Realisasi Corporate Social Responsibility CSR Terhadap Masyarakat

Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 Responsibility CSR tidak hanya dipandang sebagai kewajiban yang harus dipenuhi, tetapi juga turut membantu mencapai sasaran-sasaran bisnis perusahaan. 170

C. Realisasi Corporate Social Responsibility CSR Terhadap Masyarakat

Lingkup penerapan Corporate Social Responsibility CSR berdasarkan gagasan Prince of Wales International Business Forum yang mengusung lima pilar. Pertama, upaya perusahaan untuk menggalang dukungan sumber daya manusia, baik internal karyawan maupun eksternal masyarakat sekitar. Caranya adalah dengan melakukan pengembangan dan memberikan kesejahteraan kepada mereka. Istilahnya, building human capital. Kedua, memberdayakan ekonomi komunitas. Istilahnya, strengthening economies. Ketiga, menjaga harmonisasi dengan masyarakat sekitar agar tidak terjadi konflik assessing social cohesion. Keempat, mengimplementasikan tata kelola yang baik encouraging good corporate governance. Kelima, memperhatikan kelestarian lingkungan protecting the environment. 171 Pandangan lain yang sejalan dengan pemikiran di atas adalah yang dikemukakan oleh Gurvy Kavei, pakar manajemen dari Universitas Manchester. Ia menyatakan bahwa corporate social responsibility CSR dipraktikkan di tiga area. Pertama, di tempat kerja. Implementasinya mencakup aspek kesehatan dan keselamatan kerja, pengembangan knowledge dan skill karyawan, peningkatan kesejahteraan dan bahkan mungkin kepemilikan saham. Kedua, di komunitas. 170 Bismar Nasution, Op. cit., hal. 7. 171 Yusuf Wibisono, Op. cit., hal. 139. Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 Implementasinya bisa berupa kontribusi dalam bentuk charity, philanthropy maupun community development. Ketiga, terhadap lingkungan. Praktiknya bisa berupa proses produksi dan produk yang ramah lingkungan, ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan sebagainya. 172 Green Paper dari Komisi Masyarakat Eropa 2001 memberikan perspektif lain, bahwa tanggung jawab sosial korporat itu memiliki dua dimensi yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal itu mencakup manajemen sumber daya manusia, kesehatan dan keselamatan kerja, beradaptasi dengan perubahan, dan manajemen dampak lingkungan dan sumber daya alam. Sedangkan dimensi eksternalnya mencakup komunitas-komunitas lokal, mitra usaha, pemasok dan konsumen, hak-hak asasi manusia, dan kepedulian kepada lingkungan hidup. 173 Eleanor Chambers dengan kawan-kawan pada tahun 2003 melakukan penelitian atas praktik tanggung jawab sosial korporat di tujuh negara di Asia mengklasifikasikan Corporate Social Responsibility CSR ke dalam tiga aspek yaitu, keterlibatan dalam komunitas, pembuatan produk yang bisa dipertanggungjawabkan secara sosial, dan employee relations. Yang termasuk ke dalam keterlibatan dalam komunitas itu di antaranya pengembangan masyarakat community development, pendidikan dan pelatihan kegiatan keagamaan dan olahraga. Sedangkan yang masuk ke dalam pembuatan produk yang bisa dipertanggungjawabkan secara sosial adalah kesehatan dan keselamatan kerja dan proses dan produk yang ramah lingkungan termasuk kepedulian terhadap 172 Ibid. 173 http:www.yahoo.com, terakhir kali diakses tanggal 7 Januari 2008. Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 konservasi lingkungan hidup. Adapun yang masuk ke dalam employee relations adalah kesejahteraan pekerja dan keterlibatan pekerja. 174 Umumnya perusahaan-perusahaan yang telah berhasil dalam menerapkan Corporate Social Responsibility CSR menggunakan tahap-tahap sebagai berikut: 175 1. Tahap Perencanaan Perencanaan terdiri atas tiga langkah utama yaitu Awareness Building; Corporate Social Responsibility CSR Assessement, dan Corporate Social Responsibility CSR Manual Building. Awareness Building merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran mengenai arti penting Corporate Social Responsibility CSR dan komitmen manajemen. Upaya ini dapat dilakukan antara lain melalui seminar, lokakarya, diskusi kelompok dan lain-lain. Corporate Social Responsibility CSR Assessement merupakan upaya untuk memetakan kondisi perusahaan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan prioritas perhatian dan langkah-langkah yang tepat untuk membangun struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan Corporate Social Responsibility CSR secara efektif. Langkah selanjutnya adalah membangun Corporate Social Responsibility CSR Manual. Hasil assessement merupakan dasar untuk penyusunan manual atau pedoman implementasi Corporate Social Responsibility CSR. Upaya yang mesti dilakukan antara lain melalui benchmarking, menggali dari 174 http:www.google.co.id, terakhir kali diakses tanggal 22 November 2007. 175 Yusuf Wibisono, Op. cit., hal. 121. Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 referensi atau bagi perusahaan yang menginginkan langkah instan, penyusunan manual ini dapat dilakukan dengan meminta tenaga ahli independen dari luar perusahaan. Penyusunan manual Corporate Social Responsibility CSR dibuat sebagai acuan, pedoman dan panduan dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh perusahaan. Pedoman ini diharapkan mampu memberikan kejelasan dan keseragaman pola pikir dan dan pola tindak seluruh elemen perusahaan guna tercapainya pelaksanaan program yang terpadu, efektif dan efesien. 2. Tahap Implementasi Perencanaan sebaik apapun tidak akan berarti dan tidak akan berdampak apapun bila tidak diimplementasikan dengan baik. Akibatnya tujuan Corporate Social Responsibility CSR secara keseluruhan tidak akan tercapai, masyarakat tidak merasakan manfaat yang optimal. Padahal, anggaran yang telah dikeluarkan tidak sedikit. Oleh karenanya perlu disusun strategi untuk menjalankan rencana yang telah dirancang. Dalam memulai implementasi pada dasarnya ada tiga pertanyaan yang mesti dijawab. Siapa orang yang akan menjalankan, apa yang mesti dilakukan, serta bagaimana cara melakukan sekaligus alat apa yang diperlukan. Dalam istilah manajemen populer, pertanyaan tersebut diterjemahkan menjadi: a. pengorganisasi organizing sumber daya yang diperlukan b. penyusunan staffing untuk menempatkan orang sesuai dengan jenis tugas atau pekerjaan yang harus dilakukannya Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 c. pengarahan directing yang terkait dengan bagaimana cara melakukan tindakan d. pengawasan atau koreksi controlling terhadap pelaksanaan e. pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana f. penilaian evaluating untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan. Tahap implementasi ini terdiri atas tiga langkah utama yaitu sosialisasi, pelaksanaan, dan internalisasi. Sosialisasi diperlukan untuk memperkenalkan kepada komponen perusahaan mengenai berbagai aspek yang terkait dengan implementasi Corporate Social Responsibility CSR khusunya mengenai pedoman penerapan Corporate Social Responsibility CSR. Agar efektif upaya ini perlu dilakukan dengan suatu tim khusus yang dibentuk untuk itu, langsung berada di bawah pengawasan salah satu direktur yang ditunjuk sebagai Corporate Social Responsibility CSR champion di perusahaan. Tujuan utama sosialisasi ini adalah agar program Corporate Social Responsibility CSR yang akan diimplementasikan mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen perusahaan, sehingga dalam perjalannya tidak ada kendala serius yang dapat dialami oleh unit penyelenggara. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada dasarnya harus sejalan dengan pedoman Corporate Social Responsibility CSR yang ada, berdasar roadmap yang telah disusun. Sedang internalisasi adalah tahap jangka panjang. Internalisasi mencangkup upaya-upaya untuk memperkenalkan Corporate Social Responsibility CSR di dalam seluruh proses bisnis perusahaan misalnya melalui sistem manajemen kinerja, prosedur penggandaan, proses Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 produksi, pemasaran dan proses bisnis lainnya. Dengan upaya ini dapat dinyatakan bahwa penerapan Corporate Social Responsibility CSR bukan sekedar kosmetik namun telah menjadi strategi perusahaan, bukan lagi sebagai upaya untuk compliance tetapi sudah beyond compliance. 3. Tahap Evaluasi Setelah program Corporate Social Responsibility CSR diimplementasikan, langkah berikutnya adalah evaluasi program. Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektivitas penerapan Corporate Social Responsibility CSR. Tahap evaluasi harus tetap dilakukan baik saat kegiatan itu berhasil atau gagal. Bahkan kegagalan atau keberhasilan bisa diketahui setelah kegiatan atau program tersebut dievaluasi. Evaluasi bukan tindakan untuk mencari-cari kesalahan atau mencari kambing hitam. Evaluasi dilakukan untuk pengambilan keputusan. Misalnya keputusan untuk menghentikan, melanjutkan atau memperbaiki dan mengembangkan aspek-aspek tertentu dari program yang telah diimplementasikan. Evaluasi bisa dilakukan dengan meminta pihak independen untuk melakukan audit implementasi atas praktik Corporate Social Responsibility CSR yang telah dilakukan. Langkah ini tidak terbatas pada kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur operasi standar tetapi juga mencakup pengendalian risiko perusahaan. Evaluasi dalam bentuk assessement audit atau scoring juga dapat dilakukan secara mandotori. Evaluasi tersebut dapat membantu perusahaan untuk memetakan kembali kondisi dan situasi serta pencapaian perusahaan Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 dalam implementasi Corporate Social Responsibility CSR sehingga dapat mengupayakan perbaikan-perbaikan yang perlu berdasarkan rekomendasi yang diberikan. 4. Pelaporan Pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem informasi baik untuk keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Jadi selain berfungsi untuk keperluan shareholder juga untuk stakeholders yang memerlukan. Lingkup program Corporate Social Responsibility CSR antara lain: 176 1. Bidang Sosial, antara lain: a. PendidikanPelatihan b. Kesehatan c. Kesejahteraan sosial d. KepemudaanKewanitaan e. Keagamaan f. Kebudayaan g. Penguatan kelembagaan 2. Bidang Ekonomi, antara lain: a. Kewirausahaan b. Pembinaan UKM c. Agrobisnis d. Pembukaan lapangan kerja 176 Ibid., hal. 133. Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 e. Sarana dan prasarana ekonomi f. Usaha produktif lainnya 3. Bidang Lingkungan, antara lain: a. Penggunaan energi secara efisien b. Proses produksi yang ramah lingkungan c. Pengendalian polusi d. Penghijauan e. Pengelolaan air f. Pelestarian alam g. Pe 177 h. Penyehatan lingkungan ngembangan ekowisata i. Perumahan dan pemukiman Realisasi Corporate Social Responsibility CSR yang dilakukan oleh PT. Bank Sumut dapat dilihat dalam: 1. Bidang Sosial, antara lain berupa: a. Kesehatan yaitu melakukan pengobatan gratis kepada masyarakat kurang mampu, melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis, memberikan perlindungan asuransi jiwa secara gratis kepada seluruh penabung Martabe, donor darah. b. Kesejahteraan sosial, yaitu memberikan sumbangan ke Panti Asuhan Amaliyah berupa alat-alat sekolah seperti buku, tas, pakaian seragam serta berbagai kebutuhan harian anak-anak yatim, memberikan sumbangan ke 177 Dokumentasi kliping koran PT. Bank Sumut dari tahun 2005-2008. Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 Panti Asuhan Karya Murni, Panti Asuhan Alpha Omega, dan Panti Asuhan Madrasah, memberikan bantuan kepada korban tsunami di Aceh dan Sumatera Utara berupa uang tunai, rumah, pakaian, obat-obatan, makanan dan secara khusus memberikan bantuan uang tunai kepada seluruh anggota keluarga korban bencana gempa dan tsunami yang menabung di Bank Sumut, juga membagikan hewan kurban sebanyak 10 ekor lembu dan 7 ekor sapi kepada masyarakat yang kurang mampu pada hari raya Kurban, memberikan kredit pinjaman rumah biaya ringan kepada Pegawai Negeri Sipil PNS yang belum mempunyai rumah, menyantuni fakir miskinkaum dhuafa serta memberikan bantuan kepada orang tua yang berada di panti jompo. c. Pendidikan, yaitu memberikan bantuan uang tunai kepada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Medan sebesar Rp 6.000.000,00,- yang melakukan kegiatan perlombaan diskusi berbahasa Inggris, merehab 5 bangunan sekolah dasar negeri SDN antara lain SDN 104247 Tanjung Mulia, SDN 105352 Desa Pasar Miring, SDN 105350 Perbarakan Kecamatan Pagar Merba, SDN 107433 Desa Bahgerger dan SDN 105349 Desa Kulasar Kecamatan Bangun Purba. d. Keagamaan, yaitu pembangunan rumah ibadah baik mesjid maupun gereja, pemberian zakat, infaq dan shadaqah kepada kaum dhuafafakir miskin. Aimi Solidei Manalu : Corporate Social Responsibility CSR Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan, 2008. USU Repository © 2009 2. Bidang Ekonomi, antara lain berupa: a. Pembinaan UKM, yaitu memberikan bantuan uang tunai sebanyak Rp 22. 500,00,- kepada Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga TP. PKK dan Pemuda Mitra Kamtibnas PMK Tanjung Balai untuk membina 15 unit sampan kota, sebagai sarana untuk menuju dan menumbuhkembangkan wisata bahari. b. Kewirausahaan, yaitu memberikan bantuan kredit kepada UKMUKMK dengan agunan biaya rendah maupun memberikan pinjaman biaya bunga rendah kepada para petani perkebunan petani dan nelayan kecil. c. Penguatan kelembagaan, yaitu pemberian bantuan 1 unit mobil bus kepada Badan Narkotika Provinsi Sumatera Utara dan memberikan pinjaman 10 miliar kepada Pemerintah Daerah Bengkulu untuk proyek recovery pemulihan pasca gempa di Bengkulu. 3. Bidang Lingkungan, antara lain berupa: a. Penggunaan energi secara efesien baik penggunaan energi listrik maupun penggunaan air bersih. b. Perumahan dan pemukiman. c. Pengembangan ekowisata.

D. Hambatan Dalam Penerapan Corporate Social Responsibility CSR Pada