pengaruh negatif apabila dengan semakin lamanya masa kerja akan timbul kebiasaan pada tenaga kerja.
Menurut Handoko 2007 masa kerja dikategorikan menjadi dua: 1. Masa kerja baru : ≤ 3 tahun
2. Masa kerja lama :  3 tahun
Tabel 4.2 Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja
Masa Bekerja Jumlah N
Persentase
Masa kerja Baru ≤ 3 tahun
45 33
Masa kerja Lama  3 tahun 93
67 Total
138 100
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa jumlah subjek penelitian yang masa kerjanya di ≤ 3 tahun sebanyak 45 orang 33 dan yang masa kerjanya lebih dari 3
tahun berjumlah 93 orang 67.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Asumsi
Sebelum  melakukan  analisa  data  menggunakan  regresi  linear  berganda peneliti  harus  melakukan  uji  asumsi  terlebih  dahulu.  Uji  asumsi  yang  dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji  normalitas  digunakan  untuk  mengetahui  apakah  nilai  residual  yang dianalisis sudah terdistribusi sesuai dengan prinsip
–prinsip distribusi normal agar
Universitas Sumatera Utara
dapat  digeneralisasikan  pada  populasi.  Hasil  uji  normalitas  menggunakan  uji Kolmogorov-Smirnov. Pengujian ini menyatakan data berdistribusi normal apabila
nilai signifikansi residu antar variabel data lebih besar dari 0,05.
Tabel 4.3 Uji Normalitas
Variabel Asymp.sig.2-tailed
Role Ambiguity 0.689
Role Conflict 0.826
Cyberloafing 0.614
Berdasarkan  tabel  4.3  didapat  nilai  signifikan  role  ambiguity,  role  conflict, dan  cyberloafing  lebih  besar  dari  0,05  maka  disimpulkan  data  berdistribusi
dengan normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel role ambiguity dan role  conflict  berkorelasi  secara  linear  dengan  variabel  cyberloafing.  Kedua
variabel  dikatakan  memiliki  hubungan  yang  linear  jika  p    0.05  untuk  linearity dan p  0.05 untuk deviation from linearity.
Tabel 4.4 Uji Linearitas
Variabel Linearity
Deviation From Linearity
Cyberloafingrole ambiguity
0.026 0.170
Cyberloafingrole conflict 0.000
0.151
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  hasil  uji  linieritas  pada  tabel  4.4  diatas  diperoleh  nilai signifikansi role ambiguity  dan role conflict  untuk linearity lebih kecil dari 0,05
p  0,05 dan untuk deviation from linearity signifikansi lebih besar dari 0,05 p 0,05.  Hasil  ini  menunjukaan  bahwa  ketiga  variabel  memiliki  hubungan  yang
linier terhadap cyberloafing.
c. Uji Multikolinearitas
Uji  multikolineritas  digunakan  untuk  menguji  apakah  ada  korelasi  antar variabel  independen  pada  model  regresi.  Multikolinieritas  dapat  diuji  dengan
melihat  nilai  tolerence  dan  nilai  VIF  Varience  Inflation  Factor. Multikolinearitas terjadi jika mempunyai nilai tolerence  0.1 dan VIF  10, dan
multikolinearitas tidak terjadi jika mempunyai nilai tolerence  0.1 dan VIF  10. Hasil uji multikoliearitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas
Aspek Tolerance
VIF
Role ambiguity 0.869
1.151 Role conflict
0.869 1.151
Dari  tabel  hasil  uji  multikolinieritas  diatas  dapat  dilihat  nilai  tolerance  dan VIF dari variabel role ambiguity dan role conlfict menunjukkan nilai tolerence
0.1 dan VIF  10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
d. Uji Autokorelasi