BAB III METODE PENELITIAN
Metode  penelitian  merupakan  elemen  yang  sangat  penting  dalam  suatu penelitian karena metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan
data, analisa data, dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian Hadi, 2000.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi  variabel  penelitian  merupakan  langkah  penetapan  variabel- variabel  utama  yang  menjadi  fokus  dalam  penelitian  serta  penentuan  fungsinya
masing-masing Azwar, 2005. Berdasarkan tinjauan pustaka serta rumusan hipotesis penelitian, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:
1.  Variabel bebas independent : Role Ambiguity dan Role Conflict 2.  Variabel terikat dependent : Cyberloafing
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan  karakteristik-karakteristik  variabel  tersebut  yang  dapat  diamati  Azwar,
2010. Berikut definisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti.
1. Role Ambiguity
Role  Ambiguity  merupakan  kondisi  karyawan  yang  merasa  ketika  bekerja tidak  mempunyai  pedoman  dan  tujuan  yang  jelas.  Role  ambiguity  dapat  diukur
menggunakan  skala  yang  disusun  berdasarkan  teori  oleh  Rizzo  et  al.  1970.  Skor yang  tinggi  mengidentifikasikan  individu  merasa  mengalami  role  ambiguity.
Universitas Sumatera Utara
Sebaliknya  skor  yang  rendah  mengidentifikasikan  individu  merasa  tidak  mengalami role ambiguity.
2. Role Conflict
Role  Conflict  merupakan  kondisi  karyawan  ketika  mengalami  konflik ditempat  kerja,  berupa  tuntutan  yang  bertentangan  di  tempat  kerja,  seperti  konflik
dengan  rekan  kerja,  supervisor,  atau  workgroups,  serta  konflik  akan  tuntutan kebijakan  organisasi  dan  kewajiban  kerja.  Role  Conflict  dapat  diukur  menggunakan
skala  yang  disusun  berdasarkan  teori  oleh  Rizzo  et  al.  1970.  Skor  yang  tinggi mengidentifikasikan individu merasa mengalami role conflict. Sebaliknya skor  yang
rendah mengidentifikasikan individu merasa tidak mengalami role conflict.
3. Cyberloafing
Perilaku  cyberloafing  adalah  perilaku  karyawan  yang  menggunakan  sumber daya perusahaan berupa akses internet dan atau menggunakan akses internet pribadi
untuk  melakukan  aktivitas  browsing  dan  email  yang  tidak  berhubungan  dengan kepentingan pekerjaan.
Perilaku  cyberloafing  dapat  diketahui  dengan  alat  ukur  berupa  skala  yang disusun  berdasarkan  kategori  cyberloafing  menurut  Lim  dan  Chen  2009,  yaitu
emailing  activities  dan  browsing  activities.    Skor  total  dari  skala  perilaku cyberloafing  akan  menunjukkan  perilaku  cyberloafing  karyawan  dalam  perusahaan.
Skor  yang  tinggi  mengidentifikasikan  individu  sering  melakukan  perilaku
Universitas Sumatera Utara
cyberloafing.  Sebaliknya  skor  yang  rendah  mengidentifikasikan  individu  jarang melakukan perilaku cyberloafing.
C. Subjek Penelitian