30
buruh.
9
Hal ini juga sekaligus mengakhiri era serikat buruh tunggal yang dikuasai oleh SPSI Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Selanjutnya, diperkuat dengan
dikeluarkannya Undang-Undang Serikat PekerjaSerikat Buruh No 21 Tahun 2000 Tentang Serikat PekerjaSerikat Buruh pada era Abdurrahman Wahid tahun 2000
era serikat buruh tunggal yang dapat dikontrol negara diberhentikan.
10
a. Bahwasannya
kemerdekaan berserikat,
berkumpul, dalam
mengeluarkan pikiran secara lisan atau tulisan, mendapatkan pekerjaan dan penghidupan layak bagi manusia, dan mempunyai kedudukan yang
sejajar sama dalam hukum adalah merupakan hak dari setiap warga negara.
b. Bahwasannya dalam rangka mewujudkan kemerdekaan dalam
berserikat, pekerjaburuh berhak mendirikan atau membentuk dan juga mengembangkan sebuah serikat pekerjaserikat buruh yang bebas,
mandiri, bertanggung jawab, terbuka, dan demokratis.
c. Bahwasannya serikat pekerjaserikat buruh merupakan sebuah sarana
untuk melindungi, membela, dan memperjuangkan dari kepentingan juga kesejateraan pekerjaburuh beserta keluarganya, serta mewujudkan
hubungan kerja antara pekerjaburuh dengan pengusaha dan pemerintah sehingga dapat menghasilkan suasana yang harmonis, dinamis dan adil.
d. Bahwasannya berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang telah
dijelaskan pada huruf a, b, c, maka perlu ditetapkan undang-undang tentang
serikat pekerjaserikat
buruh.Undang-Undang Serikat
PekerjaSerikat Buruh No 21 Tahun 2000. Dalam
Undang-Undang ini
bermaksud mengatur
pembentukan, keanggotaan, pemberitahuan, pendaftaran, hak dan kewajiban, keuangan dan
kekayaan, serta pembubaran dan juga hal-hal lain yang memang menyangkut persoalan perserikatan buruh.
11
9
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Tentang Pendaftaran Organisasi Serikat Buruh Nomor: per-05MEN1998.
10
Undang-Undang Republik Indonesian Nomor 21 Tahun 2000 Tentang Serikat
PekerjaSerikat Buruh.
11
Indoprogres, “Serikat
Buruh Serikat
Pekerja”, tersedia
di http:indoprogress.blogspot.com200708serikat-buruhserikat-pekerja-di.html; internet; diunduh
pada 15Januari 2013.
31
Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut maka serikat pekerjaburuh dapat didirikan secara terbuka dan bebas, agar pekerjaburuh dapat berkumpul,
menentukan sikap dan menyatukan kepantingan.
B. Peran dan Fungsi Organisasi PekerjaBuruh
Adapun peran dan fungsi dar serikat pekerjaburuh telah dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia No 21 Tahun 2000 pasal 4 ayat 2 tentang
peran dan fungsi Serikat PekerjaSerikat Buruh diantaranya adalah: a.
Sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian kerja bersama dan penyelesaian perselisihan industrial.
b. Sebagai wakil dari pekerjaburuh dalam lembaga kerja sama di bidang
ketenagakerjaan sesuai dengan tingkatannya. c.
Sebagai sarana untuk menciptakan sebuah hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan sesuai peraturan undang-undang
yang berlaku. d.
Sebagai wadah penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan anggotanya.
e. Sebagai pelaksana, perencana dan penanggung jawab atas pemogokan
pekerjaburuh sesuai dengan pertaturan undang-undang yang berlaku. f.
Sebagai wakil dari pekerjaburuh dalam memperjuangkan kepemilikan saham di perusahaan.
C. Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia KSPSI
1. Sejarah KSPSI
Cikal bakal organisasi KSPSI dimulai pada tanggal 20 Februari 1973. Lahir FBSI Federasi Buruh Seluruh Indonesia di bawah pimpinan Bapak H. Agus
Sudono. Organisasi ini terbentuk ketika zaman Orde Baru, di mana terjadi penyederhanaan terhadap organisasi di lingkungan pemuda, wartawan, pengacara
dan berimbas kepada organisasi buruh di Indonesia.
12
12
M.S. Hidajat, Seabad Gerakan Buruh Indonesia, Bandung: CV. Nuansa Aulia, 2012, 134.
32
Organisasi ini disusun secara vertikal berbetuk federatif dan secara horzontal berbentuk serikat-serikat buruh yang terhimpun dari sektor-sektor
lapangan pekerjaan atau profesi sejenis sehingga memungkinkan gerakan organisasi ini dapat lebih efektif dan efisien. Bebas, demokratis, dan bertanggung
jawab adalah sifat FBSI. Asas FBSI adalah pancasila, menurut arti dan makna
yang tercantum pada pembukaan UUD 1945.
Tujuan dari FBSI adalah, Pertama, ikut serta secara aktif mengisi dan mewujudkan sebuah cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,
khususnya pada pasal 27, 28 dan 33 UUD 1945 bagi kaum buruh khusunya dan rakyat Indonesia umumnya. Kedua, menerapkan, mengamalkan pancasila dan
terlaksananya UUD 1945 di seluruh kehidupan bangsa dan negara menuju terciptanya masyarakat adil dan makmur materiil dan spiritual. Ketiga,
menghimpun dan mempersatukan kaum buruh disegala sektor industri jasa dan sektor-sektor lain yang dipersamakan dengan itu sesuai dengan lapangan
pekerjaan atau profesinya, serta mewujudkan rasa setia kawan dan persahabatan diantara kaum buruh. Keempat, menciptakan kehidupan dan penghidupan yang
selaras dan serasi dengan jalan membela dan mempertahankan kepentingan kaum buruh menuju ke arah terwujudnya tertib sosial, tertib hukum, dan tertib
demokrasi. Kelima, meningkatkan kesejahteraan, memperjuangkan perbaikan nasib, syarat-syarat kerja, penghidupan yang layak bagi buruh. Keenam,
memperjuangkan terciptanya perluasan kesempatan kerja dalam rangka menyukseskan pembangunan.
13
13
Hidajat, Seabad Gerakan Buruh Indonesia, 146.
33
Keanggotaan FBSI
Keanggotaan FBSI adalah semua kaum buruh warga negara Indonesia yang terorganisasi ke dalam Serikat Buruh Lapangan Pekerjaan SBLP dengan secara
berpusat,daan masing-masing mempunyai Anggaran DasarAnggaran Rumah Tangga, dan Program organisasi. FBSI memiliki 21 Serikat Buruh Lapangan
Pekerjaan SBLP diantaranya adalah:
14
1. Serikat Buruh Pertanian dan Perkebunan SB PP
2. Serikat Buruh Minyak dan Gas Bumi dan Pertambangan Umum SB
MGPU 3.
Serikat Buruh Makanan dan Minuman SB MM 4.
Serikat Buruh Roko dan Tembakau SB RT 5.
Serikat Buruh Tekstil dan Sandang SB TS 6.
Serikat Buruh Perkayuan SB P 7.
Serikat Buruh Pariwisata SB PAR 8.
Serikat Buruh Farmasi dan Kimia SB FK 9.
Serikat Buruh Logam dan Keramik SB LK 10.
Serikat Buruh Automotif, Mesin, dan Perbengkelan SB AMP 11.
Serikat Buruh Karet dan Kulit SB KK 12.
Serikat Buruh Elektronik SB E 13.
Serikat Buruh Bangunan dan Pekerjaan Umum SB BPU 14.
Serikat Buruh Niaga, Bank, dan Asuransi SB NIBA 15.
Serikat Buruh Percetakan dan Penertiban SB PERPEN
14
KSPSI, “Tentang Kspsi”, tersedia di http:kspsi.comtentang-kspsi; internet; diunduh pada 04 Juni 2013.
34
16. Serikat Buruh Kesatuan Maritim Indonesia SB KMI
17. Serikat Buruh Kesatuan Pelaut Indonesia SB KPI
18. Serikat Buruh Angkutan Jalan Raya SB AJR
19. Serikat Buruh Kesehatan SB KES
20. Serikat Buruh Angkatan Sungai, Danau, dan Feri SB ASDF
21. Serikat Buruh Transportasi Udara SB TU.
2. Perkembangan Organisasi
FBSI menyelenggarakan Kongres Nasional I pada Tanggal 7-11 April 1980 yang diadakan di Jakarta. Pada Kongres Nasional ini menghasilkan
penyempurnaan Anggaran Dasar Rumah Tangga FBSI, Garis-Garis Besar Kebijakan Organisasi, dan Program Lima Tahun terhitung pada 1980-1985.
15
15
Hidajat, Seabad Gerakan Buruh Indonesia, 153. Kekuasaan tertinggi dan pembuat keputusan dipegang oleh Dewan Nasional, Dewan Pleno DPP yang membawahi DPP, Wakil
SLBP, dan DPD I FBSI.