Kuasa Menjual PERLINDUNGAN TERHADAP KREDITUR DENGAN MEMAKAI

Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Dalam prakteknya, penjualan jaminan atas dasar surat kuasa jual tersebut tidak mudah dilaksanakan karena notaris menghendaki Debitur hadir dihadapan notaris guna menyaksikan penandatanganan akta jual beli karena notaris mempunyai kekhawatiran bila debitur tidak ikut menyaksikan penandatangan akta jual beli maka dikemudian hari debitur dapat menuntut pembatalan jual beli tersebut karena penjualan jaminan tersebut ternyata harganya di bawah pasar sehingga merugikan debiturpemilik jaminan. Meskipun dalam praktek ada kesulitan untuk menjual barang jaminan berdasarkan surat kuasa menjual, petugas penyelamat kredit harus tetap mengusahakan penggunaan surat kuasa dari debitur kepada kreditur untuk menjual barang jaminan. 132 1. Debitur dapat menyelesaikan permasalahan kredit macet yang dialaminya. Usaha-usaha penyelamatan kredit tersebut di atas tergolong sebagai usaha yang masih lunak karena bila usaha tersebut bisa dilaksanakan maka : 2. Debitur terlepas dari sanksi berupa dimasukkan ke dalam Black List nasabah perbankan. Bila debitur telah dimasukkan ke dalam Black List perbankan maka debitur tidak dimungkinkan lagi untuk melakukan hubungan dengan perbankan.

C. Kuasa Menjual

Pada pasal 1792 KUH Perdata menyebutkan : 132 Hasil Wawancara dengan Notaris Jasmi Rifai, Notaris di Medan pada tanggal 28 Mei 2009 Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 ”Pemberian kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada seorang lain yang menerimanya untuk atas namanya menyelenggarakan suatu urusan” Makna kata-kata “untuk atas namanya” berarti bahwa yang diberi kuasa bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa, sehingga segala sebab dan akibat dari perjanjian ini menjadi tanggungjawab sepenuhnya dari pemberi kuasa dalam batas- batas kuasa yang diberikan 133 Apabila wewenang mewakili atau volmacht diberikan pula pada perjanjian pemberian kuasa, terjadilah suatu perwakilan yang terjadi karena perjanjian atau contractuele vertegen woordiging . Selanjutnya pada pasal 1793 menyebutkan : “Kuasa dapat diberikan dan diterima dalam suatu akta umum, dalam suatu tulisan dibawah tangan, bahkan dalam sepucuk surat ataupun dengan lisan. Penerimaan suatu kuasa dapat pula terjadi secara diam-diam dan disimpulkan dari pelaksanaan kuasa itu”. Dalam hal penyelesaian kredit macet dengan cara pengambilalihan agunan oleh bank, dibuat akta kuasa menjual dari debitur atau pemilik agunan kepada pihak bank dalam bentuk akta notariil. Dengan pemberian kuasa ini berarti kedudukan penerima kuasa mewakili pemberi kuasa untuk melakukan suatu perbuatan hukum tertentu. Dalam kuasa ini tindakannya adalah kewenangan bank untuk menjual objek agunan yang telah diambilalih kepada pihak lain. 134 133 Djaja S.Meliala, Perjanjian Pemberian Kuasa Menurut Undang-Undang Hukum Perdata, Bandung : Nuansa Aulia, 2008, hal 3 134 Herlien Budiono, ibid, hal. 416 . Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 M.Yahya Harahap, mengatakan bahwa : Tanpa mengurangi arti ketentuan yang diatur dalam pasal 1973 ayat 2; pada umumnya pemberian kuasa terjadi karena adanya persetujuan antara pemberi kuasa dengan sipenerima kuasa. Sifat persetujuan kuasa adalah kontrak konsensuel. Artinya, dengan adanya persetujuan pemberian kuasa, hal itu sudah berkekuatan yang mengikat diantara pada pihak 135 Kuasa bertalian dengan adanya asas nemo plus iuris ad alium transferre potest quam ipse haberet, yang berarti bahwa seseorang tidak dapat mengalihkan hak kepada orang lain lebih dari pada hak yang dimiliknya . R.Feenstra, mengatakan : 136 Yang menjadi pertanyaan dalam pemberian kuasa ini adalah, apakah kuasa tersebut akan berakhir sesuai dengan ketentuan pasal 1813 KUH Perdata? . 137 135 M.Yahya Harahap, op.cit. hal.307 136 R.Feenstra dalam Herlien Budiono, op.cit., hal 415 137 Berakhirnya kuasa menurut Pasal 1813 KUH Perdata adalah dengan ditariknya kembali kuasanya sikuasa; dengan pemberitahuan penghentian kuasanya oleh sikuasa; dengan meninggalnya, pengampuannya, atau pailitnya sipemberi kuasa maupun sikuasa; dengan perkawinannya si perempuan yang memberikan atau menerima kuasa. Sebelum menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya kita melihat asas-asas yang terdapat di dalam hukum perjanjian, antara lain asas konsensualisme, kebebasan berkontrak dan asas kekuatan mengikat dari suatu perjanjian yang dibuat berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Menurut Mariam Darus Badrulzaman : Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Asas kebebasan berkontrak tidak mempunyai arti tidak terbatas, akan tetapi terbatas oleh tanggungjawab para pihak, sehingga kebebasan berkontrak sebagai asas, diberi sifat sebagai berikut : asas kebebasan berkontrak yang bertanggungjawab. 138 Kuasa yang dibuat dalam rangka penyelesaian hutang debitur pada bank adalah kuasa khusus Persetujuan dalam pengertian kuasa dalam KUH Perdata dapat diartikan sebagai suatu perjanjian. Perjanjian mempunyai sifat terbuka artinya setiap orang bebas mengadakan perjanjian asal tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan. Dengan penerimaan suatu kuasa berarti penerima kuasa berhak dan berwewenang melaksanakan apa yang dikehendaki pemberi kuasa dalam kuasanya. 139 Jual beli adalah suatu perjanjian bertimbal balik dalam mana pihak penjual berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedang pihak yang lainnya untuk menjual agunan dari pemilik agunan selaku pemberi kuasa dan kepada bank selaku penerima kuasa. Dengan demikian jika kita melihat asas-asas perjanjian dan sifat terbuka perjanjian yang terdapat dalam KUH Perdata, maka isi kuasa menjual tersebut dapat ditentukan oleh para pihak termasuk dengan ketentuan tidak berakhirnya kuasa sebagaimana disebutkan dalam pasal 1813 KUH Perdata. Dengan adanya kuasa ini maka bank berhak untuk menjual atau mengalihkan agunan tersebut kepada pihak lain. Penjualan agunan kepada pihak lain ini tentu dengan menggunakan lembaga jual beli, dan aktanya dibuat oleh dan di hadapan PPAT. 138 Mariam Darus Badrulzaman., loc cit, hal 45 139 Pemberian kuasa dapat dilakukan secara khusus, yaitu mengenai hanya satu kepentingan tertentu atau lebih. Demikian disebutkan dalam pasal 1795 KUHPerdata. Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 yaitu pembeli berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang untuk memperoleh hak milik tersebut. Sesuai dengan asas konsensualisme dalam BW, perjanjian jual beli sudah dilahirkan pada saat tercapainya sepakat mengenai barang dan harga. 140

BAB IV KEPASTIAN HUKUM TERHADAP EKSEKUSI GROSSE AKTA