WILAYAH Buruh dan politik : studi tentang perjuangan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KKASBI) dalam menuntut penghapusan sistem outsourcing dan kenaikan UMP DKI Jakarta tahun 20

BAB VII KEANGGOTAAN

Pasal 37 Hak-Hak Anggota 1. Memperoleh pendidikan perburuhan, organisasi dan politik. 2. Terlibat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan organisasi, memberikan kritikan dan usulan kepada organisasi. 3. Memperoleh advokasi atau pembelaan dari organisasi apabila terdapat kasus yang terkait dengan kerja organisasi. 4. Memiliki hak dipilih dan memilih dalam kepengurusan organisasi di segala tingkatan. 5. Mendapatkan dokumen resmi organisasi. 6. Melakukan pembelaan diri saat dijatuhi sanksi organisasi Pasal 38 Berakhirnya Keanggotaan : 1. Mengundurkan diri. 2. Dikeluarkan dari keanggotaan. 3. Menjadi Anggota Serikat buruh lain.

BAB VIII SANKSI-SANKSI ORGANISASI

Pasal 39 Tindakan-tindakan yang mendapatkan Sanksi organisasi : 1. Melanggar ADART dan prinsip-prinsip perjuangan Buruh. 2. Dengan sengaja melanggar tidak menyetorkan iuran dari anggota basis. 3. Tidak menjalankan program yang diputuskan dalam kongres tanpa alasan atau argumentasi yang jelas. Pasal 40 PEMBERIAN DAN JENIS SANKSI 1. Sanksi diberikan kepada: a. Anggota Dewan Buruh Nasional. b. Pengurus Pusat. c. Pengurus Wilayah d. Serikat Buruh Anggota. 2. Khusus sanksi yang diberikan kepada Anggota Dewan Buruh Nasional melalui mekanisme rapat pleno Dewan Buruh Nasional 3. Sanksi diberikan oleh organ yang lebih tinggi, melalui mekanisme rapat pleno. 4. Sanksi yang diberikan kepada setiap Anggota apabila terjadi tindakan indisipliner berupa: a. Teguran lisan. b. Teguran tertulis. c. Skorsing.

BAB IX KEUANGAN

Pasal 41 IURAN ANGGOTA 1. Sumber keuangan yang utama sebagai pembiayaan organisasi adalah iuran anggota 2. Setiap SBA konfederasi KASBI yang tercatat wajib membayarkan iuran anggota berdasarkan persentasi dari iuran yang ditarik dari SBA dan disetorkan langsung melalui rekening PP Konfederasi KASBI 3. Iuran yang harus dibayarkan sebesar 10 dari total pendapatan iuran Serikat Buruh Anggota Perhitungan persentasenya sebagai berikut : a. Untuk Pengurus Pusat 50 dari 10 persen b. Untuk Pengurus Wilayah 50 dari 10 persen c. Untuk Serikat Buruh Anggota yang belum terbentuk pengurus wilayah harus menyetor iurannya ke pengurus pusat sebesar 10. 4. Atas iuran anggota dari SBA yang diserahkan, PP Konfederasi KASBI wajib menerbitkan bukti penerimaan kwitansi.

BAB X LAMBANG, MARS, BENDERA DAN ATRIBUT ORGANISASI

Pasal 42 LAMBANG DAN BENDERA KASBI 1. Lambang dan Bendera KASBI berbentuk persegi panjang, dengan tulisan KASBI berwarna Hitam di dalamnya. Di antara huruf K dan S terdapat gambar bintang warna kuning dengan huruf A menyatu. Pada bagian bawah tulisan KASBI terdapat tulisan KONGRES ALIANSI SERIKAT BURUH INDONESIA warna kuning ditulis dengan huruf kapital. Pada bagian kanan atas tulisan KASBI terdapat tulisan KONFEDERASI warna kuning dengan huruf kapital di atas huruf SBI. 2. Pemaknaan dari Lambang tersebut adalah : a. Merah adalah simbol keberanian dan Keyakinan pada nilai-nilai perjuangan b. Bintang Kuning adalah Simbol Cita-cita dan Kehendak Mulia sebagai pemersatu Kaum Buruh dalam gerak perjuangannya c. Tulisan hitam adalah simbol keteguhan menjalankan prinsip perjuangan dalam menuju cita-cita bersama pembebasan kaum buruh dari ketertindasan. Pasal 43 MARS KASBI Mars KASBI adalah : Kaum buruh Indonesia Bersiaplah segera Tekad bulat satukan jiwa Nyatakan sikap sedia Pejuang kaum buruh bangkitlah Wujudkan dalam satu tindakan Berjuang dari masa yang suram Yakinlah fajar terang kan datang Kapitalisme, imperialisme Musuh rakyat bersama Kepalkan tangan, hancurkan lawan Dunia baru kan datang Bersama Konfederasi KASBI, Kita buruh bersatu Bersama Konfederasi KASBI,

Dokumen yang terkait

Penerapan Ketentuan Pidana Mengenai Kebebasan Berserikat Pekerja / Buruh Dari Perspektif Uu No. 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja / Serikat Buruh

3 82 143

Tugas Dan Fungsi Serikat Pekerja/Serikat Buruh Dalam Menyelesaikan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

0 24 5

IMPLEMENTASI UNDANG - UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/BURUH DALAM MENUNJANG PERAN SERIKAT PEKERJA/BURUH

0 4 15

IMPLEMENTASI UNDANG - UNDANG NOMOR 21 TAHUN TENTANG SERIKAT PEKERJA/BURUH DALAM MENUNJANG PERAN SERIKAT PEKERJA/BURUH

0 3 15

Buruh dan politik: studi tentang perjuangan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (K.KASBI) dalam menuntut penghapusan sistem outsourching dan kenaikan UMP DKI Jakarta tahun 2013

8 89 177

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PERANAN SERIKAT BURUH/SERIKAT PEKERJA DALAM PERANAN SERIKAT BURUH/SERIKAT PEKERJA DALAM MENCEGAH PENGATURAN PENGUPAHAN YANG TIDAK SESUAI DENGAN UPAH MINIMUM PROVINSI (UMP) DI PT.SURYA SATRIA TIMUR GROUP.

0 4 12

Pola gerakan KSPSI (konfederasi serikat pekerja seluruh indonesia) cabang kota Surabaya dalam proses bargaining tuntutan kenaikan UMK tahun 2017 di kota Surabaya.

1 1 95

Resistensi Buruh Terhahap Kebijakan Sistem Outsourcing ( Studi kasus : Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) di kota Medan)

0 0 9

Undang-undang yang Baru tentang Serikat Pekerja Serikat Buruh

0 0 45

BAB III PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA/BURUH YANG AKAN MEMBENTUK SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DALAM PERUSAHAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH (STUDI KASUS PADA

0 1 50