Bentuk-bentuk Motivasi Belajar MOTIVASI BELAJAR a.

mengerti materi pelajaran ini. Hal ini dapat mematahkan semangat belajar siswa tersebut. d. Kurangnya kemampuan guru dalam membuat soal-soal tes atau ulangan, misalnya soal yang dibuat terlalu sulit atau belum pernah diajarkan sehingga siswa tidak dapat mengerjakannya dan soal terlalu mudah sehingga siswa menganggap remeh soal tersebut yang menyebabkan siswa tidak perlu mengulang pelajarannya kembali. e. Guru yang menganggap tingkat kemampuan seluruh siswa sama sehingga siswa yang tingkat kemampuannya rendah harus berusaha mengimbangi siswa yang kemampuannya tinggi tanpa mendapatkan bimbingan belajar yang intensif dari guru. f. Siswa yang tidak menyukai pelajaran ataupun guru yang mengajarnya. g. Guru yang kurang memberikan apresiasi kepada siswa yang telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik atau siswa yang telah memahami materi tersebut.

e. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Motivasi belajar bersifat tidak tetap, terkadang meningkat dan terkadang menurun. Motivasi belajar sebaiknya dapat stabil pada tingkat yang baik, hal ini memerlukan upaya-upaya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. “Upaya-upaya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di antaranya menggairahkan siswa dalam belajar, memberikan harapan yang realistis; memberikan insentif; memberikan pengarahan.” 25 Hal yang sama dijelaskan oleh Martinis Yamin bahwa ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. 25 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 175. Adapun upaya yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa antara lain: 26 a. Belajar melalui model, di mana siswa meniru perilaku orang lain dengan belajar melalui pengalaman orang lain yang berhasil maupun yang gagal. b. Belajar kebermaknaan, yakni cara belajar memotivasi siswa melalui materi yang disampaikan mengandung makna tertentu bagi siswa. c. Melakukan interaksi, yakni adanya komunikasi yang baik antara guru dengan siswa dalam pembelajaran. d. Penyajian yang menarik, yakni seorang guru harus mampu menyajikan informasi secara menarik bagi siswanya. e. Temu tokoh, yakn pihak sekolah mengundang tokoh-tokoh yang mampu berhasil dalam bidangnya guna belajar bagaimana perjuangan dari tokoh tersebut. f. Mengulangi kesimpulan materi, yakni guru melakukan umpan balik kepada siswa dari penjelasan materi yang telah diberikan sebelumnya. g. Mengadakan wisata alam. Dari uraian di atas maka ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membangkitakan dan meningkatkan motivasi belajar siswa yakni dengan mengembangkan cita-cita siswa, menyajikan materi pelajaran dengan menarik, menggunakan kemampuan yang dimiliki siswa atau melibatkan siswa dan aktif dalam pembelajaran dan sebagainya. Selain itu, upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dapat pula melalui: a. Guru memberikan angka atau nilai hasil belajar yang baik kepada siswa yang memang memiliki kemauan dalam belajar yang baik sehingga siswa merasa termotivasi untuk selalu meningkatkan prestasi belajarnya. b. Dengan memberikan pujian atau hadiah kepada siswa atas prestasi yang dicapainya. Hal ini dapat membangkitkan motivasi yang besar bagi siswa. 26 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007, cet. 2, h. 183. c. Menumbuhkan kesadaran siswa untuk mencapai prestasi belajar yang baik sehingga siswa akan belajar dengan giat untuk mencapai kegiatan yang dicita-citakan. d. Merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran dikelas, misalnya guru memberikan pertanyaan terkait dengan masalah yang sedang terjadi saat ini. Hal ini dapat merangsang siswa untuk aktif dalam memberikan pendapat atau solusi. e. Dalam mengajar di kelas guru menggunakan media-media pengajaran yang dapat menarik siswa untuk memperhatikan pelajaran yag disampaikan. f. Menggunakan metode belajar yang bervariatif, misalnya memberikan permainan yang terkait dengan materi atau pokok bahasan yang akan diberikan sehingga siswa merasa terlibat langsung dalam pembelajaran.

3. PENDIDIKAN PAKET C

a. Pengertian Pendidikan

Menurut Plato, “pendidikan adalah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan”. 27 John Stuart Mill filosof inggris, 1806-1873 m menjabarkan bahwa, pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan. H. Horne, menjelaskan bahwa “pendidikan adalah proses yang terus menerus abadi dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas 27 http:abdullahqiso.blogspot.com201304pengertian-pendidikan-menurut-para- ahli.html?m=1 diunduh pada tanggal 25 Februari 2014 dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia ”. 28 John Dewey, mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan sosial. proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok di mana dia hidup. 29 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses pembelajaran yang didapat oleh setiap manusia agar dapat memahami, mengerti, dan berpikir lebih kritis. b. Pengertian Program Kejar Paket C Dalam UU No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional, Kelompok Belajar termasuk dalam kategori pendidikan nonformal Kelompok Belajar yang lebih dikenal dengan singkatan Kejar merupakan suatu kelompok yang anggotanya terdiri atas anak usia sekolah maupun anak yang lewat usia sekolahnya, tetapi masih diberi kesempatan untuk belajar. 30 Hal ini dikarenakan, pemerintah telah menghimpun dalam suatu gerakan yang mewajibkan setiap orang menjadi orang terpelajar melalui gerakan wajib belajar. Sebagaimana menurut Abdul Rajak Husain yang dikutip dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 Tahun 1991 Tanggal 31 Desember 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah “Kelompok belajar ialah satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang saling membelajarkan pengalaman dan kemampuan dalam rangka meningkatkan mutu dan 28 http:ahmadarib.comdefinisi-dan-pengertian-pendidikan-menurut -para-tokoh- ahli.html diunduh pada tanggal 25 Februari 2014 29 http:indoopustaka.comtagpengertian-pengantar-pendidikan-menurut-para-ahli.html diunduh pada tanggal 19 desember 2013 30 Santoso Sastropoetro, Mengenal Gerakan Wajib Belajar, Bandung: Alumni, 1984, h. 9.