Sejarah dan Perkembangan Mediasi

mempunyai kepentingan di dalamnya. Mediator menggunakan teknik yang sesuai danatau keahlian dan memperbaiki dialog antara orang yang berselisih, dan bertujuan untuk membantu pihak-pihak yang berselisih mencapai kesepakatan dengan hasil konkrit terhadap masalah yang diperdebatkan. Biasanya, semua pihak yang ada harus menganggap mediator sebagai pihak luar. Mediasi dapat digunakan untuk berbagai perselisihan. Mediasi memberikan peluang kepada pihak ketiga untuk membahas masalah yang muncul dalam hal biaya, menghilangkan kesalahpahaman, menentukan masalah yang ada. Mediator tidak mengatasi beban yang ada atau membuat keputusan terhadap pihak yang ada, melainkan mediator membantu pihak-pihak terkait untuk mencapai suatu kesepakatan. Proses mediasi bersifat rahasia. Informasi yang diungkapkan selama mediasi tidak akan dibeberkan kepada siapapun.

B. Sejarah dan Perkembangan Mediasi

Aktivitas mediasi sudah ada sejak zaman kuno. Ahli sejarah menjelaskan pertama kali ditemukan dalam kasus dalam perdagangan Phoenician juga menggambarkan penggunaan di Babylon. Praktek yang dikembangkan di Yunani Kuno yang dikenal dengan nama proxegenator, selanjutnya pada peradaban Roma hukum Roma dimulai Justinian’s Digest, 530-533 dikenal adanya mediasi. Orang Roma menyebut mediator dengan beberapa nama seperti internuciusan, medium, intercessor, philantrophus, interplolator, conciliator, interlocutor, interpres dan akhirnya mediator. 57 Zaman pertengahan memandang mediasi tersebut dengan cara yang berbeda, dan kadang-kadang melarang praktek tersebut atau membatasi penggunaannya terhadap otoritas pusat. Beberapa budaya menganggap mediator sebagai figur yang suci, yang dihormati. Mediasi berkembang pada abad ke duapuluh dalam arena sekuler di mana hal tersebut mulai dikenal memiliki peranan. Hukum konsiliasi berhubungan dengan hubungan industri dan tindakan yang diberlakukan di United Kingdom pada awal tahun 1896. Selanjutnya di USA, proses alternatif penyelesaian sengketa ADR diberlakukan sebagai pilihan berawal dari Departemen Buruh AS didirikan pada tahun 1913 dengan mengangkat satu panel yang disebut dengan ”komisioner konsiliasi” untuk mengatasi perselisihan manajemen. 58 Komisioner ini menjadi dijadikan sebagai layanan komisioner AS dan pada tahun 1947 entitas tersebut menjadi Mediasi Federal dan Layanan Konsiliasi. Beberapa tulisan sebelumnya dalam ADR menggambarkan pengalaman tenaga kerja dan menggunakannya pada penyelesaian konflik yang terjadi. Pada tahun 1926, Asosiasi Arbitrasi Amerika didirikan sebagai layanan perdagangan untuk penyelesaian masalah dalam sektor swasta. Asosiasi Keluarga dan 57 Mediation, versi elektronik, Op.cit. 58 Mediation ADR, versi elektronik dapat dilihat di : http:mediationadr.netconflictinformationpublik-MedsHistory.html. Peradilan Konsiliasi didirikan pada tahun 1963 untuk mempromosikan konsiliasi keluarga sebagai suatu penyelesaian konflik keluarga. Mediasi keluarga menjadi bagian utama dalam pertumbuhan dan perkembangan ADR yaitu Asosiasi Mediasi Keluarga dan Akademi Mediator Keluarga. Quakers memiliki sejarah yang panjang dalam hal mediasi dan arbitrase. Banyak model mediasi sebelumnya di AS didasarkan atas pekerjaan yang dilakukan di Quakers. Di kota New York, masyarakat Yahudi mendirikan forum mediasi sendiri. Imigran Cina mendirikan Masyarakat Benelovent Cina untuk menyelesaikan masalah perselisihan dalam keluarga dan dalam masyarakat dengan mediasi. Pada tahun 1980, Kongres AS menyetujui Hukum Penyelesaian Perselisihan memerintahkan program nasional ADR untuk dicatat oleh Departemen KeHakiman. Namun, Kongres tidak mengikuti pelaksanaannya dengan mengeluarkan dana yang perlu untuk pelaksanaannya. Banyak negara bagian berusaha mendanai program mediasi untuk mengatasi perselisihan pada banyak situasi termasuk keluarga, lingkungan, kontrak pemerintah dan bahkan untuk tingkat dasar. Mediasi di Jepang, ditemukan sedikit pengacara mungkin karena dalam sejarah mereka banyak mempergunakan mediasi . Para pemimpin desa diharapkan untuk membantu warganya memecahkan perselisihan yang ada. hal ini dilakukan untuk menghindari banyaknya tantangan dalam proses litigasi secara formal dan hal ini merupakan penekanan terhadap penerapan prosedur informal dan mediasi. Mediasi saat sekarang ini merupakan bagian dari budaya bisnis. Budaya Barat mengenal tradisi yang sangat lama tentang mediasi. Gereja- gereja digunakan sebagai tempat perlindunan dan pendeta sering bertindak sebagai mediator antara pelaku kejahatan dan pihak yang menuntut. Pada zaman pertengahan, pendeta Kristen dianggap sebagai perantara dalam menyelesaikan perselisihan antara keluarga dan bahkan dalam perselisihan dalam bentuk diplomatik. Pengadilan Rabbinikal menggunakan tradisi yang ada untuk menyelesaikan masalah yang timbul. Budaya Islam memiliki tradisi yang kuat tentang mediasi dan konsiliasi sebagai pendekatan yang lebih dipilih dalam penggunaan quadis, kerjasama yang dilakukan untuk mencapai hidup yang harmonis dengan berusaha tetap melakukan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah. Sejarah mediasi di Cina dan Asia, Confucius percaya bahwa cara terbaik dalam menyelesaikan masalah perselisihan adalah melalui persuasi moral dan kesepakatan daripada dengan melakukan koersi. Pada manusia, terdapat suatu perasaan keharmonisan yang seharusnya tidak diganggu. Perdamaian dan saling memahami merupakan inti dari filsafatnya. Tradisi Budha mendorong penyelesaian perselisihan melalui kompromi daripada dengan koersi. Pada budaya ini, litigasi adalah pilihan terakhir dan ternyata mengakibatkan kerugian pada kedua belah pihak. Saat sekarang ini, orang-orang Republik Cina masih menekankan pada konsiliasi dan mediasi yang digunakan dalam penyelesaian perselisihan. Di Texas, Pengadilan Federal, Distrik dan Daerah berusaha mencari alternatif atas proses peradilan yang panjang dan jumlah gugatan yang sangat banyak telah terakumulasi dalam 20 tahun terakhir. Namun gerakan terhadap penyelesaian perselisihan di luar dari lembaga yang ada sudah mendapatkan momentum dan alternatif penyelesaian sengketa ADR memperluas ruang lingkup, kekuasaan, keuangan dan kepemimpinan. Konstitusi Texas pada tahun 1845 membicarakan akan pentingnya arbitrasi untuk perselisihan perselisihan warga. Namun, hal tersebut tidak sampai tahun 1978 di mana Kepala Pengadilan Mahkamah Agung Texas Joe R. Greenhill bertemu dengan Kepala Pengadilan Frank G. Evans Pengadilan Tingkat Pertama untuk membahas bagaimana caranya untuk menguragi proses peradilan yang panjang. Akhirnya, asosisi bar Houston mendirikan komite ADR dan merekomendasikan pendanaan dari pemerintah dan sektor swasta untuk Pusat Penyelesaian Perselisihan. Yang pertama dalam hal ini dibuka oleh Bar Houston dan Harries County pada bulan Oktober 1980. Selanjutnya pada tahun yang sama, penyelesaian masalah secara mediasi di kota Dallas dibuka dan di kota Tarrant didirikan dengan layanan yang sama pada tahun 1981. Akhirnya, beberapa daerah di Texas membuka pusat layanan setelah induk di Houston dan Dallas. Pada tahun 1987, Pengadilan negara bagian merekomendasikan perundangan baru yang mendukung ADR. Pertama, amandemen terhadap Undang-undang 2372aa diberlakukan, menambah biaya iuran sampai dengan 10. Selanjutnya, satu ketentuan yang membatasi efektifitas kesepakatan arbitrasi swasta untuk dicabut. Kembali, pada tahun 1987, Undang-undang pemerintah Texas mensahkan Undang-undang tentang prosedur Penyelesaian sengket alternatif 1987. Undang- undang ini menjelaskan kebijaksanaan pemerintah dalam pelaksanaan penyelesaian sengketa secara perdamaian daripada melakukan litigasi. Undang-undang ini juga menjelaskan bagaimana pelaksanaan penyelesaian sengketa alternatif di Pengadilan dan menjelaskan syarat pelatihan dan tugas yang sesuai terhadap pihak ketiga yang netral. Undang-undang ini juga menjamin kerahasiaan materi diskusi yangdipergunakan oleh pihak yang berselisih dalam prosedur alternatif penyelesaian sengketa. Sebagian Informasi diatas tentang sejarah Texas didasarkan atas materi yang ada dalam Manual Pelatihan DMS. Ada banyak persamaan dalam pertumbuhan di dunia, terutama di Australia, Selandia Baru dan Kanada. Australia memiliki sistem yang kompleks untuk mengatasi masalah keluarga dan perhubungan . Sistem ini digabungkan dengan masyarakat banyak sebagai badan komunitas kesehatan mental yang sudah didirikan di Amerika Serikat. Di United Kingdom, Conciliation and Arbitration Service didirikan untuk mengatasi perselisihan dalam bidang industri. Tulisan yang menggambarkan perkembangan ADR antara lain : Laura Nader dan P.H. Gulliver mulai pada tahun 1969 dan 1973. Antropologis budaya ini mempelajari ADR dan melakukan penelitian untuk penerapan lanjutan dari prinsip ini. 59 59 Ibid. O.J. Coogler pada tahun 1978 menulis struktur mediasi dalam penyelesaian perceraian, Howard Irving pada tahun 1980 menulis mediasi perceraian, dan John Haynes pada tahun 1981 menulis Pemecahan Masalah secara komplit. Buku ini membantu untuk mengembangkan mediasi pada perselisihan keluarga dan perceraian. 60 Martin Deutsch menulis buku yang sangat berpengaruh. Penyelesaian konflik yang menguji aspek negatif dan positif tentang penyelesaian permasalahan dan pengaruh pemikiran mediator dan penulis mengenai ADR. Lon Fuller, Sarjana Hukum Harvard mulai awal 1963, Frank Sander dan Roger Fisher mulai pada pertengahan tujuhpuluhan sudah membantu dalam membentuk pemikiran mengenai penggunaan teknik dan prosedur mengenai penyelesaian perselisihan. 61 Mediasi dalam hukum Indonesia pada dasarnya sudah dikenal sejak dulu. Pasal 130 HIR menentukan agar pada sidang pertama, Hakim terlebih dahulu mengupayakan perdamaian.

C. Mediasi dan Konsiliasi