49
3. Membangun organisasi yang modern dengan budaya dan menajemen
organisasi yang maju dan mengakar. 4.
Mewujudkan kondisi kerja yang adil, makmur dan kesejahteraan lahir batin. Memperjuangkan peraturan perundang-undangan dibidang
ketenagakerjaan dan kondisi sosial yang lebih baik dan menghormati hak-hak serikat pekerja.
5. Mewujudkan tata kelola ketenagakerjaan yang baik dan bersih,
melindungi segenap Bangsa Indonesia, mewujudkan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia memajukan
kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa. 6.
Mewujudkan Pekerja Indonesia yang bermartabat melaksanakan keadilan sosial, dihormati dalam pergaulan internasional.
D. Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia K.KASBI
1. Sejarah K.KASBI
Berawal dari kegelisahan tentang kepemimpinan bersama secara nasional menjadi wacana penting di internal serikat buruh independen. Karena tidak
adanya kepemimpinan bersama membuat gerakan buruh menjadi tidak terpimpin dan terorganisir, sehingga lemahnya kekuatan buruh dalam merespon dari setiap
isu perburuhan. Terdapat banyak serikat buruh dalam KASBI Komite Aksi Serikat Buruh
Independen yang mempelopori terbentuknya Jaringan Buruh Antar Kota JBAK, selanjutnya melakukan refleksi dan kritik otokritik secara total dan mendalam
pada 31 Desember 2002 sampai 1 Januari 2003. Refleksi ini dihadiri oleh
50
perwakilan PBL Persatuan Buruh Lampung Lampung, FSBKU Federasi Serikat Buruh Karya Utama Tangerang, SBN Serikat Buruh Nusantara Tangerang,
SBJP Serikat Buruh Jabotabek Perjuangan Bogor, SBI Solidaritas Buruh Indonesia Bogor, GSBI Gabungan Serikat Buruh Independen Jakarta, SPBDI
Serikat Perjuangan Buruh PT DADA Indonesia Purwakarta, FPPB Federasi Persatuan Perjuangan Buruh Bandung, FSBSK Federasi Serikat Buruh Setia
Kawan Solo, SERBUK Serikat Buruh Untuk Keadilan Wonosobo, FSBI Federasi Serikat Buruh Independen Semarang, KP SBY Komite Persiapan
Serikat Buruh Yogyakarta, KKBJ Kelompok Kerja Buruh Jombang, SBPD Serikat Buruh Payung Demokrasi Sidoharjo, SBK Serikat Buruh Kerakyatan
Surabaya, SBDM Serikat Buruh Demokratik Malang.
31
Hasil dari refleksi ini adalah masih banyaknya permasalahan tingkat serikat buruh independen yang memerlukan banyak cara untuk menyelesaikannya,
diantaranya adalah pendanaan iuran, pendidikan kaderisasi dan manajemen organisasi. Dalam hal ini diperlukan pertemuan kembali yang akhirnya diadakan
di Semarang, tanggal 14-17 Maret 2003. Pada petemuan inilah dibuat sebuah ikrar tentang pembentukan organisasi nasioanal sebagai sebuah kebutuhan dan
sekaligus menjadi jawaban atas tersekat-sekatnya gerakan buruh di Indonesia. Selain itu pertemuan ini menghasilkan Badan Kolektif Nasional BKN Komite
Aksi Serikat Buruh Independen KASBI yang diketuai Beno Widodo dari FPPB Federasi Persatuan Perjuangan Buruh Bandung. Badan Kolektif Nasional
beranggotakan dari tiap-tiap wilayah.
31
Kasbi Indonesia,
“Profile Kasbi”
tersedia di
http:kasbiindonesia.multiply.comjournalitem1; internet; diunduh pada 29 Juli 2013.