku dengan
infeksi kecacingan dengan nilai OR 2,730 95 CI : 1,404-5,306 dimana kebersihan kuku murid SD tidak baik berpeluang 2,730 kali terinfeksi kecacingan dibandingkan
kebersihan kuku yang baik.
4.6.2. Analisis Hubungan Pemakaian Alas Kaki dengan Infeksi Kecacingan.
Pemakaian alas kaki dengan infeksi kecacingan dapat dilihat denan kategori sebagai berikut :
Tabel 4.16. Hasil Uji Chi-square antara Pemakaian Alas Kaki murid SD di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe dengan Infeksi
Kecacingan Tahun 2009.
Infeksi Kecacingan Positif Negatif
No. Pemakaian Alas Kaki n n
OR 95 CI
P Value
1. Tidak
baik 51 64,6 28 35,4
2,797 0,004 2.
Baik 28 39,4 43 60,6 4,556
-5,426
Jumlah 79 52,7 71 47,3
Positif infeksi kecacingan lebih tinggi pada murid SD yang mempunyai kebiasaan menggunakan alas kaki tidak baik yaitu 64,6 dibandingkan dengan
murid yang kebiasaan memakai alas kaki yang baik yaitu 39,4. Hasil Uji Chi- square diperoleh p = 0,004, artinya secara statistik ada hubungan yang bermakna
antara pemakaian Alas Kaki dengan infeksi kecacingan dengan nilai OR 2,797 95 CI : 4,556-5,426 dimana kebiasaan memakai alas kaki murid SD tidak baik
Jalaluddin : Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, 2009
USU Repository © 2008
berpeluang 2,797 kali terinfeksi kecacingan dibandingkan memakai alas kaki yang baik.
4.6.3. Analisis Hubungan Kebiasaan Cuci Tangan dengan Infeksi Kecacingan.
Kebiasaan cuci tangan dengan terjadinya infeksi kecacingan pada murid Sekolah Dasar dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.17. Hasil Uji Chi-square antara Kebiasaan Cuci Tangan murid SD di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe dengan Infeksi
Kecacingan Tahun 2009.
Infeksi Kecacingan Positif Negatif
No. Kebiasaan Cuci
Tangan n n
OR 95 CI
P Value
1. Tidak
baik 50 62,5 30 37,5
2,958 0,002 2.
Baik 29 41,4 41 58,6 1,521
-5,753
Jumlah 79 52,7 71 47,3
Positif infeksi kecacingan lebih tinggi pada murid SD yang mempunyai kebiasaan cuci tangan tidak baik yaitu 62,5 dibandingkan dengan Murid yang
kebiasaan cuci tangannya baik yaitu 41,4. Hasil Uji Chi-square diperoleh p = 0,002, artinya secara statistik ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan
cuci tangan dengan infeksi kecacingan dengan nilai OR 2,958 95 CI : 1,521-5,753 dimana kebiasaan cuci tangan murid SD tidak baik berpeluang 2,958 kali terinfeksi
kecacingan dibandingkan kebiasaan cuci tangan yang baik.
4.6.4. Analisis Hubungan Pengetahuan dengan Infeksi Kecacingan.