karyawan diberikan skala perilaku cyberloafing, role ambiguity, dan role conflict. Selanjutnya dilakukan pengumpulan skala untuk dilakukan pengolahan data.
3. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah semua skala terkumpul. Peneliti menggunakan bantuan program aplikasi komputer SPSS for Windows versi 20.0
dalam mengolah data penelitian.
H. Metode Analisis Data
Azwar 2000 menyatakan bahwa pengolahan data penelitian yang sudah diperoleh dimaksudkan sebagai suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa
sehingga dapat dibaca dan dapat diinterpretasikan. Data dalam penelitian akan dianalisa dengan analisa statistik dengan alasan analisa statistik bekerja dengan
angka-angka, bersifat objektif dan universal. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa regresi berganda metode enter dengan bantuan
program SPSS version 20.0 for Windows, dengan tujuan untuk membuat produksi tentang skor pada satu variabel dari pengetahuan mengenai skor variabel lain Kaplan
Sacucuzzo, 2005. Sebelum dilakukan analisa data terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap
hasil penelitian yang meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas Andy Field, 2009.
1. Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Uji normalitas sebaran dimaksudkan untuk menguji apakah data yang dianalisis sudah terdistribusi sesuai dengan prinsip
–prinsip distribusi normal agar dapat digeneralisasikan pada populasi. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS version 20.0 for Windows. Alasan peneliti mengggunakan metode Kolmogorov-
Smirnov karena kedua data penelitian merupakan data interval. Data tersebut dapat dikatakan memiliki sebaran normal apabila memiliki nilai p 0,05.
2. Uji Linearitas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah data pada variabel bebas
mempunyai hubungan yang linier dengan data pada variabel tergantung. Uji linieritas pada data ini dilakukan menggunakan uji test for linierity dengan bantuan program
SPSS version 20.0 for Windows. Kedua variabel dikatakan berhubungan secara linier jika Linearity p 0.05 atau jika Deviation from Linearity sig. berada di atas 0.05
maka dapat dikatakan bahwa asumsi linearitas terpenuhi. Artinya tidak terjadi penyimpangan signifikan terhadap linearitas.
3. Autokorelasi Autokorelasi juga disebut
Independent Errors. Regresi Berganda
mengasumsikan residu observasi seharusnya tidak berkorelasi atau bebas. Asumsi ini bisa diuji dengan teknik statistik Durbin-Watson, yang menyelidiki korelasi
berlanjut antar error kesalahan dengan bantuan program komputer SPSS version 20.0 for windows. Durbin-Watson menguji apakah residual yang berdekatan saling
Universitas Sumatera Utara
berkorelasi. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL, maka terdapat autokorelasi. Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka tidak ada autokorelasi. Jika d
terletak antara dL dan dU atau diantara 4-dU dan 4-dL, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
4. Uji Multikolinearitas Uji Regresi mengasumsikan variabel-variabel bebas tidak memiliki hubungan
linier satu sama lain. Sebab, jika terjadi hubungan linier antar variabel bebas akan membuat prediksi atas variabel terikat menjadi bias karena terjadi masalah hubungan
di antara para variabel bebasnya. Dalam Regresi Berganda dengan SPSS version 20.0 for Windows, masalah
Multikolinieritas ini ditunjukkan lewat tabel Coefficient, yaitu pada kolom Tolerance dan kolom VIF Variance Inflated Factors. Tolerance adalah indikator seberapa
banyak variabilitas sebuah variabel bebas tidak bisa dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance dihitung dengan rumus 1
– R2 untuk setiap variabel bebas. Jika nilai Tolerance sangat kecil 0,10, maka itu menandakan korelasi berganda satu
variabel bebas sangat tinggi dengan variabel bebas lainnya dan mengindikasikan Multikolinieritas. Nilai VIF merupakan invers dari nilai Tolerance 1 dibagi
Tolerance. Jika nilai VIF 10, maka itu mengindikasikan terjadinya Multikolinieritas.
Universitas Sumatera Utara
5. Uji Heteroskedastisitas Uji Regresi bisa dilakukan jika data bersifat Homoskedastisitas bukan
Heteroskedastisitas. Homoskedastisitas adalah kondisi dalam mana varians dari data adalah sama pada seluruh pengamatan. Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini
dengan cara melihat grafik Scatterplot. Jika tidak ada pola yang jelas atau titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar
kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian sebanyak 94 orang, hal ini berdasarkan kriteria yang ditetapkan peneliti. Berikut ini deskripsi umum subjek
penelitian berdasarkan jenis kelamin dan masa kerja. a. Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah N
Persentase
Pria 65
47 Wanita
73 53
Total 138
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah subjek penelitian yang berjenis kelamin pria berjumlah 65 47 orang dan berjenis kelamin wanita berjumlah 73
orang 53. b. Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Masa Kerja
Masa kerja merupakan lamanya tenaga kerja bekerja pada sebuah organisasi. Masa kerja dapat mempengaruhi kinerja baik positif maupun negatif. Memberi
pengaruh positif pada kinerja bila dengan semakin lamanya masa kerja personal semakin berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya. Sebaliknya akan memberikan
Universitas Sumatera Utara