Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Eksekusi terhadap jaminan kredit berdasarkan grosse Akta Pengakuan Hutang yang dibuat oleh Notaris, tidak dapat dilakukan secara serta merta oleh kreditur. Meskipun grosse Akta Pengakuan Hutang tersebut memakai irah-irah ”DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” namun untuk melakukan eksekusi terhadap jaminan tetap harus melalui suatu putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. 2. Perlindungan terhadap kreditur dapat dilakukan dengan Akta Pengakuan Hutang. Dimana dalam Akta Pengakuan Hutang tersebut Pihak Pertama debitur memberi kuasa kepada Pihak Kedua bank. Jika pihak debitur wanprestasi credit macet maka pihak kedua bank berhak untuk mengambil menjualmelelang barang-barang kepunyaan pihak pertama atau dari tangan siapapun juga jika perlu dengan alat kekuasaan negara yang berwenang polisi. Dalam Akta Pengakuan Hutang itu ada dibuat suatu kuasa blanko, dimana kuasa yang diberikan pengambil kredit dalam perjanjian ini diberikan dengan hak substitusi dan tidak dapat ditarik kembalidiakhiri baik oleh ketentuan undang-undang yang mengakhiri pemberian kuasa sebagaimana ditentukan dalam pasal 1813 Kitab Undang-undang Hukum Perdata maupun oleh sebab apapun juga dan kuasa 116 Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 tersebut merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian kredit dengan tanpa adanya kuasa-kuasa tersebut maka perjanjian ini tidak akan dibuat. 3. Grosse Akta Pengakuan Hutang belum memberikan kepastian hukum kepada kreditur untuk melaksanakan eksekusi objek jaminan. Sebelum melakukan eksekusi kreditur harus meminta terlebih dahulu suatu putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap untuk melakukan eksekusi melalui suatu gugatan ke Pengadilan Negeri. Dasar hukum melakukan gugatan tersebut ke pengadilan dapat berdasarkan grosse akta pengakuan hutang. Namun dalam hal gugatan tersebut, debitur dapat mengajukan perlawanan terhadap gugatan kreditur agar eksekusi dibatalkan ataupun ditangguhkan.

B. Saran