Strategi gerakan K.KASBI dalam menuntut penghapusan sistem
78
tahum 2012. K.KASBI mengerahkan anggotanya untutk ikut serta dalam aksi demonstrasi terkait menuntut kenaikan upah pada akhir tahun 2012.
23
K.KASBI juga terlibat dalam gerakan buruh diakhir 2012 yang menuntut gaji buruh dinaikan pada awal tahun 2013 dengan bergabung dengan organisasi-
organisasi buruh yang sejalan menuntut kenaikan upah dengan aksi demosntrasi. Dengan aksi demonstrasilah tuntutan-tuntutan buruh di Indonesia dapat
didengarkan oleh pemerintah.
24
Berkat semua elemen gerakan buruh dengan aksi demonstrasi saat itu menghasilkan kenaikan UMP DKI Jakarta 2013. Hal ini ditandai dengan
dikeluarkannya keputusan tentang Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomer 189 Tahun 2012 tentang Upah Minimum Provinsi Tahun
2013.
25
Pada Undang-Undang tersebut telah dijelaskan pada pasal 1 bahwa Upah Minimum Provinsi Jakarta tahun 2013 sebesar Rp. 2.200.000,00-per bualannya.
26
Keputusan ini menandakan besaran nominal yang naik 43, 8 dari tahun sebelumnya Rp. 1.529.150,00. Menjadi 2, 2 juta tiap bulannya untuk tahun 2013.
Ini merupakan cara yang cukup ampuh dalam menuntut pemerintah agar persoalan buruh dapat diselesaikan. Pengalaman ini adalah merupakan bukti nyata
23
Wawancara dengan Nining Elitos Ketua Umum K.KASBI Jakarta, 22 Oktober 2013.
24
Wawancara dengan Nining Elitos Ketua Umum K.KASBI Jakarta, 22 Oktober 2013.
25
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 189 Tahun 2012 Tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2013.
26
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 189 Tahun 2012 Tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2013 pasal 1.
79
bahwa mogok nasional adalah cara yang efektif dalam memenangkan pertarungan melawan kapitalisme.
27
Dalam menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan buruh, K.KASBI selalu menggunakan cara atau pola menggagas konsep yang kemudian
disampaikan pada pemerintah dan pengusaha tentang masalah dan tuntutan yang akan diutarakan. Seperti yang K.KASBI sampaikan dengan menggagas konsep
tertulis, kemudian diberikan kepada pemerintah baik itu Presiden ataupun Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi diantaranya, hapus sistem kerja outsourcing, upah
layak bagi kaum buruh, jaminan sosial buka asuransi sosial, subsidi untuk rakyat, STOP Privatisasi dan Nasionalisasi semua aset-aset strategis. STOP Union
Busting dan kriminalisasi aktivis buruh, turunkan harga BBM dan sembako, bangun Industri Nasional yang kuat untuk mensejahterakan rakyat, tanah untuk
kesejahteraan rakyat, pendidikan gratis dan berkualitas untuk seluruh rakyat.
28
Jika konsep atau gagasan K.KASBI tidak didengarkan, maka mau tidak mau cara yang lebih efektif adalah turun ke jalan. Pemerintah juga jangan pernah
berharap bahwa lewat jalur diplomasi akan melahirkan sebuah kebijakan yang dapat diterima buruh.
Cara diplomasi bila dibandingkan dengan cara aksi demonstrasi massa tentu hasilnya akan berbeda, kalau diplomasi hanya sebatas didengarkan tanpa ada
kesepakatan dari buruh, pengusaha, pemerintah maka untuk apa diplomasi. Diplomasi itu ketika tripartit duduk secara bersama menghasilkan solusi dari
permasalahan buruh. Jika tidak dapat solusi dari diplomasi, maka aksi demonstrasi
27
Wawancara dengan Nining Elitos Ketua Umum K.KASBI Jakarta, 22 Oktober 2013.
28
Bintang Buruh, Upah Layak Harus Direbut Bukan Kebaikan Majikan Jakarta: Pengurus Pusat Konfederasi KASBI, edisi 3 September 2013, 2.
80
massa adalah sebuah jawaban yang konkrit untuk menyelesaikan masalah perburuhan di Indonesia.
29
Ketika kebijakan perburuhan dilahirkan oleh pemerintah lewat kebijakan Undang-Undang Ketenagakerjaan dan disahkan, acapkali bertentangan dengan
sifat kemanusiaan dan rakyat. Menurut K.KASBI kalau ini dibiarkan, maka pemerintah melakukan diskriminasi terhadap buruh. Sebagian boleh didagangkan,
boleh dijual tenaga buruh, manusia atas manusia. Ini adalah bentuk perbudakan modern yang dilakukan negara, pemerintah terhadap buruh. Inilah kenapa
sebabnya secara organisasi K.KASBI mendorong penghapusan sistem kerja outsourcing.
30
K.KASBI juga mendidik anggota-anggotanya dengan diskusi-diskusi yang berkaitan dengan dunia perburuhan. Sehingga ketika ada permasalahan dalam
kerjaannya anggota-anggota K.KASBI daapat menyelesaikannya. Seperti masalah outsourcing, langkah yang dilakukan K.KASBI daam menuntut penghapusan
sistem outsourcing adalah dengan mengutus pengurus-pengurus wilayah untuk mengawasi penerapan sistem outsourcing di perusahaan tempat mereka bekerja
agar tidak terjadi pelanggaran hukum yang dilakukan pengusaha kepada buruh. Jika itu terjadi, maka K.KASBI akan menemukan pengusaha tersebut untuk
diajak berdiskusi agar kesalahan itu tidak lagi dilakukan pengusaha. Kalaupun pengusaha tetap melakukan kesalahan maka K.KASBI melaporkan permasalahan
tersebut kepada pihak berweang dan kementerian ketenagakerjaan agar masalah ini ditidak lanjuti secara serius.
29
Wawancara dengan Nining Elitos Ketua Umum K.KASBI Jakarta, 22 Oktober 2013.
30
Wawancara dengan Nining Elitos Ketua Umum K.KASBI Jakarta, 22 Oktober 2013.
81
Mengenai UMP DKI Jakarta 2013, K.KASBI tentu melihat dari problem rakyat secara keseluruhan, baik dari segi ekonomi, politik, budaya tentu ada
kaitannya dengan masalah buruh keseluruhan, K.KASBI tidak hanya berbicara upah di DKI Jakarta. Tetapi telah mendorong perjuangan upah layak nasional agar
ada pembicaraan upah layak merata tingkat nasional baik di kota maupun desa.
31
Kebijakan ekonomi, politik pemerintah kita dari zaman Orde Baru sampai saat ini buruh hanya dijadikan komoditi yang diibaratkan sapi perah yang tenaga
mereka digunakan, tetapi mereka diberikan upah hanya sekedar bisa makan. Kalau kita lihat realita hidup buruh sampai hari ini setiap habis gajian 2 hari
setelah gajian akan habis karena harus membayar sewa kontrakan, beli beras, persediaan masak, transport anak sekolah, transport buruh pribadi.
32