Kecerdasan Emosional Siswa Interpretasi Data

108 m {| e. Guru PAI sebagai Evaluator Peranan guru PAI sebagai evaluator memperoleh persentase 82,31 berkategorikan sangat baik. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa peranan guru PAI sebagai evaluator sangat baik, guru selalu melakukan evaluasi pelajaran untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pelajaran atau materi yang telah di sampaikan. Upaya yang dilakukan diantaranya adalah: 1. Memberikan penilain dalam setiap pelajaran pendidikan agama Islam 2. Memberikan masukan dan membimbing siswa pada materi yang belum dipahami, contohnya dengan membuat peta konsep pada materi yang belum dipahaminya. 3. Mengadakan remedial 4. Mengevaluasi siswa untuk menumbuhkan kecerdasan emosional dalam aspek mengelola emosi, memotivasi diri dan mengenali emosi orang lain Empati dengan cara mengawasi siswa pada waktu sholat berjamaah, mewajibkan infaq untuk membatu siswa yang terkena musibah.

2. Kecerdasan Emosional Siswa

Guru menempati posisi yang sangat penting terhadap pembinaan kecerdasan emosional siswa, dengan melaksanakan peranannya sebagai pendidik, pembimbing, motivator, pengelola kelas dan evaluator maka dapat diketahui perkembangan kecerdasan emosional siswa pada setiap aspek-aspek sebagai berikut: a. Mengenali Emosi diri Dalam aspek mengenali emosi diri mendapat persentase 81,1 berkategorikan sangat baik, ini membuktikan bahwa siswa dalam mengenali emosi diri sudah sangat baik, siswa mampu mengenali perasaan diri sendiri, mengetahui sebab dari perasaan yang sedang dirasakan, mampu menilai diri secara teliti, percaya diri dan menerima keadaan diri sendiri, serta mengenali kekuatan dan kelemahan dalam dirinya. 109 } ~ b. Mengelola Emosi Kemampuan siswa mengelola emosi mendapat persentase 82,6 berkategorikan sangat baik, dari data hasil tersebut menyatakan bahwa siswa dalam mengelola emosi sangat baik. Siswa mampu mengendalikan dirinya dari perilaku negatif, siswa memiliki pribadi yang mandiri dan kemampuan yang tinggi untuk menghargai diri sendiri, mampu mengendalikan dan mengatasi stress, dan dapat mengatur emosi serta mampu menangani perasaan diri sendiri agar dapat terungkap secara tepat dan wajar. c. Memotivasi Diri Dalam memotivasi diri mendapat persentase 88,1 berkategorikan sangat baik, dari data tersebut membuktikan bahwa siswa dalam memotivasi diri sangat baik, hal ini karena siswa mamiliki harapan dan optimisme yang tinggi untuk memperoleh cita-cita dan prestasi, selalu berpikir positif, konsisten, serta mampu membebaskan diri dari pengaruh emosi negatif dan dapat mengendalikan kegelisahan dengan cara yang baik sehingga tujuan hidupnya dapat terarah dan tercapai. d. Mengenali Emosi Orang Lain Untuk mengenali emosi orang lain mendapat persentase 83,85 berkategorikan sangat baik, hal ini menyatakan bahwa siswa dalam mengenali emosi orang lain sangat baik, siswa memiliki sikap empati dan simpati yang tinggi, mampu merasakan dan memahami perasaan orang lain, dapat membaca pesan orang lain baik yang di utarakan langsung dengan kata-kata maupun tidak, suka menolong, tidak egois, menghargai perasaan orang lain serta mampu memahami sudut pandang dan sikap orang lain. e. Hubungan dengan Orang Lain Hubungan dengan orang lain mendapat persentase 72,6 berkategorikan baik, dari data tersebut dapat diketahui bahwa hubungan siswa dengan orang lain sudah baik, hal ini dikarenakan siswa mampu menyesuaikan diri pada lingkungan baru, mudah bergaul dan berteman, dapat beradaptasi dengan baik, serta mampu berkomunikasi dengan baik sehingga dapat membaca sikap dan keadaan sosial. 110

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis tentang peranan guru pendidikan agama Islam terhadap pembinaan kecerdasan emosional siswa di SMA Martia Bhakti Bekasi, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Setelah memperoleh data-data yang dibutuhkan, maka penulis mengambil kesimpulan tentang peranan guru pendidikan agama Islam sebagaimana dibawah ini: a. Peranan guru PAI sebagai pendidik mendapat persentase 73,08, berkategorikan baik. b. Peranan guru PAI sebagai pembimbing mendapat persentase 76,07, berkategorikan baik c. Peranan guru PAI sebagai motivator mendapat persentase 74,5, berkategorikan baik d. Peranan guru PAI sebagai pengelola kelas mendapat persentase 80,16, berkategorikan sangat baik e. Peranan guru sebagai evaluator mendapat persentase 82,31, berkategorikan sangat baik Dari data tersebut dapat disimpulkan pula bahwa guru pendidikan agama Islam sangat berperan aktif dalam membina kecerdasan emosional siswa.