Identifikasi variabel Ada 2 variabel yang terdapat dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan Metode pengumpulan data

Ari Sinta : Perbedaan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Pengurus Osis Dengan Remaja Anggota OSIS, 2009. USU Repository © 2009

BAB III METODE PENELITIAN

Metodelogi penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian. Pembahasan dalam metodelogi penelitian meliputi: identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subyek penelitian, prosedur penelitian dan metode analisis data Hadi, 2000.

A. Identifikasi variabel Ada 2 variabel yang terdapat dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan

variabel tergantung. Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu: Dependent Variable : kecerdasan emosional Independent Variable : Keanggotaan dalam OSIS, dibedakan menjadi: 1. Pengurus OSIS 2. Anggota OSIS

B. Definisi Operasional Variabel penelitian

Definisi operasional variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kecerdasan emosional Kecerdasan emosional adalah serangkaian kemampuan yang dimiliki remaja berupa kemampuan dalam memahami perasaan diri sendiri dan orang lain, Ari Sinta : Perbedaan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Pengurus Osis Dengan Remaja Anggota OSIS, 2009. USU Repository © 2009 mampu mengendalikan emosi dan mampu berhubungan dengan orang lain sehingga dapat berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Kecerdasan emosional diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan komponen-komponen kecerdasan emosional yang dikemukakan oleh Bar-On Goleman, 2000 yang meliputi: 1 Kemampuan intrapersonal; 2 Kemampuan interpersonal; 3 Penyesuaian diri; 4 Penanganan stres; 5 Suasana hati. Total skor yang diperoleh pada skala kecerdasan emosional menggambarkan tingkat kecerdasan emosional remaja.Semakin tinggi nilai total pada skala maka semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimiliki oleh remaja. Sebaliknya, semakin rendah nilai total pada skala maka semakin rendah kecerdasan emosional yang dimiliki oleh remaja.

2. Keanggotaan dalam OSIS

Keanggotaan dalam OSIS adalah keterlibatan remaja di dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah yang terdiri dari pengurus OSIS dan anggota OSIS. Pengurus OSIS adalah remaja yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sebagai pengurus berdasarkan Pedoman Pembinaan Kesiswaan 1997 yaitu: 1 Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 2 Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua, guru dan teman; 3 Memiliki Bakat sebagai pemimpin; 4 Memiliki kemauan, kemampuan dan pengetahuan yang memadai; 5 Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya sehingga pelajarannya tidak tergangggu karena menjadi pengurus OSIS; 6 Pengurus dicalonkan oleh perwakilan kelas; 7 Khusus untuk ketua OSIS SMA harus mempunyai kemampuan berpikir jernih dan memiliki wawasan mengenai kondisi yang sedang Ari Sinta : Perbedaan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Pengurus Osis Dengan Remaja Anggota OSIS, 2009. USU Repository © 2009 dihadapi bangsanya. Anggota OSIS adalah setiap remaja yang sedang bersekolah di tingkat SMA

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah seluruh individu atau penduduk yang dimaksudkan untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 3038 orang dengan karakteristik sebagai berikut: Adapun Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Remaja tengah yang berusia antara 15-18 tahun Hal ini diisebabkan oleh karena pada usia tersebut kecerdasan emosi seseorang sudah lebih matang dan kecerdasan emosi paling besar dibentuk pada masa ini. 2. Pengurus OSIS dan anggota OSIS Ingin dilihat perbedaan kecerdasan emosional antara remaja pengurus OSIS dengan anggota OSIS. 3. Kecamatan Medan Polonia Kota Medan

2. Sampel dan teknik pengambilan sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi dan harus memiliki paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000. Ari Sinta : Perbedaan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Pengurus Osis Dengan Remaja Anggota OSIS, 2009. USU Repository © 2009 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari siswa SMA yang bersekolah di Kecamatan Medan Polonia. Diketahui jumlah populasi dalam penelitian ini 3038 orang berdasarkan tabel krejcie maka jumlah sampel yang akan digunakan adalah sebanyak 341 orang Ott, 2003. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik proportional random sampling . Dalam proportional random sampling besarnya jumlah sampel yang diambil mengikuti proporsi besarnya jumlah anggota dari sub-sub populasi, dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan Hadi, 2000. Proporsi jumlah remaja pengurus OSIS dan remaja anggota OSIS adalah 1:30.

D. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi. Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk item-item pernyataan Azwar, 2002. Azwar 2002 mengemukakan kebaikan-kebaikan skala dan alasan-alasan penggunaannya, yaitu: 1. Pertanyaan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan subjek sendiri yang tidak disadari. 2. Skala digunakan untuk mengungkap suatu atribut tunggal. Ari Sinta : Perbedaan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Pengurus Osis Dengan Remaja Anggota OSIS, 2009. USU Repository © 2009 3. Subyek tidak menyadari arah jawaban yang sesungguhnya diungkap dari pertanyaan skala. Metode skala yang digunakan adalah skala kecerdasan emosional. Skala kecerdasan emosional disusun berdasarkan komponen kecerdasan emosional yang dikemukakan oleh Bar-On Goleman, 2000 yaitu kemampuan interpersonal, kemampuan intrapersonal, penyesuaian diri, penanganan stres, dan suasana hati. Skala kecerdasan emosional diukur dengan model skala yang diadaptasi dari skala yang dibuat Finanda Sarah Siregar 2008 dengan menggunakan model skala likert. Masing-masing pernyataan terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, Sangat Tidak Sesuai STS. Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan yang mendukung favourable yaitu: SS=4, S=3, TS=2, STS=1. Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavourable, yaitu: STS=4, TS=3, S=2, SS=1. Ari Sinta : Perbedaan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Pengurus Osis Dengan Remaja Anggota OSIS, 2009. USU Repository © 2009 Tabel 1. Cetak biru skala kecerdasan emosional No Komponen Sub Komponen Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1 Kemampuan intrapersonal a. Kesadaran diri emosional b. Asertivitas c. Harga diri d. Aktualisasi diri e. kemandirian 49, 66 51, 64 67, 72 53, 24, 47, 73 54, 61 50, 65 21, 22 23, 52, 60 25, 46 21 28,8 2 Kemampuan interpersonal a. Empati b. Hubungan interpersonal c. Tanggung jawab sosial 45, 55, 62 27, 44, 63 2, 28, 69 8, 11, 26 1, 5, 9 3, 10, 48 18 24, 7 3 Penyesuaian diri a. Pemecahan masalah b. Uji realitas c. Fleksibilitas 29, 43, 68 32, 71 4, 56 6, 20, 30 31, 7, 12, 38 14 19,2 4 Penanganan stres a. Ketahanan menanggung stres b. Pengendalian impuls 34, 70 14, 57, 13, 33 17, 42, 8 10,9 5 Suasana hati a. Kebahagiaan b. Optimisme 35, 36, 59 19, 40, 58 15, 18, 39 16, 37, 41 12 16,4 Jumlah 37 36 73 100 Ari Sinta : Perbedaan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Pengurus Osis Dengan Remaja Anggota OSIS, 2009. USU Repository © 2009

E. Validitas, Uji Daya Beda dan Reliabilitas Alat Ukur