Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
alternatif bila karena perkembangan waktu, jumlah hutang debitur tersebut berkembang atau berkurang karena adanya bunga atau karena sebagaian telah
terbayar untuk jumlah hutang debitur tersebut dapat ditunjuk rekening koran debitur yang dibuat karena adanya perjanjian kredit yang telah ditandatangani oleh debitur
dan kreditur atau dengan kata lain telah menyebut jumlah yang diakui debitur.
4. Akta Yang Dapat Dikeluarkan Grossenya
4.1. Paradigma Lama Pengaturan Grosse Akta
Istilah atau kata “paradigma” itu sendiri diintrodusir oleh Thomas S.Khun dalam bukunya “The Structure of Scientific Revolutions”. Makna dari kata itu adalah
pola, berasal dari paradeigma bahasa Latin.
160
Oleh Khun istilah ini dipergunakan untuk menunjuk dua pengertian utama, pertama sebagai totalitas konstelasi pemikiran, keyakinan, nilai, persepsi dan
teknik yang dianut oleh akademis maupun praktisi disiplin ilmu tertentu yang mempengaruhi cara pandang realitas mereka. Kedua, sebagai upaya manusia
untuk memecahkan rahasia ilmu pengetahuan yang mampu menjungkirbalikkan semua asumsi maupun aturan yang ada.
Mengenai istilah “paradigma” ini selanjutnya Lili Rasjidi menulis sebagai berikut :
161
Berikut ini dapat diketahui dan perbandingkan makna kata “paradigma” menurut beberapa sumber. Webster’s New World College Dictionary memberi
makna paradigma yaitu : 1.a a pattern, example, or model, b. an overall concept accepted by most people in an intellectual community, as those in one of the natural
160
Lili Rasjidi, dan I.B. Wyasa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem, Mandar Maju, Bandung, 2003, hal. 103.
161
Lili Rasjidi dan I.B. Putra, Ibid, hal 7
Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
sciences, because of its effectiveness in explaining a complex process, idea, or set of data. 2. an example of adeclension or conjugation, giving all the inflectional forms of
a word.
162
Legal Thesaurus mengartikan “paradigm” sebagai archetype, example, exemplar, guide, ideal, model, norm, original, paradigma, pattern, prototype, sample,
standard.
163
Webster’s Seventh New Collegiate Dictionary memberikan arti paradigm sebagai 1 example, pattern, 2 an example of a conjugation or declension
showing a word in all us inflectional forms.
164
Kamus Latin Indonesia mengartikan paradigma itu sebagai contoh.
165
Macmilla n Contemporary Dictionary memberi makna paradigm sebagai 1 parttern or example. 2. List of all the inflectional forms
of a word.
166
1. Cara memandang sesuatu
Muhammad Yamin menyebutkan bahwa paradigma itu mengandung arti, antara lain :
2. Dalam ilmu pengetahuan, model, pola, ideal. Dari model-model ini fenomena
yang dipandang dijelaskan.
162
Victoria Neufeldt dan David B. Guralnik, Webster’s New World College Dictionary, Macmillan USA, 1996, hal. 979
163
William C. Burton, Legal Thesaurus, Second Edition, Macmillan Publishing Company, 1992, hal 372
164
Webster’s Seventh New Collegiate Dictionary, G. C. Merriam Company, Publishers, Springfield, Massachusetts, USA, hal. 610.
165
A. Prent, c.m., Drs. J. Adisubrata, W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Latin-Indonesia, Penerbit Kanisius, 1969, hal. 608
166
Macmillan Contemporary Dictionary, Macmillan Publishing Co., Inc., New York, Collier Macmillan Publisher, London, 1979, hal. 729. Sumber ini juga menyebutkan bahwa paradigm itu
berasal dari bahasa Latin paradigma yang bermakna contoh, berasal dari kata Yunani : “paradeigmaí” yang bermakna contoh atau model. Aslinya dikutipkan sebagai berikut :”late Latin paradigma
example, from Greek paradeigma example, model
Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3. Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan atau
mendefenisikan suatu studi ilmiah kongkrit. Dan ini melekat di dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu.
4. Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan
problem-problem riset.
167
M. Solly Lubis menyatakan : Paradigma adalah parameter, referensi, tolak ukur dan rujukan, dalam ilmu politik dipilah menjadi paradigma filosofis, paradigma
politis dan paradigma yuridis.
168
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia paradigma adalah kerangka berpikir, daftar semua bentukan dari sesuatu kata yang memperlihatkan konjugasi dan
deklinasi kata tersebut ; dalam teori ilmu pengetahuan.
169
Berbeda dengan negara adidaya Amerika Serikat yang menempatkan kalimat In God we trust dalam salah satu seri mata uangnya USD 1 diakui atau tidak,
kenyataannya adalah keuangan negara tersebut menjadi sangat kuat dan menjadi Pancasila sebagai dasar negara, oleh para pendiri negara founding fathers
telah menempatkan “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai sila pertama dari lima silanya dengan pertimbangan dan pemikiran yang matang. Dengan demikian para
pendiri negara founding fathers menjunjung tinggi dan mengakui otoritas dari Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber tertinggi yang mengatur segi-segi kehidupan
seluruh rakyat Indonesia.
167
Muhammad Yamin, Beberapa Dimensi Filosofi Hukum Agraria, cetakan pertama Medan: Pustaka Bangsa Press, 2003, hal. 199 dan lihat juga Muhammad Yamin, Abd. Rahim Lubis, Beberapa
Masalah Aktuil Hukum Agraria, Medan: Pustaka Bangsa Press, 2004, hal. 50.
168
M. Solly Lubis, “Paradigma Democracy”, Harian Waspada, tanggal 21 Juli 2005
169
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Prima Pena, Gitamedia Press, hal. 581.
Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
tempat dimana pemimpin negara-negara ketiga meminta bantuan lembaga-lembaga keuangan yang mereka pimpin untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah
sosial dan ekonomi yang mereka hadapi untuk kemudian diselewengkan ke rekening- rekening mereka pribadi. Bursa saham di seluruh dunia juga akan berpengaruh
apabila mata uang dollar berfluktuasi terhadpa mata uang asing lainnya. Di dalam negeri sendiri para pengusaha akan meminta penghitungan kembali atas tender-tender
yang mereka peroleh agar dapat memperoleh keuntungan. Importir akan segera menaikkan harga-harga untuk menyesuaikan dengan kenaikan dollar. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa mata uang dollar dari Amerika Serikat tersebut begitu kuat berpengaruh terhadap, perdagangan saham, harga-harga barang di banyak
negara di dunia. Berbeda dengan di Indonesia, undang-undang memberikan hak istimewa
kepada notaris untuk menerbitkan salinan dari akta notariil yang berirah-irah. “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” yang disebut grosse akta. Hal ini
menunjukkan bahwa grosse akta tersebut mempunyai kedudukan yang tertinggi dari salinan-salinan akta otentik yang diterbitkan oleh pejabat notaris itu sendiri maupun
pejabat yang berwenang lainnya. Kata demi keadilan menunjukkan bahwa tujuan diterbitkannya suatu grosse akta adalah untuk penegakkan hukum law enforcement
dan memberikan rasa keadilan bagi kreditur atau pihak bank agar mendapatkan kembali hak-haknya dari pihak debitur.
Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Kalimat “Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” bermakna salinan atau grosee akta tersebut mempunyai kedudukan tertinggi dari salinan-salinan lainnya dan
berlandaskan sila pertama dari Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang merupakan sumber hukum tertinggi dari bangsa Indonesia.
Tidak ada lembaga-lembaga negara yang diberi wewenang dan keistimewaan seperti yang tersebut diatas pengecualiannya adalah putusan dari pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan penuh in krach van gewijsde dengan demikian grosse akta mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan vonnis dari suatu putusan
pengadilan. Dalam PJN diatur tentang pemberian grosse, bentuknya, siapa-siapa yang
berhak untuk memperoleh grosse akta notaris. Notaris berwenang bahkan wajib memberikan grosse tidak hanya mengenai akta yang disebutkan dalam Pasal 224
HIR 258 RBG, tetapi dari semua akta dibuat dalam minuta oleh atau dihadapan notaris, tidak tegantung apakah grosse itu dapat dieksekusi atau tidak. Dapat tidaknya
dilakukan eksekusi berdasarkan grosse akta tergantung dari penilaian dan keputusan hakim.
Yang berpendapat bahwa hanya akta yang disebutkan Pasal 224 HIR258 RBG sajalah yang dapat dikeluarkan grossenya, nampaknya hal itu disebabkan oleh
karena orang yang berpendapat demikian hanya menekankan manfaat kekuatan eksekutorial dari suatu grosse.
170
170
A. Kohar, Notaris dalamPraktek Hukum, Bandung: Alumni, 1983, hal. 79.
Sebenarnya disamping manfaat kekuatan
Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
eksekutorial tersebut grosse akta notaris masih mempunyai manfaat lain yang tidak kurang pentingnya yaitu manfaat yang dimaksud dalam KUHP perdata yang
mengatakan: “dalam hal alas hak yang asli tidak ada lagi, maka grossenya memberikan kekuatan pembuktian yang sama seperti aslinya”.
171
Pasal 224 HIR258 RBG tidak memuat ketentuan yang mengatur tentang bentuk dan cara pemberian grosse, demikian juga tidak memberikan batasan
defenisi mengenai grosse akta notaris serta tidak pula menetapkan, bahwa hanya grosse dari akta-akta yang disebut dalam pasal-pasal yang dapat diberikan oleh
notaris. Tidak ada dasar hukum untuk melarang notaris memberikan grosse dari akta yang dimuat dalam minuta oleh atau dihadapan notaris kepada yang bersangkutan
apabila itu diminta. Jadi disini tidak
berbicara tentang kekuatan eksekutorial tetapi hanya kekuatan bukti yang sama dengan aslinya.
172
Menurut Pasal 41 PJN, ditetapkan bahwa setiap orang yang langsung berkepentingan dengan akta notaris, para ahli waris dan penerima haknya dapat
diberikan grosse. Notaris dapat mengeluarkan akta grosse yang berkepala “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, yang berbeda dengan yang
171
Pasal 1889 ayat 1 KUH Perdata berbunyi “salinan pertama grosse memberikan bukti yang sama dengan akta asli; demikian pula halnya salinan yang dibuat atas perintah hakim
atas kedua belah pihak ini dipanggil secara sah, sebagaimana juga salinan yang dibuat dihadapan kedua belah pihak dengan persetujuan mereka”.
172
A. Kohar, Ibid, hal. 80.
Asido Sihombing : Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet Studi Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
dimaksud dalam Pasal 224 HIR258 RBG yang juga berkekuatan hukum sama dengan putusan pengadilan.
Sebenarnya apa yang ditentukan dalam pasal-pasal HIRRBg itu merupakan perkecualian atau pembatasan dari akta grosse notaris, sehingga yang dapat diajukan
eksekusi kepada Pengadilan Negeri hanyalah mengenai dua macam grosse akta yaitu grosse akta hipotik dan grosse akta pengakuan hutang, sebagai perkecualian bukan
dalam bentuk formalnya melainkan sekedar mengenai wewenang Pengadilan Negeri untuk secara langsung mengeksekusinya.
4.2. Paradigma Baru Pengaturan Grosse Akta