Berkategori Menyimpulkan 12. Bentuk Tindak Tutur Asertif dalam Novel Perahu Kertas

Tindak tutur asertif yang berkategori menyatakan terjadi pada tuturan yang diucapkan oleh Keenan sebagai penutur kepada Kugy sebagai mitra reaksi tuturnya. Keenan menyatakan bahwa ia ingin menceritakan banyak hal yang dia alami selama berada diUbud,Bali. Keenan sudah tidak begitu sabar untuk bisa menemui Kugy dan langsung menceritakan segalanya kepada Kugy sehingga dia mengambil kesimpulan untuk menelepon dan menyatakannya. Tuturan Keenan yang mengatakan saya sebetulnya pingin cerita banyak. Tapi begitu nelepon, malah bingung. Mungkin nanti saja kalau kita ketemu di Bandung lagi, ya merupakan tuturan yang berfungsi sebagai penanda lingual tindak tutur asertif berkategori menyatakan. Tuturan yang diucapkan oleh Keenan membuat Kugy sebagai mitra reaksi tuturnya menjadi merespon tentang apa yang dikatakannya sehingga Kugy pun merasakan bahwa dia juga tidak sabar untuk bisa bertemu langsung dengan Keenan. Oleh karena itu, tuturan tersebut digolongkan tuturan asertif berkategori menyatakan.

4.1.3 Berkategori Menyimpulkan 12.

Bentuk tuturan : “ Untung kamu tidak di sini, Nan. Mama sudah kayak resepsionis pribadi ngangkatin telepon buat dia,” celetuk ibunya lagi. 15PK Konteks tuturan : Percakapan terjadi antara Keenan dan ibunya yang sedang menceletuk Jeroen, sang adik dengan mengatakan bahwa Jeroen memiliki banyak penggemar di sekolahnya. Ibunya membandingkan kedua anakanya yang memiliki sifat berbeda, Keenan dan Jeroen memiliki jarak usia terpaut enam tahun, Jeroen memiliki karakter ekstrover, atletis, diplomatis, senang bergaul dan berorganisasi adalah cetak darah biru ayahnya sementara Keenan yang introver, halus, tidak menyukai keramaian, dan lebih senang menyendiri untuk melukis adalah cetak biru ibunya. Universitas Sumatera Utara Tindak tutur asertif berkategori menyimpulkan dalam data di atas dituturkan oleh ibu Keenan. Ibu Keenan menyimpulkan bahwa dia sudah seperti resepsionis , yakni selalu mengangkat telepon yang masuk untuk menanyakan Jeroen.

13. Bentuk tuturan :

“Saya nggak ingat mukanya, dia juga pasti sama. Kami terakhir ketemu kan waktu SD” Jeroen langsung menyambar senang, “Nah Itu dia, Ma Kalau aku ikut, aku nanti bisa kasih tahu Mas Eko yang mana.” “Alasan kamu memang masuk akal, Nan. Tapi Eko sudah mama pesankan untuk bawa tulisan nama kamu. Jadi, biarpun kalian tidak hafal muka, kalian pasti akan bertemu,” jawab ibunya sambil mengerling ke arah Jeroen. 16PK Konteks tuturan : Percakapan terjadi antara Jeroen, Keenan, dan Mama. Mereka sedang menyimpulkan bagaimana caranya dapat bertemu dengan sahabat karib Keenan, yakni Eko. Jeroen menyimpulkan bahwa lebih baik dia ikut bersama dengan Keenan sebab Jeroen lebih mengenal wajah Eko sekarang dibanding dengan Keenan. Keenan dan Eko berteman sejak SD sebelum mereka pindah ke Amsterdam. Sejak SD sampai sekarang mereka belum pernah bertemu sehingga mereka tidak mengenal satu sama lain secara fisik. Mama menyimpulkan bahwa Eko sudah membawa tulisan nama Keenan sehingga tidak akan susah untuk mereka bisa bertemu. Tindak tutur asertif menyimpulkan terjadi antara percakapan Keenan, Mama, dan Jeroen yang terdapat dalam data. Mama menyimpulkan dengan tegas bagaimana Keenan akan bertemu dengan Eko ketika tiba di stasiun sehingga tidak merepotkan Jeroen untuk ikut bersama Keenan. Mama mengatakan tapi Eko sudah mama pesankan untuk bawa tulisan nama kamu. Jadi, biarpun kalian tidak hafal muka, kalian pasti akan bertemu. Tuturan tersebut merupakan sebagai penanda lingual tindak tutur asertif berkategori menyimpulkan . Universitas Sumatera Utara

14. Bentuk tuturan :

“Waktu aku kecil, punya cita-cita ingin jadi penulis dongeng masih terdengar lucu. Begitu sudah besar begini, penulis dongeng terdengar konyol dan nggak realistis. Setidaknya, aku harus jadi penulis serius dulu. Baru nanti setelah mapan, lalu orang-orang mulai percaya, aku bisa nulis dongeng sesuka-sukaku.” “Jadi kamu ingin menjadi sesuatu yang bukan diri kamu dulu, untuk akhirnya menjadi diri kamu yang asli, begitu ?” 37PK Konteks tuturan : Percakapan di atas terjadi antara Kugy dan Keenan. Kugy menyatakan bahwa dia ingin bercita-cita menjadi penulis dongeng dari kecil. Ketika Kugy sudah beranjak remaja banyak penulis dongeng dianggap sebagai suatu pekerjaan yang konyol dan tidak realistis. Dari pernyataan yang dikatakan oleh Kugy tersebut maka Keenan menyimpulkan apa yang dikatakan oleh Kugy. Tindak tutur asertif yang berkategori menyimpulkan terjadi antara percakapan Keenan dan Kugy. Kugy sebagai penutur menimbulkan sebuah pernyataan yang membuat Keenan sebagai mitra tuturnya langsung mengambil kesimpulan. Kesimpulannya terletak pada tuturan Keenan mengatakan jadi kamu ingin menjadi sesuatu yang bukan diri kamu dulu, untuk akhirnya menjadi diri kamu yang asli, begitu ? Kalimat tersebut merupakan sebagai penanda lingual tindak tutur asertif berkategori menyimpulkan. Universitas Sumatera Utara

15. Bentuk tuturan :

“Saya dan Kugy pulang naik angkot, Mi. Kalian duluan aja pakai mobil Bimo. Jadi ngga perlu kayak pindang. Oke?” 123PK Konteks tuturan : Tuturan di pada data di atas merupakan tuturan yang diucapkan oleh Keenan kepada Ami yang mengajak mereka untuk pulang. Bentuk tuturan yang terdapat pada data di atas merupakan bentuk tuturan yang diucapkan dengan menggunakan ragam lisan yang tak resmi. Keenan menyimpulkan bahwa mereka tidak ikut dengan rombongan mobil Bimo. Mereka akan pulang dengan menggunakan angkutan umum. Tindak tutur asertif yang berkategori menyimpulkan terdapat dalam tuturan yang diucapkan oleh Keenan kepada Ami. Ami mengaja Keenan dan Kugy untuk pulang bersama dari Sakola Alit dengan menggunakan mobil Bimo. Mobil Bimo memiliki kapasitas penumpang hanya sedikit saja sehingga apabila Keenan dan Kugy ikut dalam rombongan tersebut maka mereka akan tersusun seperti ikan pindang. Keenan mengatakan bahwa kalian deluan aja pakai mobil Bimo. Jadi nggak perlu kayak pindang merupakan penanda lingual yang dapat dikategorikan sebagai tuturan yang berbentuk asertif menyimpulkan. 16. Bentuk tuturan : “Saya cukup tahu bahwa hidup yang sekarang ini saya jalankan adalah hidup yang Papa mau, bukan yang saya mau,”kata Keenan getir.”Saya ingin berhenti kuliah mulai dari semester depan. Dan saya tidak akan membebani Papa lagi. Saya akan cari uang dan membiayai hidup saya sendiri.” 157PK Konteks tuturan : Tuturan yang terdapat pada data di atas ialah tuturan yang diucapkan oleh Keenan kepada ayahnya. Situasi tuturan berlangsung di rumah ketika semuanya sedang berkumpul di meja makan, kecuali Jeroen. Dia mengurung diri di kamar karena tidak tahan mendengar Universitas Sumatera Utara suara pertengkaran yang terjadi di dalam keluarganya. Keenan menyatakan keinginannya untuk berhenti kuliah. Tindak tutur yang berkategori menyatakan terdapat pada tuturan yang disampaikan oleh Keenan sebagai penutur kepada kedua orang tuanya sebagai mitra reaksi tuturnya. Keenan menyatakan keinginnanya untuk berhenti kuliah dan hidup mandiri dengan kemampuan sendiri dalam menghidupi kehidupannya tanpa bantuan orang tuanya lagi. Keenan merasa sanggup hidup sendiri tanpa bantuan kedua orangtuanya dengan mengandalkan lukisan-lukisan yang dibuatnya dengan harapan terlaku dijual semua. Tuturan yang diucapkan oleh Keenan kepada kedua orang tuanyayang menyatakan sesuatu hal yang sebelumnya orang tua atau sebagai mitra reaksi tuturnya tidak mengetahuinya menjadi mengetahuinya secara jelas. Tuturan Keenan yang mengatakan saya cukup tahu bahwa hidup yang sekarang ini saya jalankan adalah hidup yang papa mau, bukan yang saya mau merupakan penanda lingual yang digunakan sebagai penanda tindak tutur asertif berkategori menyatakan.

4.1.4 Berkategori Menunjukan 17.