Sumber Data Cara Pengumpulan data Analisis Data

Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 teori hukum yang bersifat umum diaplikasikan untuk menjelaskan tentang seperangkat data yang lain. 53 Dilihat dari pendekatannya, penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. 54 a. Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas Pendekatan yuridis normatif yaitu pendekatan hukum dengan melihat peraturan-peraturan, baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder atau pendekatan terhadap masalah dengan cara melihat dari segi peraturan perundang- undangan yang berlaku.

2. Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan, maka pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan Library Research, yaitu pengumpulan data dengan menelaah bahan kepustakaan yang meliputi : 55 b. Bahan hukum sekunder, yaitu yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan obyek penelitian. 56 53 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997, hal.38 54 Roni Hantijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum Dan Jurimetri, Semarang,Ghalia Indonesia,1998, hal 11 55 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta:Kencana, 2006, hal 141 56 Bambang Sunggono, ibid, hal 114 , misalnya buku-buku teks, hasil penelitian para ahli, kamus hukum, jurnal hukum, kamus ekonomi, kamus Bahasa Inggris dan hasil karya ilmiah yang berhubungan dengan penelitian ini. Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009

3. Cara Pengumpulan data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan: Penelitian Kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian dan peraturan perundang-undangan dalam hal ini yang menyangkut tentang jaminan kebendaan. Wawancara interview, yaitu melakukan wawancara dengan para informan atau nara sumber dengan menggunakan pedoman wawancara bebas agar data diperoleh langsung dari sumbernya dan lebih mendalam karena jumlah informan sedikit. Para informan atau narasumber yang akan diwawancarai, yaitu: a. Hakim Pengadilan Negeri Medan 1 satu orang b. Staff Bank yaitu Bank Century, Bank Sumut dan Bank DIPO International c. Notaris Medan 8 delapan orang

4. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif bertolak dari asumsi tentang realitas. Analisa data adalah proses mengatur urutan datamengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Sedangkan metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 57 57 Lexy, J.Moleong, ibid, hal 23-25 Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB II EKSEKUSI OBJEK JAMINAN KREDIT BERDASARKAN

GROSSE AKTA NOTARIS

A. Perjanjian Kredit Dengan Jaminan 1.

Perjanjian Pada Umumnya Hartkamp, menyatakan bahwa: “perjanjian adalah tindakan hukum yang terbentuk dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan perihal aturan bentuk formal atau perjumpaan pernyataan kehendak yang saling bergantung satu sama lain sebagaimana dinyatakan oleh dua pihak atau lebih, dan dimaksud untuk menimbulkan akibat hukum demi kepentingan salah satu pihak serta atas beban pihak lainnya, atau demi kepentingan dan atas beban kedua belah pihak semua pihak bertimbal balik. 58 Suatu perjanjian adalah semata-mata suatu persetujuan yang diakui oleh hukum. Persetujuan ini merupakan kepentingan yang pokok dalam dunia usaha, dan menjadi dasar dari kebanyakan transaksi dagang. 59 Menurut Roscou Pound, perjanjian bagian dari harta kekayaan. Sebagian kekayaan terdiri atas janji-janji. Sebagian yang penting dari harta benda seseorang adalah keuntungan yang dijanjikan oleh orang lain bahwa akan disediakan atau 58 Herlien Budiono, Asas Keseimbangan Bagi Hukum Perjanjian Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006, hal. 139. 59 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perjanjian, Bandung : Alumni, 2006, hal.93. 33