Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
tidak mampu menghasilkan laba. Kegiatan filantropis Corporate Social Responsibility CSR, bukanlah kegiatan tukang cuci untuk menghapus
perilaku tidak etis dan pelanggaran hukum yang dilakukan perusahaan.
69
E. Community Development Ujung Tombak Dari Corporate Social
Responsibility CSR
Dewasa ini, isu Corporate Social Responsibility CSR mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah satu pendorongnya adalah perubahan
paradigma dunia usaha untuk tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi harus pula bersikap etis dan berperan dalam menciptakan investasi sosial. Di antaranya,
yang lazim dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan kegiatan karitatif, filantropis dan menyelenggarakan program pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat Community Development.
70
Corporate Social Responsibility CSR adalah konsep moral dan etis yang berciri umum, oleh karena itu pada tataran praktisnya Corporate Social
Responsibility CSR adalah konsep moral dan etis yang berciri umum, oleh karena itu pada tataran praktisnya harus dialirkan ke dalam program-program
konkrit. Salah satu bentuk aktualisasi Corporate Social Responsibility CSR adalah Pengembangan Masyarakat atau CommunityDevelopment CD. Program-
program Community Development CD, dapat dilakukan perusahaan-perusahaan
69
Ibid.
70
Yusuf Wibisono, Op. cit., hal. 71.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
atas dasar sikap dan pandangan yang umumnya telah ada inheren dalam dirinya, yaitu sikap dan pandangan filantropis kedermaan.
71
Community Development adalah kegiatan pembangunan komunitas yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses
komunitas guna mencapai kondisi sosial, ekonomi dan kualitas kehidupan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kegiatan pembangunan sebelumnya.
Secara hakekat, Community Development merupakan suatu proses adaptasi sosial budaya yang dilakukan oleh industri, pemerintah pusat dan daerah terhadap
kehidupan komunitas lokal. Prinsip dasar pembangunan komunitas Community Development yang bersumber dari dunia usaha perusahaan dan pemerintah pada
dasarnya masih memandang komunitas lokal termasuk di dalamya komunitas asli, sebagai obyek yang harus diperhatikan dan diubah agar dapat setara kehidupannya
dengan komunitas lainnya dan mandiri.
72
Perusahaan umumnya memiliki sikap filantropis yang didasarkan atas dua
motif sekaligus, yakni altruisme dan self interest. Pendekatan altruisme sifat
mementingkan kepentingan orang lain belum menjadi mainstream oleh sebagian besar perusahaan. Sebagian besar pengambil keputusan perusahaan memandang
filantropi perusahaan sebagai pencerahan atas kepentingan pribadi self interest. Self interest merupakan aspek yang tidak dapat dihindari dalam praktek
kedermawanan sosial perusahaan. Motif perusahaan dalam menyumbang seringkali tidak sepenuhnya didasarkan atas panggilan tanggung jawab moral,
71
B. Tamam Achda, “Konteks Sosiologis Perkembangan Corporate Social Responsibility CSR dan Implementasinya di Indonesia”, Disampaikan pada Seminar Nasional: A Promise of
Gold Rating: Sustainable CSR, di Hotel Hilton, Jakarta tanggal 23 Agustus 2006, hal. 6.
72
Bambang Rudito dan Melia Famiola, Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia, Bandung, Rekayasa Sains, 2007, hal. 234.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
melainkan dalam bentuk pemberian dengan motif; charity amal atau derma, imagebuilding promosi, tax-facility fasilitas pajak security-prosperity
keamananan dan peningkatan kesejahteraan, atau bahkan money laundering.
73
Untuk mengatasi hal itu, pemerintah dan pihak perusahaan seharusnya memastikan keberlanjutan investasinya pada pengembangan infrastruktur sosial
melalui program-program keterlibatan komunitas, pendekatan kemitraan, mengembangkan pola-pola adaptasi dunia usaha terhadap komunitas lokal dan
mengembangkan kepemilikan komunitas lokal. Selain itu diperlukan juga usaha untuk menemukenali pranata-pranata sosial yang berlaku, lembaga-lembaga sosial
yang tumbuh dan berkembang dan menyertakannya dalam investasi infrastruktur yang dibutuhkan, baik oleh industri maupun oleh komunitas lokal, sehingga
komunitas lokal terutama komunitas asli dapat mengembangkan kemampuannya.
Berbeda dengan pandangan pemerintah dan perusahaan, banyak anggapan dari komunitas asli dan komunitas lokal melihat industri khususnya Pertambangan
dan Pengusahaan Hutan HPH sebagai sesuatu yang tidak menguntungkan bahkan lebih merupakan suatu bencana. Anggapan ini didasari adanya posisi
pemerintah dan dunia usaha industri adalah sebagai pendatang dengan kekuatan ekonomi dan politik yang mencari kehidup an di wilayah komunitas lokal.
74
Beroperasinya sebuah perusahaan haruslah mengingat dan memperhatikan keadaaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya, sehingga dengan adanya
pergerakan sosial budaya komunitas sekitar yang nyata-nyata bervariasi, akan
73
B. Tamam Achda, Loc. cit.
74
Bambang Rudito dan Melia Famiola, Op. cit., hal. 235.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
dapat menghambat berjalanya perusahaan itu sendiri, seperti munculnya kecemburuan sosial akibat dari pola hidup dan pendapatan yang sangat jauh
berbeda antara perusahaan pegawai perusahaan dengan komunitas sekitar. Begitu juga dengan kondisi di dalam perusahaan itu sendiri, yaitu antara pegawai
atau karyawan yang berasal dari komunitas lokal biasanya akan mempunyai perbedaan pendapatan dan bahkan juga perlakuan dibandingkan dengan pegawai
atau karyawan yang berasal dari komunitas pendatang bisa juga dari komunitas bangsa asing sebagai tenaga ahli. Kenyataan-kenyataan ini pada dasarnya dapat
menjadi penghambat bagi berjalannya sebuah korporasi dan juga menjadi hambatan dalam pembentukan kebudayaan perusahaan.
75
Kegiatan Community Development CD untuk lingkungan industri pada dasarnya dapat dipergunakan sebagai media peningkatan komitmen masyarakat
untuk dapat hidup berdampingan secara simbiotik dengan entitas bisnis perusahaan beserta operasinya.
76
75
Ibid.
Dalam kenyataannya juga komunitas lokal tidak hanya berdiri pada sisi lingkungan sosial suatu perusahaan atau berada di
luar perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi juga berada di dalam perusahaan sebagai karyawan atau pegawai. Sehingga dengan demikian anggota dari
komunitas lokal, juga anggota dari komunitas perusahaan yang setiap individunya akan dapat bermain dalam status dan peran yang berbeda sekaligus sebagai
anggota perusahaan dan sebagai anggota komunitas lokal. Keadaan ini memungkinkan seorang individu dalam komunitas lokal yang bekerja pada
korporasi akan dapat mempunyai pertentangan peran ketika dihadapkan pada
76
B. Tamam Achda, Op. cit., hal. 7.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
masalah yang menyangkut peran dari kedua komunitas tersebut.
77
Kedudukan komunitas dalam konsep Community Development CD pada lingkungan
industrial adalah sebagai bagian dari stakeholders yang secara strategis memang diharapkan memberikan dukungannya bagi eksistensi perusahaan.
78
Memang dengan keberadaan suatu perusahaan di suatu daerah maka akan dapat mendorong bermunculannya kegiatan-kegiatan sosial ekonomi komunitas
sekitarnya, seperti adanya perusahaan-perusahaan jasa menunjang kehidupan perusahaan yang besar. Akan tetapi kemunculan perusahaan jasa ini pada
umumnya berasal dari luar komunitas lokal dengan modal usaha yang berbeda dengan komunitas lokal. Untuk meningkatkan peran serta komunitas pada
kegiatan perusahaan atau paling tidak untuk menjaga kemunculan ketidaksetaraan sosial ekonomi komunitas dengan perusahaan atau dengan pendatang lainnya
diperlukan suatu cara untuk meningkatkan daya saing dan mandirinya komunitas lokal.
79
Kemudian untuk itu diperlukan suatu wadah program yang berguna untuk menciptakan kemandirian komunitas lokal untuk menata sosial ekonomi mereka
sendiri maka diciptakan suatu wadah yang berbasis pada komunitas yang sering disebut sebagai Community Development yang mempunyai tujuan untuk
pemberdayaan komunitas empowerment, bagaimana anggota komunitas dapat mengaktualisasikan diri mereka dalam pengelolaan lingkungan yang ada
disekitarnya dan memenuhi kebutuhannya secara mandiri tanpa ketergantungan
77
Bambang Rudito dan Melia Famiola, Loc. cit.
78
B. Tamam Achda, Loc. cit.
79
Bambang Rudito dan Melia Famiola, Op. cit., hal. 236.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
dengan pihak-pihak lain. Sehingga dengan demikian, pranata sosial yang sudah ada di komunitas sebelumnya dapat berjalan tanpa adanya ketergantungan dari
pihak perusahaan dan sekaligus perusahaan dapat menjadi bagian dari komunitas yang bersangkutan dimana perusahaan tersebut berada.
80
Konsep dasar Community Development adalah kesadaran bahwa terdapat hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan
komunitas yang berada dalam lingkungan sekitarnya. Komunitas lokal mengharapkan perusahaan bersedia membantu mereka dalam manghadapi
masalah-masalah mereka. Sebaliknya pihak perusahaan mengharapkan mereka diperlakukan secara adil dan cara pandang yang sportif. Berdasarkan pandangan
ini pihak perusahaan harus mengeksplorasi hubungan mereka dengan komunitas. Kemudian mengidentifikasi titik-titik yang dianggap kritis dalam menjalin
hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan. Dari sini dirumuskan bagaimana perusahaan merespon kebutuhan serta masalah-masalah yang mereka
hadapi.
81
Konsep dan perspektif Community Development memang begitu luas, karena itu memerlukan pemahaman yang lebih mendalam. Di samping
metodologinya harus benar, kaidah-kaidahnya juga harus tepat. Melaksanakan Community Development hanya dengan mendengar masukan dari masyarakat saja,
atau sebaliknya hanya mengandalkan inovasi dari pelaksanaan Community Development, juga bisa menjebak masyarakat kepada ketergantungan yang baru.
82
80
Ibid.
81
A. B. Susanto, Op. cit., hal. 59.
82
B. Tamam Achda, Op. cit., hal. 8.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Secara umum ruang lingkup program-program Community Development dapat dibagi berdasarkan tiga kategori yang secara keseluruhan akan bergerak
secara bersama-sama, ketiga kategori dapat digambarkan sebagai berikut:
83
1. Community Relations;
Yaitu kegiatan-kegiatan yang menyangkut pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada para pihak yang terkait. Seperti
seringnya pihak perusahaan dengan anggota komunitas lokal bertukar pikiran dalam suatu hal, atau membangun pertemuan-pertemuan yang kerap
dilakukan. Dalam kedermawanan charity perusahaan. Kegiatan yang menyangkut hubungan sosial antara perusahaan dan komunitas lokal pada
dasarnya merupakan kegiatan yang harus dilakukan pertama kali dalam kaitannya hubungan antara perusahaan dan komunitas lokal. Dari hubungan
ini maka dapat dirancang pengembangan hubungan yang lebih mendalam yang terkait dengan bagaimana mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan
masalah-masalah yang ada dikomunitas lokal sehingga perusahaan dapat menerapkan program selanjutnya.
2. Community Services;
Merupakan pelayanan perusahaan untuk memenuhi kepentingan komunitas ataupun kepentingan umum. Ini dapat ditunjukkan dengan adanya
pembangunan secara fisik sektor-sektor kesehatan, keagamaan, pendidikan,
83
Bambang Rudito dan Melia Famiola, Op. cit., hal. 236-237.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
transportasi dan sebagainya yang berupa puskesmas, rumah ibadah, sekolah, jalan raya, sumber air minum dan sebagainya. Inti dari kategori ini adalah
memberikan kebutuhan yang ada di komunitas dan pemecahan tentang masalah yang ada dikomunitas dilakukan oleh komunitas sendiri sedangkan
perusahaan hanyalah sebagai fasilitator dari pemecahan masalah yang ada di komunitas. Kebutuhan-kebutuhan yang ada di komunitas dianalisis oleh para
community development officer, dengan menggunakan metode yang bersifat kualitatif. Hal ini berkaitan untuk menggali kebutuhan yang muncul di
komunitas dapat digali dengan cara mengidentifikasi sifat-sifat dari komunitas itu sendiri secara fungsional yang bersumber dari komunitas itu sendiri.
3. Community Empowering;
Adalah program-program yang berkaitan dengan memberikan akses yang lebih luas kepada komunitas untuk menunjang kemandiriannya, seperti
pembentukan koperasi, usaha industri kecil lainnya yang secara natural anggota komunitas sudah mempunyai pranata pendukungnya dan perusahaan
memberikan akses kepada pranata sosial yang ada tersebut agar dapat berlanjut. Kategori ini pada dasarnya lebih mendalam dari pada community
services, hal ini menyangkut keberlanjutan dari kegiatan yang ditanamkan pada pranata-pranata sosial yang ada di komunitas. Sehingga dalam kategori
ini, kemandirian komunitas adalah sasaran utama dari program pembangunan komunitas. Selain komunitas dapat menjaring permasalahannya serta
pemecahan masalahnya sendiri, komunitas dapat melaksanakan program secara mandiri dengan “pancingan” akses yang diberikan oleh perusahaan
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
dalam program pembangunan komunitas. Kategori ini pada dasarnya melalui tahapan-tahapan kategori lain seperti melakukan community relations pada
awalnya, yang kemudian berkembang pada community services dengan segala metodologi penggalian data dan kemudian diperdalam melalui ketersediaan
pranata sosial yang sudah lahir dan muncul di komunitas melalui program kategori ini.
Banyak perusahaan yang telah menerapkan program-program Community Development, yang dilakukan dengan tujuan dan motif-motif pragmatis tertentu,
misalnya dalam kerangka membangun kondisi hubungan yang lebih harmonis antara perusahaan dengan masyarakat sekitar, atau menjalin co-eksistensi damai.
Tujuan-tujuan pragmatis seperti ini tidak dapat disalahkan, akan tetapi sebaiknya dilakukan dengan metodologi yang benar.
84
84
B. Tamam Achda, Op. cit., hal. 7.
Dalam kaitannya dengan tanggung jawab sosial perusahaan dan yang diwujudkan dalam bentuk pembangunan
komunitas Community Development maka perlunya suatu rancangan serta pemantauan yang pada dasarnya tercakup dalam program pembangunan
komunitas itu sendiri yang berupa audit sosial. Berjalannya program pembangunan komunitas akan dapat sesuai dengan rencana yang telah dijalankan
dan sesuai dengan kondisi komunitas yang merupakan sasaran program asalkan adanya suatu pemerikasaan yang bersifat sosial dan juga audit sosial. Hal ini
berkaitan dengan tujuan dari pembangunan komunitas yang mengarah pada partisipasi antara berbagai komunitas sebagai anggota komunitas yang lebih luas.
Partisipasi yang dimaksud bukanlah hanya partisipasi satu pihak yang sebagai
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
partisipasi komunitas terhadap sesuatu, akan tetapi partisipasi dari semua komunitas, khususnya komunitas korporasi terhadap komunitas lokal dan juga
terhadap komunitas lainnya sebagai stakeholder. Sistem yang terbangun dalam sebuah komunitas mengisyaratkan adanya hubungan yang fungsional antara
berbagai segmen yang hidup di dalamnya.
85
Konsep Community Development yang benar bagi sebuah perusahaan di negara-negara maju, Community Development dapat dilakukan dalam bentuk-
bentuk aksi penolakan atau advokasi atas tindakan-tindakan masyarakat, seperti aborsi, diskriminasi rasial. Namun dalam konteks Indonesia, oleh karena sebagian
besar masyarakat di lingkungan industri berada dalam kondisi kemiskinan, maka kegiatan Community Development yang relevan adalah dalam bentuk
pemberdayaan masyarakat.
86
Pembangunan komunitas Community Development yang diteliti oleh Bobby Batubara tahun 2005-2006 memberikan gambaran
kepada Indonesia betapa pentingnya sebuah program pembangunan komunitas diterapkan disebuah perusahaan guna beradaptasi dengan komunitas lokal.
Program pengembangan komunitas atau pembangunan komunitas ini menjadi dasar bagi perkembangan aktivitas perusahaan pada masa selanjutnya, yaitu
setelah dilakukan sebuah komitmen antara perusahaan dengan komunitas lokal.
87
Indikator keberhasilan suatu program pembangunan komunitas dapat dilihat dari bentuk-bentuk kebersamaan yang terjalin antara pihak-pihak
pemerintah, perusahaan dan komunitas lokal yang tergambar dalam partisipasi
85
Bambang Rudito dan Melia Famiola, Op. cit., hal. 237-238.
86
B. Tamam Achda, Op. cit., hal. 8.
87
Bambang Rudito dan Melia Famiola, Loc. cit.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
dan keberlanjutan sustainability. Partisipasi dapat dilihat sebagai keterlibatan para pihak di dalam mengelola program-program Community Development.
Secara mendasar, partisipasi bukanlah milik dari komunitas lokal, dalam arti yang diminta untuk berpartisipasi bukan hanya komunitas lokal atau rakyat atau
komunitas, akan tetapi semua pihak harus berpartisipasi.
88
Program Community Development
direkomendasikan untuk didedikasikan pada peningkatan pendapatan ekonomi atau kesejahteraan masyarakat, masalah-msalah pekerjaan,
peningkatan pendidikan, kesehatan masyarakat, penguatan kelembagaan lokal serta tersedianya basik infrastruktur yang memadai.
89
Partisipasi sebagai hasil sebuah program penerapan baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun perusahaan dalam bentuk ini menyangkut:
90
1. Pasif
Yaitu, bentuk partisipasi yang tidak menuntut respon partisipan untuk terlibat banyak. Biasanya perusahaan akan meminta seseorang dari anggota komunitas
misalnya ketua RT, atau orang yang berpengaruh untuk mengumpulkan tanda tangan dari beberapa orang yang dikenal oleh orang yang dihubungi
oleh perusahaan ini, tanda tangan tersebut biasanya menyatakan kesediaan penduduk dan dukungan penduduk terhadap perusahaan. Orang suruhan
perusahaan tersebut biasanya diberi biaya cukup berikut juga dengan orang- orang yang menandatangani kertas persetujuan yang bersangkutan.
2. Terapi therapy
88
Ibid., hal. 241.
89
B. Tamam, Achda, Loc. cit.
90
Bambang Rudito dan Melia Famiola, Op. cit., hal. 242.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Partisipasi yang melibatkan anggota komunitas lokal, dan anggota komunitas lokal memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan tetapi jawaban
anggota komunitas tidak mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dan tidak ada pengaruh dalam usaha mempengaruhi keadaan. Bentuk ini seperti sebuah
dengar pendapat dengan mengumpulkan beberapa penduduk lokal untuk saling tanya jawab dengan perusahaan sedangkan pendapat dari penduduk
lokal sama sekali tidak dapat Mempengaruhi kedudukan program perusahaan yang sedang berjalan.
3. Konsultasi consultation
Bentuk partisipasi dimana anggota komunitas diberikan pendampingan dan konsultasi oleh semua pihak pemerintah dan perusahaan sehingga
pandangan-pandangan diperhitungkan dan tetap dilibatkan dalam menentukan keputusan. Dalam model ini wakil dari penduduk lokal, biasanya adalah para
pemuka adat, agama dan pemerintahan kampung diberikan hak untuk menjelaskan pandangannya terhadap kondisi wilayahnya sendiri.
4. Penenangan placation
Suatu bentuk partisipasi dengan materi, artinya anggota komunitas diberikan insentif tertentu. Atau beberapa tokoh komunitas diberikan insentif tertentu
untuk kepentingan perusahaan atau pemerintah sehingga tidak mewakilkan komunitas secara keseluruhan. Dalam konteks ini para wakil penduduk lokal,
seperti para pemuka adat, agama dan pemerintahan kampung diberikan benda- benda materi sebagai “hadiah” dari perusahaan sehingga para pemuka ini
segan berbicara untuk menentang program perusahaan.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
5. Kerja sama partnership
Partisipasi fungsional dimana semua pihak mewujudkan keputusan bersama antara perusahaan, pemerintah dan komunitas. Suatu bentuk partisipasi yang
melibatkan para pemuka komunitas dan atau ditambah dengan orang-orang lainnya sebagai penduduk lokal, duduk berdampingan dengan wakil dari
pemerintah daerah, dalam hal ini bisa dari pihak kabupaten, kecamatan dan bahkan dinas terkait serta perusahaan secara bersama-sama merancang sebuah
program yang akan diterapkan pada komunitas. 6.
Pendelegasian wewenang delegated power Suatu bentuk partisipasi yang aktif, dimana anggota komunitas melakukan
perencanaan, implementasi dan monitoring. Dalam hal ini anggota komunitas lokal diberikan keleluasaan untuk melaksanakan sebuah program dengan cara
ikut memberikan proposal bagi pelaksanaan program dan bahkan pengutamaan pembuatan proposal adalah pada penduduk lokal sekitar
perusahaan tersebut berdiri, atau proyek atau program yang akan diterapkan tersebut ada.
7. Pengawasan oleh komunitas citizen control
Dalam model ini sudah terbentuk independensi dari monitoring oleh komunitas lokal terhadap perusahaan dan juga pemerintah. Monitoring yang
dilakukan oleh komunitas lokal biasanya adalah berupa pendapat yang biasa diletakkan di pusat informasi bagi perusahaan, seperti public hearing center.
Musyawarah adalah sebuah pendekatan kultural khas Indonesia yang dapat dimasukkan dalam proses eksplorasi kebutuhan dan identifikasi masalah.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Musyawarah dilakukan dengan melibatkan pihak perusahaan, pemerintah daerah dan masyarakat. Musyawarah merupakan sarana untuk meningkatkan partisipasi
dan rasa memiliki dalam program Community Development yang dijalankan, sebagai bagian dari transfer ownership program.
91
Partisipasi ini menggambarkan bahwa bukan komunitas saja yang diharuskan berpartisipasi, dan tidak masuk
apabila komunitas lokal yang diharuskan berpartisipasi. Hal ini terkait dengan kedudukan komunitas lokal sebagai pemilik dan penguasa wilayah yang ada
sedangkan perusahaan dan pemerintah adalah pendatang dari kewilayahan yang ada, ini dikuatkan oleh adanya hukum-hukum adat yang berlaku setempat.
Partisipasi ini tentunya mengarah kepada fungsi dari tiga hubungan antar komunitas, pemerintah, perusahaan dan komunitas lokal penduduk.
92
Keberlanjutan adalah strategi program yang dipakai untuk menunjang kemandirian komunitas yang dapat dilihat dari sisi-sisi manusia human, sosial
social, lingkungan environment dan ekonomi economic. Sehingga dengan adanya keberlanjutan, suatu usaha dapat dinikmati tidak hanya oleh generasi pada
masa sekarang saja, akan tetapi juga oleh generasi selanjutnya dalam bentuk alih teknologi maupun bentuk pola hidup yang berbeda dari sebelumnya. Artinya
bahwa terjadi suatu perubahan kebudayaan yang dialami oleh komunitas yang akan datang yang sesuai dengan kondisi yang dihadapinya, sehingga pengetahuan
kebudayaan yang dimiliki oleh komunitas generasi selanjutnya dapat berjalan dan berlaku secara berkesinambungan. Salah satu perangkat dalam melaksanakan
91
A. B. Susanto, Op. cit., hal. 60.
92
Bambang Rudito dan Melia Famiola, Op. cit., hal. 243.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Community Development yang baik adalah menempatkan audit sosial sebagai perangkat terakhir untuk menjadi awal dalam proses selanjutnya.
93
Dari sisi perusahaan unsur-unsur yang mendasari Community Development adalah pengembangan citra perusahaan Corporate Image
Development, aktivitas pengembangan komunitas Community Development itu sendiri, dan tentu saja memang terdapat unsur filantropi Philanthropy yang
menjadi cikal bakal kegiatan Community Development. Corporate image
terbentuk dari asosiasi antara perusahaan dengan sekumpulan atribut positif maupun negatif. Seperti perusahaan diasosiasikan dengan atribut-atribut: bermutu,
layanan baik, akan tetapi kurang memiliki tanggung jawab sosial. Jadi sejatinya corporate image berada dalam benak para stakeholders-nya. Dari sisi individu,
atribut-atribut yang menonjol salience inilah yang menentukan apakah sebuah perusahaan dinilai mempunyai reputasi baik atau buruk.
94
Sebagian besar donasi perusahaan dalam konteks Corporate Social Responsibility CSR masih merupakan hibah sosial, dan masih sedikit yang
berupa hibah pembangunan. Hibah sosial adalah “bantuan kepada suatu organisasi nirlaba untuk kegiatan-kegiatan sosial, pendidikan atau kegiatan lain untuk
kemaslahatan masyarakat dengan hak pengelolaan sepenuhnya pada penerima”, sementara hibah pembangunan merupakan bantuan selektif kepada suatu kegiatan
pengembangan masyarakat Community Development.
95
93
Ibid.
94
A. B. Susanto, Op. cit., hal. 37.
Kegiatan Community Development dan aktivitas filantropis akan memberi dampak berkembangnya citra
95
B. Tamam Achda, Op. cit., hal. 7.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
perusahaan. Tetapi harus disadari citra image sifatnya lebih terbatas dari sisi luasnya terpaan terhadap khalayak publics, dan dari sisi rentang waktu.
Corporate image menjangkau publik yang lebih terbatas, dan dalam rentang waktu yang terbatas pula. Jika mengharapkan jangkauan khalayak yang lebih luas
dan rentang waktu yang lebih panjang dibahas dalam manajemen reputasi. Reputasi merupakan akumulasi dari corporate image secara lintas
kelompok antar stakeholders, maupun dalam lintasan waktu over the time. Perusahaan memiliki stakeholders seperti karyawan, pemegang saham, pelanggan,
komunitas, yang acap dikelompokkan sebagai primary groups, dan media,
pemerintah, pemasok sebagai secondary groups. Namun penggolongan ini tidak baku karena setiap perusahaan mempunyai nature of business yang berbeda dan
pengelompokannya pun berbeda. Kelompok-kelompok stakeholder ini masing- masing memiliki image tertentu terhadap perusahaan. Kumpulan dari corporate
image masing-masing kelompok dalam rentang waktu yang panjang akan membentuk reputasi perusahaan. Manajemen reputasi mempunyai tugas utama
untuk mengelola image agar sesuai dengan yang dinginkan oleh perusahaan wished image. Walaupun demikian manajemen reputasi harus bergerak di “dua
dunia” agar tidak timpang: dunia realitas dan dunia image. Bergerak di dunia realitas dalam arti perusahaan harus benar-benar mempunyai organizational
behavior yang dapat mendukung kinerja perusahaan dan menunjang reputasi perusahaan.
96
96
A. B. Susanto, Op. cit., hal. 39.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Kemudian langkah-langkah manajemen reputasi dalam dunia realitas ini harus didukung oleh kegiatan corporate communication yang efektif agar persepsi
konstutiens tidak salah, dan terbentuklah - dan dalam jangka panjang reputasi - yang diharapkan. Ada semacam paradoks yang berkembang dalam pengelolaan
reputasi, bahwa semakin dibutuhkan, reputasi cenderung semakin sulit untuk dikelola. Reputasi yang kuat dibangun dari tindakan operasional sehari-sehari
yang konsisten dengan tata nilai perusahaan, tidak cukup satu gebrakan saja. Langkah-langkah yang kongkrit yang harus dilakukan adalah melakukan analisis
kebutuhan komunitas community need analysis. Dalam melakukan analisis kebutuhan harus diperhatikan benar agar dapat memenuhi kebutuhan needs, dan
bukan sekedar keinginan wants yang dapat bersifat superfisial demi pemenuhan sesaat saja. Analisis harus dilakukan secara mendalam agar dapat menggali
kebutuhan yang sesungguhnya, bukan berlandaskan keinginan perusahaan atau keinginan tokoh-tokoh masyarakat saja.
97
Klasifikasi pembangunan, masyarakat Community Development, menurut Arthur Dunham, dalam bukunya Outlook for Community Development
Review, bahwa mengikuti garis kualitas masyarakat yang hendak dibangun dibagi atas 3 tiga klasifikasi Community Development CD, yaitu:
98
1. Development for Community, adalah pendekatan yang menempatkan
masyarakat pada posisi sebagai objek pembangunan. Karena itu, inisiatif, perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh aktor dari luar.
Pendekatan saeperti ini relevan dilakukan pada masyarakat yang kesadaran
97
Ibid., hal. 60.
98
http:www.csrindonesia.com, terakhir kali diakses tanggal 22 November 2007.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
dan budayanya terdominasi. Namun berbagai temuan lapangan memperlihatkan bahwa Development for Community akan sangat mudah
menimbulkan ketergantungan masyarakat terhadap pihak luar. 2.
Development with Community, adalah pendekatan yang dilakukan dalam bentuk kolaborasi antara aktor luar dan masyarakat setempat. Keputusan yang
diambil merupakan keputusan bersama, dan sumber daya yang dipakai berasal dari kedua belah pihak. Bentuk Community Development ini adalah yang
paling populer dan banyak diaplikasikan oleh berbagai pihak. Dasar pemikiran bentuk Community Development ini adalah, perlunya sinergi dari potensi yang
dimiliki oleh masyarakat lokal dengan yang dikuasi oleh aktor luar. Keterlibatan masyarakat dalam upaya pembangunan juga diharapkan dapat
mengembangkan rasa memiliki terhadap inisiatif pembangunan yang ada sekaligus membuat proyek pembangunan menjadi lebih efesien.
3. Development of Community, adalah pendekatan yang menempatkan
masyarakat sendiri sebagai agen pembangunan, sehingga inisiatif perencanaan, dan pelaksanaan dilakukan sendiri oleh masyarakat. Masyarakat
menjadi pemilik dari proses pembangunan. Peran aktor dari luar dalam kondisi ini lebih sebagai sistem pendukung bagi proses pembangunan.
Ketiga pendekatan Community Development tersebut pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat
lokal. Perbedaan yang ada lebih berada pada sarana means yang dipakai. Efektivitas sarana ini sangat ditentukan oleh konteks dan karaterisitik masyarakat
yang dihadapi. Di sinilah letak peran korporasi sangat penting sebagai agen
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
perubahan masyarakat, dalam menentukan program Community Developmentnya masing-masing, sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.
99
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan program Community Development yaitu cater, yang berarti program-program yang
disajikan harus benar-benar sesusai dengan kebutuhan mereka, dan jangan bersikap seolah-olah tahu, serta memperhatikan dan utilize, yang berarti sedapat
mungkin melibatkan tenaga kerja setempat untuk melaksanakan proyek. Misalnya, dalam pembangunan gedung sekolah, sedapat mungkin menyerap
tenaga kerja setempat. Selanjutnya harus ada kepekaan sensitive dalam memahami situasi psikologis, sosial, budaya yang tengah berkembang dalam
komunitas. Dan yang terakhir adalah socialize, dalam arti sosialisasi program Community Development kepada pihak luar melalui aktivitas perusahaan.
100
Telah terjadi pergeseran paradigma dalam pengembangan komunitas atau Community Development yang dilakukan sebuah perusahaan. Dahulu program ini
bersifat ad hoc, artinya hanya dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu dengan tujuan yang juga terbatas. Programnya pun hanya bersifat charity, memberikan
pertolongan bagi yang membutuhkan yang dampaknya hanya terasa dalam jangka waktu yang lebih pendek. Kesadaran untuk melakukan Community Development
pun masih kurang karena perusahaan menganggap program ini semata-mata sebagai beban biaya. Pelaksanaan aktivitas lebih didasarkan karena adanya
dorongan faktor-faktor eksternal, seperti program Community Development
99
http:www.csrindonesia.com, terakhir kali diakses tanggal 22 November 2007.
100
A. B. Susanto, Op. cit., hal. 65.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
karena memperingati peristiwa bersejarah tertentu atau karena telah terjadi bencana di suatu wilayah.
101
Tujuan pelaksanaan Community Development menurut B. Tamam Achda, antara lain adalah:
102
1. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menemukan alternatif
ekonomi dalam jangka panjang; 2.
Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, baik dalam dimensi ekonomi, sosial, maupun budaya;
3. Memperkuat kelembagaan lokal yang mampu mempelopori tumbuhnya
prakarsa-prakarsa lokal; 4.
Meningkatkan kemandirian masyarakat, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun budaya.
Dalam menjalankan program Community Development perusahaan lebih memperlakukan komunitas yang dikembangkannya sebagai mitra. Hubungan
antara perusahaan dengan komunitasnya bersifat timbal balik dan program- program yang disajikan harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan komunitas
yang dikembangkannya. Saat ini Community Development telah menjadi kebutuhan moral bagi perusahaan. Perusahaan tidak lagi menganggap Community
Development sebagai hal yang berada di luar tanggung jawab mereka dan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan organisasi-organisasi nirlaba lainnya.
Pelaksanaan aktivitas Community Development saat ini lebih berorientasi pada etika. Perusahaan tidak bisa mengabaikan peran komunitas karena bagaimanapun
101
Ibid., hal. 66.
102
B. Tamam Achda, Op. cit., hal. 8.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
masyarakat, khususnya komunitas sekitar, memiliki peran baik langsung maupun tidak langsung, dalam hal memelihara eksistensi perusahaan seperti dalam bentuk
pembelian produk-produk yang dihasilkannya, penyediaan tenaga kerja, dan sebagainya. Faktor-faktor pendorong yang berasal dari internal perusahaan saat
ini telah menjadi penggerak bagi dijalankannya program Community Development. Program Community Development telah menjadi bagian dari usaha
perusahaan dalam mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkannya.
103
Pengembangan Masyarakat Community Development pada dasarnya merupakan strategi perubahan sosial terencana yang secara profesional didesain untuk
mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan pada tingkat komunitas.
104
Komunitas dan korporat diusahakan berada dalam sebuah hubungan simbiosis mutualisme. Keberadaan perusahaan diharapkan dapat memacu derap
roda perekonomian, yang membawa komunitas menuju taraf hidup yang lebih tinggi. Dengan demikian harus ada keseimbangan keuntungan komunitas
community benefits dengan keuntungan bisnis business benefits, yang dapat diperoleh dari pencampuran antara filantropi murni dan pendekatan penajaan
bisnis business sponsorship approach yang melahirkan filantropi strategis strategic philanthropy.
105
103
A. B. Susanto, Op. cit., hal. 67.
104
Edi Suharto, “Pengembangan Masyarakat dalam Praktik Pekerjaan Sosial”, Disampaikan pada Pelatihan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat, Jurusan Ilmu
Kesejahteraan Sosial, FISIP Universitas Jember, Jember tanggal 28 September 2006, hal 1.
105
A. B. Susanto, Op. cit., hal 69.
Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008.
USU Repository © 2009
BAB III PERANAN PERBANKAN DALAM RANGKA PENGIMPLEMENTASIAN