O.J. Coogler pada tahun 1978 menulis struktur mediasi dalam penyelesaian perceraian, Howard Irving pada tahun 1980 menulis mediasi perceraian, dan John
Haynes pada tahun 1981 menulis Pemecahan Masalah secara komplit. Buku ini membantu untuk mengembangkan mediasi pada perselisihan keluarga dan
perceraian.
60
Martin Deutsch menulis buku yang sangat berpengaruh. Penyelesaian konflik yang menguji aspek negatif dan positif tentang penyelesaian permasalahan dan
pengaruh pemikiran mediator dan penulis mengenai ADR. Lon Fuller, Sarjana Hukum Harvard mulai awal 1963, Frank Sander dan
Roger Fisher mulai pada pertengahan tujuhpuluhan sudah membantu dalam membentuk pemikiran mengenai penggunaan teknik dan prosedur mengenai
penyelesaian perselisihan.
61
Mediasi dalam hukum Indonesia pada dasarnya sudah dikenal sejak dulu. Pasal 130 HIR menentukan agar pada sidang pertama, Hakim terlebih dahulu
mengupayakan perdamaian.
C. Mediasi dan Konsiliasi
Banyak perdebatan yang terfokus pada perbedaan antara konsiliasi dan mediasi dan tidak ada kesepakatan universal yang muncul. Konsiliasi kadang-kadang
berfungsi sebagai payung yang mencakup semua mediasi dan sebagai fasilitasi dan
60
Ibid.
61
Ibid.
proses penyelesaian perselisihan. Namun demikian, proses ini tidak menentukan hasil, dan keduanya berbagi banyak persamaan. Misalnya, kedua proses yang ada
melibatkan pihak ketiga yang netral dan tidak memiliki kekuasaan.
62
Satu perbedaan yang penting antara konsiliasi dan mediasi adalah terletak dalam hal di mana konsiliator memiliki pengetahuan khusus mengenai domain yang
mereka selesaikan. Konsiliator dapat memberikan saran terkait dengan ketentuan penyelesaian dan dapat memberikan saran untuk masalah yang timbul. Konsiliator
juga dapat menggunakan peranan mereka untuk secara aktif mendorong pihak terkait mencapai kesepakatan. Hal ini membantu mencapai kesepakatan sesuai dengan
kerangka kerja yang berlaku terhadap penyelesaian tersebut. Dalam hal ini, konsiliasi mencakup aspek pemberian saran.
Mediasi bekerja secara murni. Praktisi tidak memiliki peran untuk memberikan saran. Lagipula, mediator berusaha untuk mendapatkan bantuan dari
pihak-pihak yang ada dalam mengembangkan saling memahami terhadap konflik yang ada dan untuk bekerja dalam mencapai kesepakatan. Kedua mediasi dan
konsiliasi berfungsi untuk mengidentifikasi masalah yang dipermasalahkan, dan untuk memberikan pilihan yang membantu pihak yang berselisih mencapai
kesepakatan dengan cara yang memuaskan. Mereka keduanya menawarkan proses yang fleksibel dan penyelesaian yang dicapai adalah atas kesepakatan kedua belah
pihak. Hal ini berbeda dengan litigasi, yang biasanya mengatasi perselisihan sesuai dengan pihak yang memiliki argumen terkuat.
62
Definition of Mediation, versi elektronik, Op.cit.
D. Mediasi dan Negosiasi
Mediasi adalah perluasan dari proses negosiasi. Pihak-pihak yang bertikai yang tidak mampu menyelesaikan konflik akan menggunakan jasa pihak ketiga yang
bersikap netral untuk membantu mereka dalam mencapai suatu kesepakatan.
63
Negosiasi adalah suatu proses atau metode antara dua orang atau dua kubu untuk mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang
berkepentingan dengan elemen-elemen kerjasama dan kompetisi.
64
Negosiasi terjadi ketika orang lain memiliki atau menguasai sesuatu yang diinginkannya. Tetapi sekedar menginginkan tidak cukup. Juga harus melakukan
negosiasi untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dari pihak lain yang memiliki dan mempunyai keinginan atas sesuatu yang dimiliki orang lain. Sedangkan agar
negosiasi dapat terjadi dengan sukses, harus siap untuk memberikan atau merelakan sesuatu yang bernilai yang dapat ditukar dengan sesuatu yang diinginkannya.
Negosiasi dalam aplikasi praktek hukum melibatkan banyak aspek seperti analisa proses kemampuan pengacara, tanggung jawab secara profesional, strategi
serta mekanisme. Demikian juga melihat kemungkinan keputusan hasil negoisasi apakah dapat memenuhi kebutuhan klien dan bagaimana keputusannya kelak
dilaksanakan.
65
63
Bismar Nasution, Hukum Kegiatan Ekonomi, versi elektronik dapat dilihat di : http:bismarnasty.wordpress.compersonal-data
64
Negoisasi, versi elektronik dapat dilihat di : http:www.id.wikipedia.orgwikiNegoisasi. diakses terakhir tanggal 17 Juli 2007.
65
Larry L. Teplay, Legal Negotiation in a Nutshell, West Publishing, Co., 1992 h. 8.
Negosiasi juga merupakan suatu pengetahuan dasar yang wajib diketahui oleh para praktisi hukum. Negosiasi dalam praktek hukum adalah berbeda karena
melibatkan hubungan mewakili antara klien dan pengacara. Pengacara harus membangun hubungan dan pengertian yang terbuka antara klien dan memiliki
tanggung jawab untuk memberikan informasi terbuka selama proses negosiasi berlangsung. Tujuan pengacara adalah untuk memberikan hasil terbaik kepada klien
tetapi bukan merupakan pemenuhan keinginan dan pengacara sendiri. Pengacara harus membantu kliennya untuk memantapkan tujuan dan target mereka dalam
negosiasi. Pada akhir proses negosiasipun, justru klienlah yang memutuskan untuk menerima tawaran keputusan hasil negosiasi tersebut atau menolaknya, justru bukan
pengacara.
66
Inti dari negosiasi dengan tujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang bermasalah, bukan dengan
bantuan pihak ketiga seperti mediator atau arbitrator. Pihak bersengketa yang dapat diwakili oleh diri sendiri atau didampingi pengacara mengadakan negosiasi sesuai
dengan ketentuan, aturan, tata cara dan bentuk penyelesaian yang dipilih sendiri. Sehingga dapat diprediksikan apabila negosiasi ini gagal, barulah para pihak melalui
pengacaranya meneruskannya ke peradilan yang melibatkan pihak ke 3 ataupun menempuh jalur lain seperti mediasi atau konsiliasi.
Berdasarkan beberapa pertimbangan terdapat beberapa teknik-teknik negosiasi. Pertimbangan tersebut misalnya hubungan antara kedua belah pihak yang
66
Ibid, h. 31.
berperkara, perusahaan dan pekerja, perusahaan yang ingin mendapatkan kontrak, perceraian dan lain-lain. Pertimbangan akan adanya unsur saling membutuhkan,
hubungan kerja jangka panjang, hubungan bisnis untuk sekali saja ataupun unsur hubungan kekeluargaan harus diperhatikan. Dalam negosiasi dikenal beberapa
pendekatan, yaitu teknik negosiasi kompetitif Competition Negotiation, negosiasi kompromi Compromising Negotiation dan Negosiasi Bekerja Sama Win-Win
Negotiation.
67
Roger Fisher dan William Ury, dalam bukunya Getting to Yes menulis empat strategi dasar dalam bernegosiasi. Pertama, memisahkan pokok permasalahanyang
harus dinegosiasikan dengan lawan. Kedua, mengetahui persis obyektifitas negoisasi dan hasil akhir yang hendak dibidik. Ketiga, satu hal yang paling ditabukan dalam
bernegosiasi adalah terjadinya jalan buntu. Keempat, adalah rampungkan negosiasi dengan cepat, tuntas dan tidak bertele-tele.
68
Setiap negosiasi memiliki potensi konflik dalam seluruh prosesnya, maka penting sekali untuk memahami cara mengatasi atau menyelesaikan konflik. Untuk
menjelaskan berbagai alternatif penyelesaian konflik dipandang dari sudut menang- kalah masing-masing pihak, ada empat kuadran manajemen konflik :
1. Kuadran Kalah-Kalah Menghindari Konflik
Kuadran keempat ini menjelaskan cara mengatasi konflik dan mengabaikan masalah yang timbul. Atau bisa berarti bahwa kedua belah pihak
67
Herb Cohen, You Can Negotiate Anything, Bantam Books, 1980, h. 117.
68
Negoisasi Bukan Soal Kalah Menang, Harian Kompas, 28 Oktober 2004.
tidak sepakat untuk menyelesaikan konflik atau menemukan kesepakatan untuk mengatasi konflik tersebut. Tidak boleh memaksakan keinginan dan sebaliknya
tidak terlalu menginginkan sesuatu yang dimiliki atau dikuasai pihak lain. Cara ini sebenarnya hanya bisa dilakukan untuk potensi konflik yang
ringan dan tidak terlalu penting. Jadi tidak menjadi beban dalam pikiran atau kehidupan, sebaiknya memang setiap potensi konflik harus dapat diselesaikan.
2. Kuadran Menang-Kalah Persaingan
Kuadran kedua ini memastikan bahwa kemenangan konflik dan pihak lain kalah. Biasanya dengan menggunakan kekuasaan atau pengaruh untuk
memastikan bahwa dalam konflik tersebut dapat keluar sebagai pemenangnya. Biasanya pihak yang kalah akan lebih mempersiapkan diri dalam pertemuan
berikutnya, sehingga terjadilah suatu suasana persaingan atau kompetisi di antara kedua pihak.
Gaya penyelesaian konflik ini sangat tidak mengenakkan bagi pihak yang merasa terpaksa harus berada dalam posisi kalah, sehingga sebaiknya hanya
digunakan dalam keadaan terpaksa yang membutuhkan penyelesaian yang cepat dan tegas.
3. Kuadran Kalah-Menang Mengakomodasi
Agak berbeda dengan kuadran kedua, kuadran ketiga yaitu kalah-menang ini berarti kita berada dalam posisi mengalah dan mengakomodasi kepentingan
pihak lain. Gaya ini kita gunakan untuk menghindari kesulitan atau masalah yang
lebih besar. Gaya ini juga merupakan upaya untuk mengurangi tingkat ketegangan akibat dari konflik tersebut atau menciptakan perdamaian yang diinginkan.
Mengalah dalam hal ini bukan berarti kalah, tetapi menciptakan suasana untuk memungkinkan penyelesaian yang paripurna terhadap konflik yang timbul
antara kedua pihak. Mengalah memiliki esensi kebesaran jiwa dan memberi kesempatan kepada pihak lain untuk juga mau mengakomodasi kepentingan kita
sehingga selanjutnya kita bersama bisa menuju ke kuadran pertama. 4.
Kuadran Menang-Menang Kolaborasi Kuadran pertama ini disebut dengan gaya manajemen konflik kolaborasi
atau bekerja sama. Tujuannya adalah mengatasi konflik dengan menciptakan penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama yang mengikat semua
pihak yang bertikai. Proses ini biasanya yang paling lama memakan waktu karena harus dapat mengakomodasi kedua kepentingan yang biasanya berada di kedua
ujung ekstrim satu sama lainnya. Proses ini memerlukan komitmen yang besar dari kedua pihak untuk
menyelesaikannya dan dapat menumbuhkan hubungan jangka panjang yang kokoh. Secara sederhana proses ini dapat dijelaskan bahwa masing-masing pihak
memahami dengan sepenuhnya keinginan atau tuntutan pihak lainnya dan berusaha dengan penuh komitmen untuk mencari titik temu kedua kepentingan
tersebut.
E. Mediator