Ciri-Ciri Grosse Akta Sejarah Grosse Akta

Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Surat Edaran Mahkamah Agung No. 21322985Um-TUPdt, menjelaskan pengertian grosse akta seperti yang dimaksud Pasal 224 HIR258 RBG adalah “Suatu akta otentik yang berisi pengakuan hutang dengan perumusan semata-mata suatu kewajiban untuk membayarmelunaskan sejumlah uang tertentu. Hal ini berarti dalam suatu akta grosse tidak dapat ditambahkan persyaratan-persyaratan tersebut berbentuk perjanjian”. Persyaratan-persyaratan yang berbentuk perjanjian itu antara lain: a. Diperjanjikan bahwa selama perjanjian berjalan atau berlaku, pihak debitur selaku pemberi jaminan diwajibkan mengasuransikan apa yang dijaminkan tersebut pada perusahaan asuransi yang ditunjuk atau disetujui oleh pihak kreditur atau bank. b. Diperjanjikan bahwa biaya pembuatan akta dan segala biaya lainnya yang berhubungan dengan perjanjian penambahan kredit pengakuan hutang, menjadi tanggungan dari dan harus dibayar oleh pihak debitur. c. Diperjanjikan bahwa jika debitur lalai membayar maka segala biaya-biaya pengacara atau kuasa dari pihak kreditur untuk menagih kepada pihak debitur menjadi tanggungan dan wajib dibayar oleh pihak debitur. d. Diperjanjikan bahwa kreditur sebelum waktunya pelunasan dapat menagih hutangnya atau sewaktu-waktu berhak mengakhiri perjanjian atau jumlah hutang yang berhutang tersebut dapat ditagih dan harus dibayar seketika dan sekaligus jika debitur pailit, barang jaminan dikenakan suatu sitaan penjualan, atau barang jaminan berkurang sehingga tidak mencukupi sebagai jaminan hutang. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis berpendapat bahwa grosse akta tersebut adalah suatu turunan atau salinan dari akta notaris yang diberi titel eksekutorial “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

2. Ciri-Ciri Grosse Akta

Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa grosse akta merupakan salinan dari akta notaris yang mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Grosse akta mempunyai karakter atau ciri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan salinan akta notaris yang biasa.Untuk lebih jelasnya maka akan diuraikan tentang ciri-ciri dari grosse akta sebagai berikut : a. Grosse akta merupakan suatu salinan atau turunan dari suatu akta notaris. Hal ini berarti bahwa grosse akta merupakan suatu salinan dari minuta sehingga apa yang tercantum pada minuta tentu tercantum pula dalam grossenya. b. Pada bagian kepala dari grosse akta tercantum titel eksekutorial “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” Titel eksekutorial yang berbunyi “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” merupakan suatu ciri utama yang membedakan grosse akta dengan suatu salinan biasa. c. Suatu grosse akta itu mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan suatu putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Maksudnya adalah apabila suatu grosse akta itu akan dimintakan eksekusinya ke pengadilan negeri maka tidak perlu melalui prosedur gugatan yang berbelit-belit dan membutuhkan waktu, biaya dan tenaga tetapi hanya cukup Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 dengan meminta penetapan saja dari ketua pengadilan negeri agar grosse akta tersebut dapat dieksekusi. d. Pada bagian akhir grosse akta selalu dicantumkan kalimat: “Diberikan sebagai grosse pertama oleh saya DIANA NAINGGOLAN, Sarjana Hukum, Notaris di Medan, untuk dan atas permintaan Perseroan Terbatas PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara disingkat PT. Bank Sumut di Medan, pada hari ini Senin, Tanggal enambelas April duaribu semblian 16-04-2009” Ciri ini juga merupakan suatu ciri yang dapat membedakan antara grosse akta dan salinan akta biasa, sebab pada salinan akta biasa tidak memuat kalimat seperti di atas, tetapi tercantum kata-kata sebagai berikut: “Diberikan sebagai salinan yang sama bunyinya”. e. Grosse akta bersifat assesor Grosse akta pengakuan hutang merupakan perjanjian tambahan dari perjanjian pokok, oleh karena itu tanpa perjanjian pokok tidak mungkin terjadi ikatan grosse akta pengakuan hutang Ikatan grosse akta merupakan perjanjian assesor 153 153 Sudarsono, ibid, edisi baru, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, hal. 12-13. Istilah accessoir sering dikaitkan dengan accesoir verbintenis atau bijkomende verbintenis: adalah perjanjian tambahan atau perjanjian dampingan, maksudnya adalah sesuatu hak menimbulkan hak pada pihak lain yang saling berkaitan. Di dalam kenyataan sering terjadi bahwa antara hak- hak perseorangan sering terjadi saling hubungan yang demikian rupa, sehingga hak yang satu bergantung pada hak yang lain. Dalam hal ini dikatakan, bahwa yang satu adalah accessoir pada yang lain. Hak untuk menuntut bunga adalah accessoir pada hak menuntut uang pokoknya. dari ikatan pokok perjanjian hutang atau kredit. Tanpa perjanjian pokok hutang atau kredit tidak akan terjadi ikatan grosse akta pengakuan hutang maupun grosse akta hak tanggungan. Dari segi yuridis ikatan grosse akta adalah perjanjian tambahan Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 yang bertujuan untuk memperkokoh perlindungan hukum terhadap pihak kreditur. Artinya terhadap perjanjian pokok hutang atau kredit pihak debitur rela mengikat dari kepada pihak kreditur dengan ikatan tambahan, yaitu pihak debitur memberi barangbenda sebagai jaminan khusus kepada kreditur. Sifat ikatan tambahan pemberian barang jaminan tersebut memberi hak kepada pihak kreditur kedudukan bahwa barang jaminan dapat langsung dimintakan eksekusinya tanpa melalui proses gugatan biasa apabila pihak debitur melakukan wanprestasi. 154 Dalam pasal 224 HIR258 RBg mengandung ketentuan sebagai berikut:

3. Bentuk Dan Syarat-Syarat Grosse Akta