Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 besaran terhadap pekerjaburuh tetap dan mengganti pekerjaburuh bersetatus kontrak. Selain masalah sistem outsourcing, masalah yang dihadapi pekerjaburuh adalah upah. Adapun yang dimaksud dengan upah menurut pasal 1 ayat 30 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 adalah: “Hak pekerjaburuh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepda pekerjaburuh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerjaburuh dan keluarganya atas suatu pekerjaan danatau jasa yang telah atau akan dilakukan”.UU No. 13 Tahun 2003, pasal 1 ayat 30. Upah merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah hubungan kerja, karena dalam menjalankan pekerjaan terdapat beberapa makna yang dapat diperoleh pekerjaburuh. Makna kerja dapat ditinjau dari berbagai segi diantaranya: a. Segi individu, merupakan gerak daripada badan dan pikiran setiap orang agar memelihara kelangsungan hidup. b. Segi sosial, melakukan pekerjaan agar menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berkaitan dengan makna poin yang pertama adalah upah merupakan tujuan utama mengapa pekerjaburuh melakukan pekerjaan di perusahaan. Jika upah bukan merupakan tujuan utama mungkin hubungan itu bukan hubungan kerja. 8 Seperti masalah Upah Minimum Provinsi UMP, belum hilang diingatan protes besar-besaran yang terjadi menuntut keniakan UMP DKI Jakarta 2013. 8 Zaeni Asyhadie, S.H., dan M. Hum, Peradilan Hubungan Industrial Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009, 13. 5 Aksi yang dilakukan pekerjaburuh beragam, ada yang melakukan aksi dengan diskusi, dialog tripartit pemerinitah, pengusaha, pekerjaburuh, ada juga aksi demonstrasi. Semua itu dilakukan sebagai cara protes kepada pemerintah agar dapat mengeluarkan putusan kenaikan upah. Perjuangan kenaikan UMP DKI Jakarta 2013 dilakukan pada akhir tahun 2012. Hal ini menjadi program tahunan organisasi-ogaisasi pekerjaburuh untuk melakukan aksi di akhir tahun agar dapat kenaikan gaji di awal tahun. Pada tahun 2012 gaji yang didapat pekerjaburuh wilayah DKI Jakarta sebesar Rp. 1.529.150,00. Dengan gaji seperti ini mengharuskan pekerjaburuh untuk dapat bertahan hidup selama sebulan, baik pekerjaburuh yang masih lajang ataupun yang telah berkeluarga. Kondisi seperti ini membuat pekerjaburuh harus berfikir keras untuk mengatur pengeluaran keuangan agar dapat bertahan hidup. Sementara kebutuhan bahan pokok setiap tahunnya terus naik. Sehingga dengan kekuatan-kekuatan yang dimiliki pekerjaburuh, serikat pekerjaburuh, sampai kepada konfederasi pekerja sepakat untuk melakukan protes kepada pemerintah agar gaji pekerjaburuh dapat dinaikan seiring dengan kenaikan kebutuhan pokok yang tiap tahun selalu naik harganya. Dengan desakan pekerjaburuh dilakukan di DKI Jakarta 2012 membuat pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan keputusan tentang Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 189 Tahun 2012 tentang Upah 6 Minimum Provinsi Tahun 2013. 9 Dalam Undang-Undang ini dijelaskan pada Pasal 1 bahwa Upah Minimum Provinsi Jakarta tahun 2013 sebesar Rp. 2.200.000,00 tiap bulannya. 10 Kenaikan upah pekerjaburuh pada tahun ini sebesar 43, 8 dari tahun 2012 yang berkisar Rp. 1.529.150,00. Kenaikan UMP Jakarta 2013 membuat pihak pengusaha yang terhimpun dalam KADIN Kamar Dagang Industri Provinsi DKI Jakarta yang disampaikan oleh Ketua Umum Eddy Kuntadi dan Wakil Ketua Umum Kadin DKI Sarman Simanjorang, menyatakan bahwa KADIN mempunyai beberapa catatan yang didapatkan laporan dari beberapa perusahaan dan asosiasi terkait naiknnya UMP DKI Jakarta 2013. Mereka mencermati dari segi biaya, bahwa jika tidak mencukupi atau mampu membayar pekerjaburuh, pengurangan pekerjaburuh bisa saja dilakukan. Seharusnya pemerintah sudah tahu sikap pengusaha bahwa UMP DKI Jakarta 2013 begitu berat untuk pengusaha. 11 KADIN juga menganggap bahwa kenaikan UMP Jakarta 2013 adalah langkah yang ceroboh, sehingga membuat upah di Jakarta naik signifikan per- tahunnya, maka tidak menutup kemungkinan upah pekerjaburuh nantinya naik tinggi hingga 10 juta. Cara seperti ini membuat iklim investasi menjadi tidak kondusif, sehingga membuat banyak investor kabur dari Indonesia . 12 9 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 189 Tahun 2012 Tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2013. 10 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 189 Tahun 2012 Tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2013 pasal 1. 11 The President Post The S pirit Of Indonesia, “UMP Naik, Pengusaha Cemas Industri Manufaktur Indonesia Hancur ” eidisi Edisi November 2012 Minggu ke-4 No. 12, tersedia di www.thepresidentpostindonesia.com; internet: diunduh pada 23 Maret 2013. 12 Detik, “Kadin: Kalau Dibiarkan UMP di Jakarta Bisa Capai Rp 10 Juta”, tersedia di http:finance.detik.comread2012112118572320974721036kadin-kalau-dibiarkan-ump-di- jakarta-bisa-capai-rp-10-jutaasnya; internet; diunduh pada 28 Februari 2013. 7 Sementara itu, hasil dari penetapan kebijakan UMP DKI Jakarta 2013 dirasakan oleh kalangan pekerjaburuh sebagai langkah awal perjuangan, seterusnya pekerjaburuh akan berjuang demi mencapai kesejahteraan yang diinginkan. Dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini kebijakan upah minimum adalah satu-satunya kebijakan pemerintah Indonesia yang dengan secara langsung dan eksplisit dikaitkan dengan upah pekerjaburuh. Maka wajar saja jika semua pihak pemerintah, pengusaha, buruh menempatkan kenaikan upah sebagai isu sentral, bahkan tidak sedikit yang menganggap upah minimum adalah obat ampuh bagi masalah kesejahteraan pekerjaburuh. 13 UMP adalah upah minimum yang berlaku untuk seluruh kabupatenkota di suatu provinsi. Upah minimum merupakan upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok, juga termasuk tunjangan tetap yang telah diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor Kep-231 MEN2003 dengan merujuk Kebutuhan Hidup Layak KHL. 14 KHL sendiri telah diatur dalam Permenakertrans No. 17 Tahun 2005 terkait Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak. Dalam pasal 1 ayat 1 Menyatakan bahwa KHL adalah standar kebutuhan yang 13 Edy Priyono , “Situasi Ketenagakerjaan Indonesia dan Tinjauan Kritis Terhadap Kebijakan Upah Minimum”, Jurnal Ananlisis Sosial: Upah Minimum dan Kesejahteraan Buruh: Peluang dan Tantangan Bagi Serikat Buruh 01 Februari 2002: 49. 14 Edytus Adisu, Hak Karyawan Atas Gaji dan Pedoman Menghitung: Gaji Pokok Pajak Atas Gaji Iuran Pensiun, Pesangon, Iuran Jamsostek, Dana Sehat Jakarta: Forum Sehat, 2008, 3-4. 8 harus dipenuhi oleh seorang pekerjaburuh lajang untuk dapat hidup layak secara fisik, non fisik dan sosial, untuk kebutuhan satu bulan. 15 Melihat definisi KHL tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak cocok dan bertolak belakang pada hukum apabila upah minimum diberikan kepada pekerjaburuh yang telah berkeluarga. Karena pekerjaburuh yang telah berkeluarga berbeda kebutuhannya dengan pekerjaburuh yang masih lajang. Mereka harus memikirkan kehidupan anak dan isterinya yang harus tetap hidup walaupun jauh dari kata layak. Selanjutnya, mereka harus memikirkan bayar sewa rumah kalau yang tidak punya rumah tetap. Terlalu banyak yang harus mereka fikirkan untuk tetap bertahan hidup. Ini semua dikarenakan sistem upah murah di Indonesia yang diakibatkan oleh kebijakan perburuhan bersifat kapitalis yang diterapkan oleh penguasa dan pengusaha hingga mengakibatkan keadan hidup pekerjaburuh jauh dari layak. 16 Pada kondisi inilah peran organisasi pekerjaburuh dibutuhkan untuk mengontrol setiap kebijakan yang merugikan pekerjaburuh dan berperan sebagai wadah untuk menampung aspirasi. Banyak organisasi pekerjaburuh di Indonesia, tercatat dalam kemenakertrans 5 Konfederasi SPSB, 91 Federasi SPSB, 437 SPSB tingkat perusahaan, 170 SPSB BUMN. Sedangkan total jumlah anggota SPSB seluruhnya mencapai 3.414.455. 17 Salah satu dari sekian banyak organisasi 15 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak No. 17 Tahun 2005. Pasal 1. 16 Surya Tjandra, Yasmine MS Soraya, dan Jamaludin, Advokasi Pengupahan Di DaerahStrategi Serikat Buruh Di Era Otonomi Daerah Jakarta: Turch, 2007,3. 17 Depnakertrans , “Daftar Serikat Pekerja Di Iindonesia sudah mendaftar sesuai dengan Peraturan Menteri Tenagakerja no. 5MEN1998 ” tersedia di http:depnakertrans.go.idnews.html,809,naker; diunduh pada 17 Desember 2013. 9 pekerjaburuh yang konsisten dalam memperjuangkan penghapusan sistem outsourcing dan UMP antara lain adalah KSPSI dan K.KASBI. Kedua organisasi pekerjaburuh di atas mempunyai tujuan yang sama, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan pekerjaburuh, dan menolak setiap kebijakan pemerintah yang bertolak belakang dengan kepentingan pekerjaburuh. Perbedaannya adalah, secara formal organisasi, metode dan strategi gerakan yang dijalankan, serta pola-pola penyelesaian masalah-masalah perburuhan. Organisasi pekerjaburuh di Indonesia beragam, ada yang menamakan serikat pekerja, ada pula yang menamakan serikat buruh. Dua istilah yang berbeda makna, pengertian pekerja lebih kepada proses dan bersifat mandiri. 18 Seperti dokter, pada prosesnya bekerja memperoleh nilai tambah dan dari proses penciptaan nilai tambah yang mereka buat sendiri. Sementara buruh adalah orang yang diperintah dan dipekerjakan yang berfungsi sebagai salah satu komponen dasar proses produksi. Pada dasarnya pekerja di perusahaan digolongkan dalam dua kelompok, Pertama, kelompok kerah putih, biasa disebut dengan pekerja professional, cenderung lebih soft dalam bekerja dan lebih memakai kemampuan intelektual untuk bekerja, seperti pengusaha, orang-orang yang bekerja di perkantoran, guru honorer, tenaga penyuluh, dan tenaga kesehatan. Mereka tidak bisa disebut buruh akan tetapi pada umumnya tidak keberatan jika disebut pekerja. Kedua, kelompok kerah biru, biasa disebut dengan pekerja kasar, lebih menggunakan kekuatan fisik dalam bekerja. Kelompok ini disebut buruh, cenderung dikonotasikan sebagai 18 Dr. Payaman J. Simanjuntak, Undang-Undang yang baru tentang Serikat PekerjaSerikat Buruh Jakarta: Work In Freedom, 2002, 8. 10 pekerja kasar yang mengandalkan kekuatan fisik daripada kemampuan intelektual. Seperti pekerja pabrik, konveksi, cleaning service, dan satpam. 19 Dari perbedaan makna pekerja dan buruh di atas menjadi salah satu motivasi gerakan KSPSI dan K.KASBI. Pada strategi penyelesaian masalah KSPSI dan K.KASBI, KSPSI lebih bersifat soft dan persuasif, aksi-aksi yang terkemas lebih halus dan tidak anarkis seperti melakukan aksi intelektual dengan cara diskusi, seminar yang meliputi tripartit pemerintah, pengusaha, pekerja sehingga harapan dari pekerja dapat disalurkan dengan baik. 20 Sedangkan gerakan buruh yang dilakukan K.KASBI lebih agresif dalam memprotes sistem perburuhan yang mereka anggap merugikan dan menyengsarakan kehidupan buruh dengan melakukan aksi demonstrasi massa. Persoalan tuntutan penghapusan sistem outsourcing dan kenaikan UMP DKI Jakarta 2013 adalah salah satu masalah yang diangkat secara serius oleh kedua organisasi di atas KSPSI dan K.KASBI. Alasan peneliti kenapa memilih kedua organisasi pekerjaburuh KSPSI dan K.KASBI adalah karena keduannya masih konsisten dalam memperjuangkan penghapusan sistem outsourcing dan UMP DKI Jakarta 2013. Keduanya mempunyai kedudukan yang berbeda. KSPSI merupakan organisasi pekerja yang dibentuk pemerintah Orde Baru dan masih terus eksis sampai saat ini. Sedangkan K.KASBI organisasi buruh independent yang terbentuk pasca reformasi. 19 Simanjuntak, Undang-Undang yang baru tentang Serikat PekerjaSerikat Buruh, 9. 20 Beritasatu, “Ketua Kspsi Imbau Buruh Tak Demo Saat Mayday”, tersedia di http:m.beritasatu.commegapolitan45306-ketua-kspsi-imbau-buruh-tak-demo-saat-mayday.html; internet; diunduh pada 28 Februari 2013. 11 Dari penjelasan latar belakang masalah di atas menarik jika dikaji lebih jauh terkait perbedaan gerakan KSPSI dan K.KASBI dalam menyikapi isu penghapusan sistem outsourcing dan tuntutan kenaikan UMP DKI Jakarta 2013. Maka dari itu, tema pada penelitian ini adalah “ Buruh dan Politik Study Kasus: Perjuangan KSPSI dan K.KASBI dalam Menuntut Penghapusan sistem Outsourcing dan Kenaikan UMP DKI Jakarta 2013”.

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah penelitian ini hanya mengenai perbedaan strategi gerakan KSPSI dan K.KASBI dalam menyikapi tuntutan penghapusan sistem outsourcing dan menuntut kenaikan UMP DKI Jakarta 2013. Serta bagaimana pengaruh dari dikeluarkannya kebijakan tentang sistem outsourcing dan kenaikan UMP DKI Jakarta 2013.

C. Rumusan Masalah

Penelitian ini memfokuskan pada peran dan perbedaan perjuangan KSPSI dan K.KASBI dalam menuntut penghapusan sistem outsourcing dan kenaikan UMP DKI Jakarta 2013. Untuk itu, pertanyaan penulis fokus pada: 1. Bagaimana peran KSPSI dan K.KASBI dalam menuntut penghapusan sistem outsourcing dan kenaikan UMP DKI Jakarta 2013? 2. Apa saja perbedaan strategi KSPSI dan K.KASBI dalam memperjuangkan penghapusan sistem outsourcing dan menuntut kenaikan UMP DKI Jakarta 2013? 12

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari Penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui peran organisasi KSPSI dan K.KASBI dalam menyikapi tuntuan penghapusan sistem outsourcing dan kenaikan UMP DKI Jakarta 2013. 2. Mengetahui perbedaan perjuangan dari dua organisasi pekerjaburuh yakni KSPSI dan K.KASBI. Adapun manfaat dari penelitian ini ialah untuk melihat dan mengetahui potret perjuangan gerakan pekerjaburuh dalam memperjuangkan hak-haknya dan membangun kesadaran kelas. Lebih khusus peran KSPSI, K.KASBI dalam menyikapi penghapusan sistem outsourcing dan UMP DKI Jakarta 2013. Manfaat secara teoritis untuk mendapatkan pengembangan dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh, serta untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Ilmu Politik, dan khususnya mengenai perjuangan pekerjaburuh dalam memperjuangkan haknya. Secara akademik, diharapkan dapat menambah informasi dan bahan kajian penelitian. Bagi kepentingan publik, diharapkan dapat memberikan kesadaran terhadap kondisi pekeraburuh di Indonesia.

E. Tinjauan Pustaka

Pada pembahasan ini, peneliti menemukan penelitian yang dilakukan oleh Celia Mather, Menjinakan Sang Kuda Troya: Perjuangan Serikat Buruh 13 Menghadang Sistem KontrakOutsourcing, diterbitkan Turch pada tahun 2008. 21 Buku ini menjelaskan serikat buruh ICEM International Federation Of Chemical, Energy, Mine and General Workers Unions dalam memperjuangkan hak-hak buruh guna mencapai kehidupan yang stabil. Serta menghadang Sistem outsourcing yang menurutnya mempunyai pengaruh yang luar biasa, khususnya pada status kerja, kesejahteraan mereka. Penelitian ini adalah hasil dari penelitian dan kajian perburuhan hubungan kerja diberbagai negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Hasil dari penelitian ini adalah masih banyak buruh yang belum memahami bahwa sistem kerja outsourcing adalah sistem yang membahayakan, karena kontrak bisnis itu bukanlah kontrak bisnis biasa melaikan kontrak yang membawa pengaruh besar bagi keadaan buruh. Perbedaan yang dilakukan Celia Mather dengan peneliti adalah organisasi buruh yang berbeda, tempat penelitian yang berbeda. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Ganda Syahputra, S dalam skripsinya, “Peranan Serikat Buruh dalam Memperjuangkan Hak Upah dan Politik. Study Kasus: Serikat Buruh Medan Independen ”. 22 Fokus penelitian ini pada Serikat Buruh Medan SBMI dalam memperjuangkan hak-hak buruh terutama masalah kenaikan UMP di Medan. Penelitian ini menjelaskan bahwa pentingnya gerakan buruh dalam mengawal proses kebijakan pemerintah yang bersangkutan dengan masalah buruh. Hasil penelitian ini adalah bahwa SBMI belum berhasil dalam memasukan agenda perubahan dalam proses pengambilan 21 Celia Mather, Menjinakan Sang Kuda Troya: Perjuangan Serikat Buruh Menghadang Sistem KontrakOutsourcing Jakarta: Turch, 2008. 22 Ganda Syahputra, S, Peranan Serikat Buruh dalam Memperjuangkan Hak Upah dan Politik. Study Kasus: Serikat Buruh Medan Independen Medan: FISIP Universitas Sumatera Utara, 2009. 14 kebijakan di Sumatera Utara, khususnya dalam penetapan upah yang layak. Perbedaan dari Ganda Syahputra, S dengan peneliti adalah serikatorganisasi buruh yang berbeda, tempat penelitian yang berbeda, kasus yang dipilih berbeda.

F. Metode Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, serta tujuan dan manfaat dari dibuatnya penelitian, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan metode: Pertama, metodologi studi pustaka, bertujuan untuk memperoleh data bacaan buku, jurnal, buletin, majalah, dan artikel yang termuat di berbagai media cetak atau media elektronik yang bersangkutan pada kasus penelitian. Kedua, metode wawancara, bertujuan untuk mendukung data-data penelitian dan memperkuat penelitian. Adapun wawancara yang akan dilakukan peneliti pada Yoris Raweyai sebagai Presiden KSPSI, Nining Elitos sebagai ketua K.KASBI mengenai peran organisasinya dalam menyikapi outsourcing dan UMP DKI Jakarta 2013. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna perspektif subyek lebih ditonjolkan dalam penelitian kualItatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Penelitian kualitatif juga

Dokumen yang terkait

Penerapan Ketentuan Pidana Mengenai Kebebasan Berserikat Pekerja / Buruh Dari Perspektif Uu No. 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja / Serikat Buruh

3 82 143

Tugas Dan Fungsi Serikat Pekerja/Serikat Buruh Dalam Menyelesaikan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

0 24 5

IMPLEMENTASI UNDANG - UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/BURUH DALAM MENUNJANG PERAN SERIKAT PEKERJA/BURUH

0 4 15

IMPLEMENTASI UNDANG - UNDANG NOMOR 21 TAHUN TENTANG SERIKAT PEKERJA/BURUH DALAM MENUNJANG PERAN SERIKAT PEKERJA/BURUH

0 3 15

Buruh dan politik: studi tentang perjuangan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (K.KASBI) dalam menuntut penghapusan sistem outsourching dan kenaikan UMP DKI Jakarta tahun 2013

8 89 177

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PERANAN SERIKAT BURUH/SERIKAT PEKERJA DALAM PERANAN SERIKAT BURUH/SERIKAT PEKERJA DALAM MENCEGAH PENGATURAN PENGUPAHAN YANG TIDAK SESUAI DENGAN UPAH MINIMUM PROVINSI (UMP) DI PT.SURYA SATRIA TIMUR GROUP.

0 4 12

Pola gerakan KSPSI (konfederasi serikat pekerja seluruh indonesia) cabang kota Surabaya dalam proses bargaining tuntutan kenaikan UMK tahun 2017 di kota Surabaya.

1 1 95

Resistensi Buruh Terhahap Kebijakan Sistem Outsourcing ( Studi kasus : Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) di kota Medan)

0 0 9

Undang-undang yang Baru tentang Serikat Pekerja Serikat Buruh

0 0 45

BAB III PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA/BURUH YANG AKAN MEMBENTUK SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DALAM PERUSAHAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH (STUDI KASUS PADA

0 1 50