Jalaluddin : Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, 2009
USU Repository © 2008
Gambaran klinis walaupun tidak khas, tidak cukup mendukung untuk memastikan untuk dapat membedakan dengan anemia karena defisiensi makanan atau
karena infeksi cacing lainnya. Diagnosa terakhir ditegakkan dengan menemukan telur cacing pada feses penderita. Secara praktis telur cacing Ancylostoma duodenale tidak
dapat dibedakan dengan telur Necator americanus. Untuk membedakan kedua spesies ini biasanya dilakukan tekhnik pembiakan larva Onggowaluyo, 2002.
2.3. Dampak Infeksi Kecacingan pada Anak
Kecacingan jarang sekali menyebabkan kematian secara langsung, namun sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Infeksi cacing gelang yang berat
akan menyebabkan malnutrisi dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak. Infeksi cacing tambang Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus mengakibatkan anemia defesiensi besi, sedangkan Trichuris trichiura menimbulkan morbiditas yang tinggi Soedarto, 1999.
Berbagai penelitian membuktikan bahwa sebagian kalori yang dikonsumsi manusia tidak dimanfaatkan badan karena adanya parasit dalam tubuh. Pada infeksi
ringan akan menyebabkan gangguan penyerapan nutrien lebih kurang 3 dari kalori yang dicerna, pada infeksi berat 25 dari kalori yang dicerna tidak dapat
dimanfaatkan oleh badan. Infeksi Ascaris lumbricoides yang berkepanjangan dapat menyebabkan kekurangan kalori protein dan diduga dapat mengakibatkan defisiensi
vitamin A Hidayat, 2002.
Jalaluddin : Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, 2009
USU Repository © 2008
Pada infeksi Trichuris trichiura berat sering dijumpai diare darah, turunnya berat badan dan anemia. Diare pada umumnya berat sedangkan eritrosit di bawah 2,5
juta dan hemoglobin 30 di bawah normal. Anemia berat ini dapat terjadi karena infeksi Trichuris trichiura mampu menghisap darah sekitar 0,005 mlharicacing
Gandahusada dkk, 2004. Infeksi cacing tambang umumnya berlangsung secara menahun, cacing tambang
ini sudah dikenal sebagai penghisap darah. Seekor cacing tambang mampu menghisap darah 0,2 ml per hari. Apabila terjadi infeksi berat, maka penderita akan
kehilangan darah secara perlahan dan dapat menyebabkan anemia berat Gandahusada dkk, 2004.
Gejala kecacingan jika penderita yang ditumpangi cacing sudah kekurangan gizi terjadi karena sebagian makanan dimakan oleh cacing, tanda-tandanya : berat
badan turun, wajah pucat, kulit dan rambut jering, keadaan tubuh lemah, lesu dan mudah sakit. Selera makan berkurang , kulit telapak tangan tidak merah, kurang darah
dan mungkin jantung berdebar-debar, sesak nafas dan sering pening Hendrawan, 2007
2.4. Transmisi Telur Cacing ke Tubuh Manusia
Pencemaran tanah dengan tinja manusia merupakan penyebab transmisi telur A.lumbricoides dan T.trichiura dari tanah kepada manusia melalui tangan dan kuku
yang tercemar telur cacing, lalu masuk kemulut melalui makanan Mahfuddin, 1994.
Jalaluddin : Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, 2009
USU Repository © 2008
Agustina 2000 mendapatkan bahwa ada hubungan yang erat antara tanah dan kuku yang tercemar telur A.lumbricoides dan kejadian askariasis pada anak balita di
Kecamatan Paseh Jawa Barat. Selain melalui tangan, transmisi telur cacing ini dapat juga melalui makanan
dan minuman, terutama makanan jajanan yang tidak dikemas dan tidak tertutup rapat. Telur cacing yang ada di tanahdebu akan sampai pada makanan tersebut, jika
diterbangkan oleh angin, atau dapat juga melalui lalat yang sebelumnya hinggap di tanahselokanair limbah sehingga kaki-kakinya membawa telur cacing tersebut
Helmy, 2000. Transmisi melalui sayuran yang dimakan mentah tidak dimasak dan proses
membersihkannya tidak sempurna juga dapat terjadi, terlebih jika sayuran tersebut diberi pupuk dengan tinja segar. Di beberapa negara penggunaan tinja sebagai pupuk
harus diolah dahulu dengan bahan kimia tertentu berupa desinfestasi Brown, 1979. 2.5. Pencegahan dan Pemberantasan Infeksi Kecacingan
Secara Nasional di Indonesia upaya pencegahan dan pemberantasan Infeksi Kecacingan sudah dilakukan sejak tahun 1975 dengan kebijakan pemberantasan
terbatas pada daerah tertentu karena biaya yang tersedia terbatas. Pada Pelita V dan VI Program pemberantasan penyakit kecacingan meningkat kembali karena pada
periode ini lebih memperhatikan pada peningkatan perkembangan dan kualitas hidup anak Dirjen P2M PL, 1998.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit kecacingan pada umumnya adalah dengan pemutusan rantai penularan, yang antara lain dilakukan dengan pengobatan
Jalaluddin : Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, 2009
USU Repository © 2008
massal, perbaikan sanitasi lingkungan dan hygiene perorangan serta pendidikan kesehatan Soedarto, 1991.
Hal-hal yang perlu dibiasakan agar tercegah dari penyakit kecacingan adalah sebagai berikut Nadesul, 1997.
- Biasakan mencuci tangan sebelum makan atau memegang makanan, gunakan
sabun dan bersihkan bagian kuku yang kotor. -
Biasakan menggunting kuku secara teratur seminggu sekali. -
Tidak membiasakan diri menggigit kuku jemari tangan atau menghisap jempol. -
Tidak membiasakan bayi dan anak-anak bermain-main di tanah. -
Tidak membuang kotoran di kebun, parit, sungai atau danau dan biasakan buang kotoran di jamban.
- Biasakan membasuh tangan dengan sabun sehabis dari jamban
- Biasakan tidak jajan penganan yang tidak tertutup atau terpegang-pegang tangan.
- Di wilayah yang banyak terjangkit penyakit kecacingan, periksakan diri ke
puskesmas terlebih ada tanda gejala kecacingan. -
Segera mengobati penyakit cacing sampai tuntas -
Penyakit cacing berasal dari telur cacing yang tertelan dan kurangnya kebersihan diri dan lingkungan yang tidak baik.
- Biasakan makan daging yang sudah benar-benar matang dan bukan yang mentah
atau setengah matang. -
Biasakan berjalan kaki kemana-mana dengan memakai alas kaki. -
Obat cacing hanya diberikan kepada orang yang benar-benar mengidap penyakit kecacingan
Jalaluddin : Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, 2009
USU Repository © 2008
- Biasakan makan lalap mentah yang sudah dicuci dengan air bersih yang mengalir.
Penanggulangan infeksi cacing usus tidak mudah karena keterkaitan dengan masalah lingkungan. Pemberian obat-obatan hanya bersifat mengobati tetapi tidak
memutuskan mata rantai penularan. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan terpadu yang mencakup pengobatan massal, penyuluhan
kesehatan, peningkatan status gizi, perbaikan sanitasi lingkungan dan hygiene perorangan serta partisipasi masyarakat Hadidjaja, 1994.
Menurut Sasongko 2007 kunci pemberantasan cacingan adalah memperbaiki higiene dan sanitasi lingkungan. Misalnya, tidak menyiram jalanan dengan air got.
Sebaiknya, bilas sayur mentah dengan air mengalir atau mencelupkannya beberapa detik ke dalam air mendidih. Juga tidak jajan di sembarang tempat, apalagi jajanan
yang terbuka. Biasakan pula mencuci tangan sebelum makan, bukan hanya sesudah makan. Dengan begitu, rantai penularan cacingan bisa diputus.Pada saat bersamaan,
anak-anak yang menderita cacingan harus segera diobati. Namun, meski semua anak sudah minum obat cacing, tak berarti masalah cacingan akan selesai saat itu juga.
Pemberantasan kecacingan adalah kerja gotong royong yang butuh waktu bertahun- tahun. Negara maju sepenti Jepang pun pernah dibuat sibuk oleh ulah para cacing
perut ini. Setelah kalah oleh Sekutu saat Perang Dunia II, Jepang jatuh menjadi negara miskin. Karena miskin, mereka menggunakan kotoran manusia sebagai pupuk
pertanian. Akibatnya, penularan cacing menjadi tak terkendali, sampai menyerang 80 penduduk. Butuh waktu 10 tahun untuk menurunkan angka kecacingan hingga
di bawah 10. Pada kasus cacingan ringan sampai sedang, gejalanya sulit dikenali.
Jalaluddin : Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, 2009
USU Repository © 2008
Untuk memastikan, anak-anak harus diperiksa tinjanya dengan mikroskop. Jika terbukti mengandung telur cacing, ia harus segera diobati.
2.6. Landasan teori