Anggota OSIS Menurut Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Perbedaan kecerdasan emosional pada remaja pengurus OSIS dengan remaja anggota OSIS

Ari Sinta : Perbedaan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Pengurus Osis Dengan Remaja Anggota OSIS, 2009. USU Repository © 2009 7. Seksi kesegaran jasmani dan daya kreasi, antara lain: a. Menyelenggarakan lomba olahraga b. Menyelenggarakan senam pagi c. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika d. Pelestarian lingkungan hidup yang dikreasikan berupa kegiatan: penghijauan, perbaikan selokan, mandi cuci kakus MCK dan sebagainya e. Gerakan kebersihan lingkungan yang dikreasikan berupa kegiatan: membersihkan coret-coret ditembok dindingpapan nama jalanpapan reklamedinding, bis umum, memelihara telepon umum dan sebagainya f. Menciptakan barang-barang yang semula tidak berguna menjadi barang yang berguna dan bernilai 8. Seksi persepsi, apresiasi dan kreasi seni, antara lain: a. Menyelenggarakan berbagai pentas seni b. Menyelenggarakan lomba lawak, panggung remaja, deklamasi atau baca puisi c. Menyelenggarakan sanggar berbagai macam seni d. Kegiatan lainnya

F. Anggota OSIS Menurut Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

Pembinaan Kesiswaan 1997 bahwa anggota OSIS adalah: 1. Anggota OSIS secara otomatis adalah siswa yang masih aktif belajar pada sekolah yang bersangkutan Ari Sinta : Perbedaan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Pengurus Osis Dengan Remaja Anggota OSIS, 2009. USU Repository © 2009 2. Anggota OSIS ini tidak memerlukan kartu anggota 3. Keanggotaan berakhir apabila yang bersangkutan tidak menjadi siswa lagi di sekolah yang bersangkutan atau meninggal dunia Peneliti menyimpulkan bahwa anggota OSIS adalah setiap remaja yang sedang bersekolah di tingkat sekolah menengah yaitu SMP dan SMA

G. Perbedaan kecerdasan emosional pada remaja pengurus OSIS dengan remaja anggota OSIS

Kelompok teman sebaya memegang peranan penting dalam kehidupan remaja. Kelompok remaja pada umumnya terbagi menjadi 2 kelompok yaitu: kelompok informal dan kelompok formal. Kelompok formal mempunyai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dan mempunyai tugas dan tanggung jawab yang dirumuskan secara tegas dan tertulis. Kelompok informal sebaliknya yaitu tidak mempunyai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dan tidak mempunyai tugas dan tanggung jawab yang dirumuskan secara tegas dan tertulis. Misalnya kelompok arisan, geng, kelompok belajar dan teman dekat Sarwono, 2001. Kelompok formal biasanya disebut dengan organisasi remaja. Remaja pada umumnya berada pada tingkat sekolah menengah seperti SMP atau SMA. Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah bahwa setiap remaja yang berada di sekolah menengah merupakan anggota suatu organisasi yang sah di sekolah. Organisasi tersebut adalah Organisasi siswa intra sekolah, yang disingkat OSIS. OSIS adalah satu-satunya organisasi siswa yang sah di sekolah sebagai wadah Ari Sinta : Perbedaan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Pengurus Osis Dengan Remaja Anggota OSIS, 2009. USU Repository © 2009 siswa berorganisasi. Remaja yang masih aktif belajar pada sebuah sekolah merupakan anggota OSIS. Anggota OSIS ini tidak memerlukan kartu anggota dan keanggotaan berakhir bila remaja tersebut tidak menjadi siswa lagi di sebuah sekolah. Pengurus OSIS berbeda dengan anggota OSIS. Untuk menjadi pengurus OSIS maka remaja harus memenuhi syarat-syarat yang ditelah ditentukan dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab pada setiap jabatan yang dipegang Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Kesiswaan, 1997. Kelompok formal biasanya disebut dengan organisasi remaja. Remaja pada umumnya berada pada tingkat sekolah menengah seperti SMP atau SMA. Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah bahwa setiap remaja yang berada di sekolah menengah merupakan anggota suatu organisasi yang sah di sekolah. Organisasi tersebut adalah Organisasi siswa intra sekolah, yang disingkat OSIS. OSIS adalah satu-satunya organisasi siswa yang sah di sekolah sebagai wadah siswa berorganisasi. Anggota OSIS adalah semua remaja yang masih aktif belajar pada sebuah sekolah. Anggota OSIS ini tidak memerlukan kartu anggota dan keanggotaan berakhir bila remaja tersebut tidak menjadi siswa lagi di sebuah sekolah. Pengurus OSIS adalah remaja yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sebagai pengurus, memiliki struktur dan rincian tugas serta tanggung jawab yang jelas pada setiap jabatan yang dipegang. Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Kesiswaan, 1997. Remaja yang menjadi pengurus OSIS berbeda dengan remaja yang menjadi anggota OSIS dalam hal variasi aktivitas. Remaja pengurus OSIS Ari Sinta : Perbedaan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Pengurus Osis Dengan Remaja Anggota OSIS, 2009. USU Repository © 2009 memiliki aktivitas yang lebih banyak karena harus melaksanakan tugas sebagai pengurus OSIS dan biasa disibukkan dengan adanya berbagai macam rapat seperti: laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS, penyusunan program kerja tahunan OSIS termasuk didalamnya penyelenggaraan acara hari besar keagamaan, hari kemerdekaan, perpisahan, bakti sosial dan buku tahunan. Berbeda dengan remaja anggota OSIS yang kegiatannya pada umumnya hanya pergi dan pulang dari sekolah. Remaja yang menjadi pengurus OSIS juga berbeda dengan remaja yang menjadi anggota OSIS dalam hal variasi teman sebaya. Remaja pengurus OSIS cenderung memiliki teman sebaya yang lebih bervariasi daripada remaja anggota OSIS. Remaja pengurus OSIS cenderung memiliki kesempatan yang lebih besar memiliki variasi teman sebaya yang berasal dari sekolah lain yang se-daerah ataupun se-Indonesia. Pelatihan kepemimpinan OSIS yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Departemen Pendidikan Nasional telah memberikan kesempatan para pengurus OSIS yang tersebar di seluruh Indonesia untuk berkumpul dan berbagi pengalaman. Pelatihan kepemimpinan OSIS memberikan kesempatan para pengurus OSIS untuk memperbanyak teman dari berbagai daerah. Para pengurus OSIS juga dapat mengetahui keanekaragaman budaya serta etnis yang juga mempengaruhi kultur organisasi sekolah masing- masing Direktorat Pembinaan SMA, 2007. Para pengurus OSIS di SMA dan sederajat juga dapat saling berkomunikasi melalui suatu forum. Forum komunikasi antar pengurus OSIS Ari Sinta : Perbedaan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Pengurus Osis Dengan Remaja Anggota OSIS, 2009. USU Repository © 2009 tersebut memiliki berbagai macam nama seperti di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal dengan nama Forum Komunikasi Pengurus OSIS atau disingkat dengan FKPO. Provinsi Sulawesi Utara memiliki forum yang dikenal dengan nama Forum Komunikasi Antar Pengurus OSIS yang disingkat FKAP. Di Sumatra Utara sendiri forum tersebut dikenal dengan nama Perkumpulan OSIS SMA dan Sederajat atau disingkat dengan POSS. Melalui forum komunikasi pengurus OSIS dapat meningkatkan tali silahturahmi antar pengurus OSIS dan bekerjasama dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seperti: bakti sosial Kedaulatan rakyat, 2007. Remaja anggota OSIS tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan OSIS dan ikut dalam forum komunikasi OSIS sehingga pada umumnya remaja anggota OSIS cenderung memiliki teman yang hanya terbatas pada sekolah yang sama. Menurut Anas 2004 remaja pengurus OSIS mempunyai kesempatan yang besar daripada remaja anggota OSIS untuk menjalin hubungan dengan orang lain baik yang berasal didalam sekolah seperti: seringnya berhubungan dengan kepala sekolah dan para guru maupun dengan pihak diluar sekolah dalam rangka menyukseskan suatu acara. Anas menambahkan bahwa remaja pengurus OSIS harus memiliki kemampuan intrapersonal dan interpersonal yang baik. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa remaja pengurus OSIS cenderung memiliki variasi aktivitas yang lebih banyak karena harus melaksanakan tugas sebagai pengurus OSIS dan biasa disibukkan dengan adanya berbagai macam rapat seperti: laporan pertanggungjawaban pengurus Ari Sinta : Perbedaan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Pengurus Osis Dengan Remaja Anggota OSIS, 2009. USU Repository © 2009 OSIS, penyusunan program kerja tahunan OSIS termasuk didalamnya penyelenggaraan acara hari besar keagamaan, hari kemerdekaan, perpisahan, bakti sosial dan buku tahunan. Berbeda dengan remaja anggota OSIS yang kegiatannya pada umumnya hanya pergi dan pulang dari sekolah. Remaja yang menjadi pengurus OSIS juga berbeda dengan remaja yang menjadi anggota OSIS dalam hal variasi teman sebaya. Remaja pengurus OSIS cenderung memiliki teman sebaya yang lebih bervariasi daripada remaja anggota OSIS. Remaja pengurus OSIS memiliki kesempatan yang lebih besar dalam variasi teman sebaya yang berasal dari sekolah lain yang se-daerah ataupun se- Indonesia dengan adanya pelatihan kepemimpinan OSIS dan forum komunikasi antar anggota OSIS. Remaja anggota OSIS tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan OSIS dan ikut dalam forum komunikasi OSIS sehingga pada umumnya remaja anggota OSIS cenderung memiliki teman yang hanya terbatas pada sekolah yang sama.Variasi aktivitas dan variasi teman sebaya tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan emosional seseorang Hurlock, 1998 sehingga dapat disimpulkan bahwa remaja pengurus OSIS akan memiliki kecerdasan emosional yang lebih tinggi dari remaja anggota OSIS.

H. Hipotesa