BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Bentuk Tindak Tutur Asertif dalam Novel Perahu Kertas
Bentuk tindak tutur asertif merupakan bentuk tindak tutur yang pertama yang dikategorikan oleh Austin dalam pengelompokan tindak tutur ilokusi. Sependapat itu juga, Searle
dalam Oka, 1993: 397 mengelompokkan tindak tutur ilokusi dengan menempatkan tindak tutur asertif pada urutan pertama, tindak tutur asertif tersebut diungkapkan bahwa adanya keterkaitan
antara penutur dengan mitra tutur yang mengacu pada sebuah tindakan
yang menuntut adanya sebuah kebenaran. Selain itu, seorang penutur juga dituntut memiliki tanggung jawab terhadap
kesatuan hubungan anatara kata-kata atau tuturan dengan fakta duniawi. Kategori yang dapat diuraikan dari bentuk tindak tutur asertif, yaitu menyatakan, memberitahukan, menyimpulkan,
membanggakan, dan mengeluh.
4.1.1 Berkategori Memberitahukan atau Melaporkan 1.
Bentuk tututran :
“Panggilan utnuk Keenan penumpang KA Parahyangan dari Jakarta, sekali lagi, saudara Keenan, sepupu dari Eko Kurniawan, ditunggu oleh saudara Eko yang ciri-cirinya sebagai
berikut : rambut cepak berjambul Tintin, tinggi 175 cm,kulit cokelat sedang, mata besar bulu mata lentik, pakai kaus Limpbizikit, ditemani oleh dua cewek cakep.” Kuggy melaporkan
23PK
Konteks tuturan :
Situasi tuturan di atas terjadi di stasiun kereta api. Kuggy, Eko, dan Noni bingung menemukan Keenan sebab Eko selaku sahabat dan sepupunya sendiri saja pun merasa
bingung. Kuggy langsung mengambil inisiatif, yakni mengambil microphone yang terdapat
Universitas Sumatera Utara
pada meja informasi dan mengumandangkan suaranya ke seluruh antero stasiun kereta api sehingga semua manusia yang ada di sana mendengar suara Kuggy dengan jelas.
Tuturan tersebut dilakukan oleh Kuggy sebagai penutur agar mitra reaksi tuturnya dapat mengetahui yang disampaikan oleh Kuggy. Tindak tutur yang terdapat dalam tuturan
tersebut ialah tindak tutur asertif yang berkategori melaporkan atau memberitahukan.
2. Bentuk Tuturan :
“Kuggy Wooi Ada telepon tuh ” 5PK
Konteks tuturan :
Percakapan terjadi antara Kuggy dan Keshia. Suara telepon berbunyi membuat Keshia, adik Kuggy, mengangkat telepon dan langsung memanggil Kuggy karena telepon
yang berbunyi tersebut bertujuan untuk Kuggy. Keshia memanggil dengan teriakan yang kuat agar Kuggy mendengarnya.
Dari percakapan tersebut dapat kita ketahui bahwa sebagai penuturnya ialah Keshia dan mitra reaksi tuturannya ialah Kuggy. Tindak tutur asertif berupa kategori melaporkan
atau memberitahukan yang terjadi antara Keshia dan Kuggy ditandai dengan adanya penanda
lingual berupa tuturan Keshia yang mengatakan wooi.. ada telepon tuh 3.
Bentuk tuturan :
“Jadi, kita harus mulai dari mana?”Kugy bertanya. “Kita akan bagi tiap kelas sesuai kemampuan mereka masing-masing. Kelas paling dasar
hanya akan belajar membaca, menghitung, dan menggambar. Persis pelajaran anak TK. Tapi dalam satu kelas umurnya bisa bervariasi, dari mulai empat tahun sampai sepuluh tahun.”
80PK
Universitas Sumatera Utara
Konteks tuturan :
Percakapan di atas terjadi antara Kugy dan salah satu temannya yang berada di Klub Kakak Asuh, yakni Ami. Klub Kakak Asuh merupakan perkumpulan pengajar sukarelawan
di sekolah dasar yang bernama Sekolah Alit. Tempat percakapan yang terjadi di sekolah alit. Kugy ingin meminta penjelasan tentang bagaimana Sekolah Alit berjalan kesehariannya.
Salah satu pengajar dan juga teman Kugy di kampus menjelaskan tentang Sekolah Alit. Tindak tutur asertif yang berkategori memberitahukan atau melaporkan terdapat pada
tuturan yang diucapkan oleh Ami yang merupakan pengajar sukarelawan di sekolah dasar
darurat atau lebih dikenal dengan Sekolah Alit. Tuturan Ami yang mengatakan kita akan bagi tiap kelas sesuai kemampuan mereka merupakan salah satu penanda lingual yang
dapat dikatakan sebagai tindak tutur asertif memberitahukan atau melaporkan. Kugy sebagai penutur menanyakan kepada lawan tuturnya yaitu Ami tentang
bagaimanakah Sekolah Alit dapat berjalan. Kemudian, sebagai pengajar di Sekolah Alit Ami pun memberitahukan penjelasan kepada Kugy. Penjelasan yang dituturkan oleh Ami
bermaksud agar sebagai penutur yang menanyakan ,yakni Kugy dapat mengetahuinya. Itulah sebabnya, tuturan yang diucapkan oleh Ami dikategorikan sebagai tindak tutur aserti
memberitahukan atau melaporkan.
4. Bentuk tuturan :
“Gy, kenalin. Ini sepupu gua, Wanda,”Noni berkata. 82PK
Konteks tuturan :
Tuturan yang terdapat pada data di atas ialah tuturan yang diucapkan oleh Noni kepada Kugy. Noni memberitahukan Kugy dan menyodorkan kepada Kugy sepupunya,
Wanda. Noni memberitahukan kepada Kugy dengan maksud Kugy mengetahui bagaimana Wanda sebenarnya yang selama ini menjadi bahan perbincangan antara Eko dan Noni.
Universitas Sumatera Utara
Tindak tutur asertif yang berkategori memberitahukan atau melaporkan yang terdapat pada tuturan di atas merupakan tuturan yang diucapkan oleh Noni, sahabat Kugy. Noni
memberitahukan kepada Kugy tentang bagaimana Wanda yang sebenarnya. Selama Wanda belum bertatap muka langsung dengan Kugy, Wandalah yang menjadi bahan pembicaraan
antara Eko dan Noni. Wanda merupakan sepupu Noni yang sudah lama tinggal di Melbourne. Wanda datang ke Indonesia sekadar berkunjung ke perusahaan yang dirintis oleh ayahnya
dan Wandalah yang menjalankan perusahan ayahnya. Wanda datang ke Indonesia tidak hanya sekadar mengunjungi perusahaan yang dirintis oleh ayahnya itu, tetapi juga ia akan
melakukan kegitan perjodohan yang direncanakan oleh Noni dan Eko. Tuturan Noni yang
mengatakan Gy,kenalin ini sepupu gua merupakan penanda lingual yang dapat digolongkan
sebagai tindak tutur asertif melaporkan atau memberitahukan.
5. Bentuk tuturan :
“Ami? Hai, ini Kugy. aku udah memustuskan ... iya ... aku mau jadi pengajar di Sakola Alit. Mulai secepatnya bisa? Iya.. aku siap kok.”87PK
Konteks tuturan :
Tuturan di atas adalah tuturan yang diucapkan oleh Kugy. Kugy memberitahukan kepada temannya yang bekerja sebagai pengajar sukarelawan di sekolah dasar darurat atau
lebih dikenal dengan Sakola Alit untuk bergabung bersama sebagai pengajar sukarelawan di sekolah tersebut. percakapan yang mereka lakukan adalah percakapan lisan melalui telepon.
Tindak tutur yang diucapkan oleh Kugy merupakan tindak tutur aseritf berkategori memberitahukan atau melaporkan. Kugy sebagai penutur memberitahukan kepada mitra
reaksi tuturnya, yakni Ami yang mengatakan aku sudah memutuskan..aku mau jadi pengajar di Sakola Alit merupakan penanda lingual yang dapat dikategorikan sebagai
tindak tutur asertif memberitahukan. Kugy mengucapkan tuturannya tersebut kepada Ami
Universitas Sumatera Utara
sebagai mitra reaksi tuturnya bermaksud agar Ami mengetahui bahwa Kugy akan menjadi pengajar sukarelawan di Sakola Alit.
6. Bentuk tuturan :
“Aku mau bicara soal Keenan. waktu liburan semesternya nanti, dia kepingin sekali pergi ke tempatmu di Ubud..”
“Keenan sudah lama bilang. Sejak dia masih di Amsterdam, dia juga pernah meneleponku soal itu”, potong Wayan 51PK
Konteks tuturan :
Percakapan yang terjadi di atas ialah percakapan yang dituturkan oleh Mama atau Lena dan Pak Wayan. Mereka melakukan komunikasi secara lisan melalui telepon, Lena
mengabarkan kepada Wayan bahwa Keenan, anaknya akan pergi berlibur ke Ubud, rumah Wayan. Wayan telah mengetahui sebelumnya ketika keluarga Keenan masih bertempat
tinggal di Amsterdam. Tindak tutur asertif yang berkategori memberitahukan atau melaporkan terjadi antara
percakapan Lena ,mama Keenan sebagai penutur dan Wayan sebagai mitra reaksi tuturnya.
Mereka melakukan komunikasi secara lisan melalui telepon. Lena menuturkan waktu liburan semesternya nanti dia kepingin sekali pergi ke tempatmu di Ubud merupakan
sebuah penanda lingual tindak tutur asertif yang berkategori memberitahukan atau melaporkan.
4.1.2 Berkategori Menyatakan 7.