Pengaturan Corporate Social Responsibility CSR Dalam Undang-

Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009

BAB III PERANAN PERBANKAN DALAM RANGKA PENGIMPLEMENTASIAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CSR DI INDONESIA

A. Pengaturan Corporate Social Responsibility CSR Dalam Undang-

Undang Perbankan Adapun yang menjadi landasan hukum bagi penerapan Corporate Social Responsibility CSR dalam industri perbankan sebagai berikut: 1. Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998; 2. Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan; 3. Kode Etik Bankir di Indonesia; 4. Etika dan Sapta Prasetya KORPRI; 5. Etika dan Sumpah Jabatan; Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 Pada Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, pengaturan Corporate Social Responsibility CSR dapat dilihat pada: 106 1. Menimbang butir b. Bahwa perbankan yang berasaskan demokrasi ekonomi dengan fungsi utamanya sebagai penghimpunan dan penyalur dana masyarakat, memiliki peranan yang srategis untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dan rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional, ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. 2. Pasal 1 butir 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 3. Pasal 4 Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan Pembangunan Nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, pengaturan Corporate Social Responsibility CSR dapat dilihat pada Pasal 1 butir 2: 107 106 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. 107 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk Kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Etika perbankan adalah suatu kesepakatan para bankir yang merupakan suatu norma sopan-santun dalam menjalankan usahanya, dan merupakan prinsip- prinsip moral atau nilai-nilai values mengenai hal-hal yang dianggap baik, serta tugas dan tanggung jawab unsur-unsur untuk mewujudkan hal yang baik dalam mencegah hal yang tidak baik. Prinsip etika perbankan terdiri atas: 108 Pada prinsip pertanggungjawaban sosial ini ditekankan agar para bankir dan pegawai bank dalam melaksanakan tugasnya, tetap mempunyai tanggung jawab sosial. Rasa tanggung jawab sosial ini dapat diartikan tanggung jawab 1. Prinsip Kepatuhan Peraturan 2. Prinsip Kerahasiaan 3. Prinsip Kebenaran Pencatatan 4. Prinsip Kesehatan Persaingan 5. Prinsip Kejujuran Wewenang 6. Prinsip Keselarasan Kepentingan 7. Prinsip Keterbatasan Keterangan 8. Prinsip Kehormatan Profesi 9. Prinsip Pertanggungjawaban Sosial 10. Prinsip Persamaan Perlakuan 11. Prinsip Kebersihan Pribadi 108 H. As. Mahmoedin, Etika Bisnis Perbankan, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994, hal. 24. Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 moral kepada masyarakat, pemerintah, lingkungan, dan dunia perbankan itu sendiri, yaitu sebagai berikut: 109 a. Masyarakat: etika bankir kepada masyarakat adalah mempunyai rasa tanggung jawab kepada masyarakat seperti lingkungan. Tidak memberikan bantuan kredit kepada perusahaan yang merusak lingkungan, atau yang mematikan usaha kecil. b. Nasabah: etika bankir kepada nasabah, adalah rasa tanggung jawab terhadap kepentingan para nasabah. Tidak membuat ketentuan yang merugikan para nasabah. c. Pemerintah: etika bankir kepada pemerintah adalah rasa tanggung jawab kepada program pemerintah. Dan tidak membuat kebijakan yang dapat mengganggu program dan kepentingan pemerintah. d. Pemilik: etika bankir kepada pemilik saham adalah rasa tanggung jawab, bahwa ia tidak akan mengorbankan perusahaan demi ambisi pribadinya. e. Karyawan: etika bankir kepada karyawan, adalah memperhatikan nasib para karyawan, penuh tanggung jawab dan rasa adil. Isu tanggung jawab sosial social corporate responsibility adalah suatu topik yang berkenaan dengan etika bisnis. Di sini terdapat tanggung jawab sosial moral perusahaan baik terhadap karyawan perusahaan dan masyarakat di sekitar perusahaan. Etika merupakan tata cara yang menguji standar moral seseorang atau standar moral masyarakat. 110 109 Ibid, hal. 128. 110 Bismar Nasution, Op. cit., hal. 1. Bank sebagai lembaga yang memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional dan yang melakukan usahanya berdasarkan Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 kepercayaan seharusnya mempekerjakan bankir yang dalam sikap dan perbuatannya mencerminkan integritas pribadi, profesionalisme dan tanggung jawab sosial yang tinggi. Bankir Indonesia dalam mengelola bank secara sehat menghormati norma-norma yang berlaku umum serta mematuhi dan mentaati tata nilai sebagai pedoman dasar dalam menentukan sikap dan tindakannya. Untuk itu, guna membina dan menjaga integritas secara kejujuran seorang bankir diperlukan norma-norma yang diakui, diterima dan ditaati sebagai Kode Etik Bankir Indonesia: 111 1. Seorang bankir patuh dan taat pada ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. 2. Seorang bankir melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan banknya. 3. Seorang bankir menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat. 4. Seorang bankir tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi. 5. Seorang bankir menghindarkan diri dari keterlibatan pengambilan keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan. 6. Seorang bankir menjaga kerahasiaan nasabah dan banknya. 7. Seorang bankir memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapkan banknya terhadap keadaan ekonomi, sosial dan lingkungan. 111 H. As. Mahmoedin, Op. cit., hal. 149. Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 8. Seorang bankir tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi maupun keluarganya. 9. Seorang bankir tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya. Tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan dengan teori utilitarisme sebagaimana diutarakan Jeremy Bentham. Menurut utilitarisme suatu perbuatan atau aturan adalah baik, kalau memang kesenangan paling besar untuk jumlah orang paling besar the greatest good for the greatest number, dengan perkataan lain kalau memaksimalkan manfaat. 112 Dalam Kode Etik Bankir Indonesia seorang bankir memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapkan banknya terhadap keadaan ekonomi, sosial dan lingkungan. Seorang bankir harus memperhitungkan dampak yang merugikan yang dapat terjadi sebagai akibat dari kebijakan yang ditetapkannya, baik yang menimbulkan keresahan-keresahan ekonomi, sosial dan politik maupun kerusakan lingkungan antara lain, seorang bankir tidak memberikan pembiayaan yang diketahuinya bahwa dengan pembiayaan tersebut Prinsip tanggung jawab sosial ialah prinsip kepedulian perbankan terhadap berbagai hal kehidupan, baik masyarakat, maupun negara. Rasa tanggung jawab ini dapat berupa kepedulian terhadap perekonomian, kehidupan rakyat banyak, masalah lingkungan, kependudukan, kebijaksanaan pmerintah dan masalah politik lainnya. 112 Bismar Nasution, Op. cit., hal. 2. Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 suatu perusahaan akan mencapai kedudukan yang dapat mematikan perusahaan lain, lebih-lebih apabila akan mematikan perusahaan-perusahaan kecil. 113 Tanggung jawab sosial suatu bank mencari untung tanpa merugikan masyarakat. Bank adalah bagian dari masyarakat tempat tempat bank bekerja. 114 Prinsip tanggung jawab sosial atau social responsibility menuntut setiap bankir untuk secara cermat memperhitungkan atau mempertimbangkan dampak dari setiap keputusan yang akan diambilnya tidak hanya terhadap konsekuensi finansial umum tetapi juga terhadap masyarakat banyak. Misalnya: bank adalah badan hukum yang bertanggung jawab; bank mempunyai tanggung jawab terhadap nasabahnya; nasabah seyogyanya tidak diizinkan mengikat diri meminjam di luar batas kemampuannya; memberikan penjelasan kepada nasabah tentang konsekuensi jika ia mengambil alih suatu hartasurat berharga yang ditawarkan kepadanya; atau mengungkapkan dengan lengkap tindak-tanduk kejahatan yang diketahui. 115 Etika perbankan harus mempertimbangkan harus mempertimbangkan harapan-harapan masyarakat. Meskipun harapan-harapan masyarakat mungkin tidak bersifat normatif, harapan-harapan itu sering merupakan petunjuk kebutuhan-kebutuhan nyata masyarakat yang harus dipenuhi oleh bank, kalau bank hendak membenarkan eksistensinya. 116 113 H. As. Mahmoedin, Op. cit., hal. 150. 114 O. P. Simorangkir, Etika: Bisnis, Jabatan, dan Perbankan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003, hal. 174. 115 H. As. Mahmoedin, Loc. cit. 116 O. P. Simorangkir, Loc. cit. Bank adalah bagian dari masyarakat, oleh karena itu setiap kebijaksanaan perbankan merupakan harapan hidup orang banyak, dan tanggung jawab dunia perbankan sangat erat dengan Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 kehidupan masyarakat. Dalam hal ini bank seakan mempunyai misi tersendiri buat masyarakat, dan mempunyai fungsi seperti: 117 1. Mendayagunakan daan masyarakat, yaitu menghimpun dana masyarakat dan disalurkan melalui kredit sehingga menjadi potensial. 2. Meningkatkan daya guna barang, yaitu melalui kredit, bank bisa memberi bantuan kepada pengusaha sehingga pengusaha bisa mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. 3. Meningkatkan taraf hidup rakyat, yaitu melalui kredit dapat membantu pengusaha yang kekurangan modal, yang bermuara dengan meningkatnya penghasilan mereka. 4. Memeratakan penghasilan in equilibrium of income, yaitu dengan kebijaksanaan diversifikasi bunga dan selektivitas kredit, dapat memberikan prioritas terlebih dahulu kepada golongan ekonomi lemah. 5. Menambah lapangan kerja, yaitu dengan bantuan kredit dapat menciptakan beberapa lapangan kerja. 6. Meningkatkan kecerdasan masyarakat, yaitu dengan meningkatnya penghasilan masyarakat, maka meningkat pula pola berpikirnya. Bahkan dengan kredit meningkat pula pola produksinya. 7. Menambah potensi masyarakat yaitu dengan meningkatnya lapangan kerja, berarti manambah penghasilan akhirnya menambah potensi masyarakat. 8. Meningkatnya income pemerintah yaitu jika potensi masyarakat bertambah maka kemampuan masyarakat membayar pajak juga bertambah. 117 H. As. Mahmoedin, Loc. cit. Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 9. Mengendalikan moneter pemerintah, yaitu dengan berbagai kebijaksanaan perkreditan dapat mengatur situasi moneter dan keuangan pemerintah. Secara khusus gabungan perbankan swasta nasional mengeluarkan Panca Etika Perbanas, sedangkan pemerintah yang direksi dan karyawannya menjadi anggota KORPRI denga Sapta Prasetya KORPRI, dan sumpah jabatan. Bunyi Etika dan Sapta Prasetya KORPRI adalah sebagai berikut: “Kami anggota KORPRI senantiasa mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, kesejahteraan masyarakat serta kesetiakawanan KORPRI”. Dalam kalimat “mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, kesejahteraan masyarakat” terkandung prinsip tanggung jawab kepada masyarakat. Bunyi dari Etika dan Sumpah Jabatan adalah sebagai berikut: “Bahwa dalam menjalankan jabatan atau pekerjaan saya, saya senantiasa akan lebih mementingkan kepentingan negara, daripada kepentingan saya sendiri seseorang atau golongan”. Dalam kalimat “lebih mementingkan kepentingan negara” terkandung prinsip tanggung jawab kepada masyarakat. Dalam etika tanggung jawab sosial terdapat tanggung jawab sosial yang negatif dan tanggung jawab yang positif. Tanggung jawab sosial bank yang negatif yaitu prinsip etis yang merugikan masyarakat. Contoh: suatu perusahaan merugikan masyarakat yang menyebabkan polusi, pengotoran air sungai, dan menyebabkan bau busuk. Tanggung jawab sosial yang positif yaitu prinsip etis yang berbuat baik terhadap masyarakat. Bank diminta bantuan untuk ikut serta mangatasi masalah sosial, misalnya turut membangun sekolah-sekolah. 118 118 O. P. Simorangkir, Loc. cit. Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009

B. Peranan Bank Indonesia Dalam Penerapan Corporate Social