Tahap Pra Mediasi Proses Mediasi di Pengadilan Negeri Medan

haritanggal persidangan dan kepada pihak yang ahdir di persidangan diperintahkan untuk hadir tanpa dipanggil lagi. 78

2. Tahap Pra Mediasi

Apabila pada hari sidang yang telah ditentukan, para pihak sudah lengkap, maka berdasarkan ketentuan Pasal 154 1 RbgPasal 130 HIR jo. Perma No. 2 Tahun 2003, sebelum pemeriksaan perkara dimulai, kedua belah pihak yang berperkara wajib menyelesaikan perkaranya secara damai melalui mediasi. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 154 1 RbgPasal 130 HIR jo. Perma No. 2 Tahun 2003 tersebut, Ketua Hakim Majelis menerangkan kepada para pihak tentang langkah-langkah yang harus ditempuh oleh kedua belah pihak sehubungan dengan mediasi yang akan dilaksanakan. Sebagai langkah awal, Hakim Ketua Majelis menyarankan kepada para pihak untuk memilih mediator yang akan membantu para pihak dalam proses mediasi. Kedua belah pihak bebas menentukan mediator sesuai dengan kesepakatan mereka, boleh mediator dari Pengadilan, boleh juga memilih mediator di luar Pengadilan. 79 Tentang pemilihan mediator ini, kedua belah pihak harus benar-benar setuju untuk menentukan satu orang mediator, apakah mediator tersebut dari Pengadilan atau dari luar Pengadilan. 78 Lihat Ketentuan Pasal 150 RBgPasal 126 HIR. 79 LIhat Ketentuan Pasal 4 ayat 1 Perma No. 2 Tahun 2003. Apabila para pihak tidak dapat bersepakat tentang penggunaan mediator baik dari Pengadilan maupun diari luar Pengadilan, maka para pihak wajib memilih mediator dari daftar mediator yang disediakan oleh Pengadilan. 80 Apabila para pihak tidak dapat bersepakat dalam memilih seorang mediator dari daftar yang disediakan oleh Pengadilan, Ketua Majelis berwenang untuk menunjuk seorang mediator dari daftar mediator yang ada di Pengadilan dengan penetapan. 81 Perbedaan pendapat tentang pemilihan mediator ini, contohnya pernah terjadi dalam perkara gugatan Presiden Direktur Newmont Richard Bruce Ness terhadap surat kabar The New York Times di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, di mana The New York Times melalui kuasa hukumnya menyatakan akan menunjuk Dewan Pers sebagai mediator, akan tetapi rencana pemilihan mediator dari Dewan Pers tersebut tidak disetujui oleh pihak Penggugat. 82 Semua perkara yang telah diproses melalui mediasi di Pengadilan Negeri Medan, menggunakan mediator yang ada dalam daftar Pengadilan Negeri Medan. 83 Belum pernah ada pihak-pihak yang berperkara memilih mediator dari luar Pengadilan Negeri Medan. Hal itu mungkin disebabkan belum adanya suatu lembaga atau badan tertentu yang menyediakan profesi khusus untuk mediator, atau mungkin juga para pihak tidak begitu memahami tentang proses mediasi itu sendiri maupun 80 Ketentuan Pasal 4 2 Perma No. 2 Tahun 2003. 81 Ketentuan Pasal 4 3 Perma No. 2 Tahun 2003. 82 Dewan Pers Akan Diusulkan Jadi Mediator, Jurnal Hukum, versi elektronik dapat dilihat di : http:hukumonline.comdetail.asp?id=17070CI=Berita, diakses Terakhir pada tanggal 12 Juli 2007. 83 Wawancara dengan Djarasmen Purba, Hakim Mediator di Pengadilan Negeri Medan, 20 Juli 2007. tentang peran dan fungsi mediator dalam membantu para pihak untuk menyelesaikan masalahnya. Setelah para pihak sepakat untuk memilih salah satu mediator yang ada dalam daftar Pengadilan Negeri Medan, maka Ketua Majelis membuat suatu penetapan penunjukan mediator untuk bertindak sebagai mediator dalam perkara yang sedang ditangani dan guna memberi kesempatan kepada mediator untuk menjalankan tugasnya, Ketua Majelis menunda sidang dengan menetapkan hari persidangan berikutnya dan memerintahkan kepada para pihak untuk hadir kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan dengan tidak dipanggil lagi. Setelah tidak ada lagi hal- hal lain yang akan dikemukakan oleh para pihak dalam persidangan hari itu, selanjutnya Ketua Majelis menutup persidangan dan memberi kesempatan kepada para pihak untuk menjalankan proses mediasi. Pada tahap pra mediasi ini , pihak-pihak menemui mediator yang telah ditunjuk untuk mengadakan kesepakatan tentang jadwal pertemuan-pertemuan yang akan diadakan dalam rangka pelaksanaan proses mediasi. Pada tahap pertemuan pertama, mediator menganjurkan agar masing-masing pihak Penggugat dan Tergugat melengkapi dokumen-dokumen yang berhubungan dengan perkara tersebut antara lain : a. Surat Kuasa Khusus untuk mediasi bagi pihak yang diwakili oleh AdvokatPenasihat Hukum. b. Membuat resume mengenai tuntutan yang diinginkan oleh masing-masing pihak. Dalam resume tersebut pihak-pihak menguraikan sepintas tentang duduk perkara serta melampirkan bukti-bukti yang relevan dengan tuntutan. Selanjutnya untuk memberi kesempatan kepada para pihak untuk melengkapi dokumen-dokumen yang diminta oleh mediator, pertemuan ditunda sampai hari dan tanggal yang disepakati bersama dan untuk pertemuan berikutnya akan memasuki tahap mediasi.

3. Tahap Mediasi