78
agama Islam mendidik siswa untuk menjauhi perbuatan tercela dengan melarang siswa merokok. Hal ini disadari oleh siswa bahwa merokok itu tidak baik bagi
kesehatan, karena di dalam rokok terdapat zat-zat yang tidak baik dikonsumsi dan merokok itu pun tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan
bagi orang lain.
Tabel 4.10 Guru agama Islam melarang siswa tawuran sesama pelajar
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
20 12
6 2
50 30
15 5
Jumlah 40
100 Berdasarkan tabel di atas dapat di persentasikan setengah 50 siswa
menjawab “sering”, sebagian kecil 30 siswa menjawab “selalu”, sebagian kecil 15 siswa menjawab “kadang-kadang”, dan sedikit sekali 5 siswa
menjawab “tidak pernah”. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peran guru agama islam sebagi pendidik melarang siswa untuk menjauhi perbuatan tercela
dengan melarang siswa tawuran sesama pelajar, karena tawuran merupakan perbuatan yang dapat merugikan dirinya, sekolah dan masyarakat.
8. Guru Sebagai Pembimbing Tabel 4.11
Guru agama Islam memberikan contoh dalam berkata baik dan sopan santun
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
24 13
3 -
60 32,5
7,5 -
Jumlah 40
100
79
Pada tabel di atas dapat diketahui sebagian besar 60 siswa menjawab “selalu”, sebagian kecil 32 siswa menjawab “sering”, dan hanya sedikit sekali
7,5 siswa yang menjawab “kadang-kadang”. Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam memberikan contoh dalam berkata dengan baik dan sopan
santun sudah baik. Ini menyatakan bahwa peran guru agama Islam sebagai pembimbing memberikan teladan yang baik kepada siswa dengan berkata penuh
sopan santun, karena sopan santun merupakan sikap yang mulia dalam berhubungan dengan sesama manusia, sehingga siswa dapat mencontoh teladan
guru dengan bersikap sopan dan santun.
Tabel 4.12 Guru agama Islam bersikap baik dan ramah pada setiap orang
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
20 20
- -
50 50
- -
Jumlah 40
100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui setengah 50 siswa menjawan
“selalu”, dan setengah 50 siswa menjawab “sering”. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru agama Islam memberikan contoh teladan dengan
bersikap baik dan ramah pada setiap orang, karena dengan bersikap baik dan ramah siswa dapat mudah bergaul dan berteman.
Tabel 4.13 Guru agama Islam membantu siswa lebih percaya diri
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
10 11
19 -
25 27,5
47,5 -
Jumlah 40
100
80
Dari tabel di atas dapat di ketahui hampir setengah 47 siswa menjawab “kadang-kadang”, sebagian kecil 27,5 siswa menjawab “sering” dan sebagian
kecil 25 siswa menjawab “selalu”. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peran guru agama Islam sebagai pembimbing membantu siswa lebih percaya diri
cukup baik, rasa percaya diri itu baik diajarkan oleh guru, karena dengan percaya diri siswa dapat menghormati diri sendiri akan potensi yang dimilikinya, dan
siswa yang percaya diri akan melihat kehidupannya dengan pandangan yang positif, hal ini dapat mengembangkan kecerdasan emosi siswa yaitu dalam aspek
menghargai dirinya sendiri.
Tabel 4.14 Guru agama Islam mengajarkan siswa
untuk mengikuti kegiatan bakti sosial baksos Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
3 12
20 5
7,5 30
50 12,5
Jumlah 40
100 Pada tabel di atas dapat diketahui setengan 50 siswa menjawab
“kadang-kadang”, sebagian kecil 30 siswa yang menjawab “sering”, sebagian kecil 12,5 siswa menjawab “tidak pernah”, dan sedikit sekali 7,5 siswa
menjawab “selalu”. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peran guru agama Islam sebagai pendidik telah mengajarkan siswa untuk mengikuti kegiatan baksos,
meskipun kadang-kadang, untuk menumbuhkan rasa kepekaan sosial pada siswa terkadang guru mengajarkan siswa untuk mengikuti kegiatan baksos agar lebih
peduli terhadap lingkungan sekitar, seperti membantu korban bencana alam, membersihkan lingkungan sekolah secara bergotong royong dan kegiatan yang
bermanfaat lainnya, karena dengan hal tersebut dapat membiasakan siswa untuk bekerja sama dengan baik antar sesamanya dan kecerdasan emosional siswa akan
tumbuh dalam aspek empati dan keterampilan sosial.
81
Tabel 4.15 Guru agama Islam mengajarkan siswa cara bergaul yang baik dengan teman
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
13 21
6 -
32,5 52,5
15 -
Jumlah 40
100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa lebih dari setengah
52,5 siswa menjawab “sering”, sebagian kecil 32,5 siswa menjawab “selalu”, dan sebagian kecil 15 siswa menjawab “kadang-kadang”. Hal ini
menyatakan bahwa peran guru agama Islam sebagai pembimbing sering mengarahkan siswa cara bergaul yang baik terhadap sesama manusia sebagai
makhluk sosial, dengan bergaul yang baik siswa akan belajar bersimpati dan berempati pada orang lain, saling hormat menghormati dan saying menyayangi
satu sama lain.
Tabel 4.16 Guru agama Islam membantu siswa cara mengatasi masalah,
baik itu masalah di luar kelas maupun di dalam kelas Alternatif Jawaban
Frekuensi Prosentase
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
5 16
18 1
12,5 40
45 2,5
Jumlah 40
100 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hampir setengah 45 siswa
menjawab “kadang-kadang”, hampir setengah 40 siswa menjawab “sering”, sebagian kecil 12,5 siswa menjawab “selalu” dan sedikit sekali 2,5 siswa
menjawab “tidak pernah”. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru kadang-kadang membantu siswa cara mengatasi masalah, baik itu masalah di luar
82
kelas maupun di dalam kelas, meskipun tidak selalu tetapi sebagai pembimbing guru ikut berperan membantu siswa dalam menyelesaikan masalahnya baik itu
masalah di luar kelas maupun di dalam kelas, dengan begitu diharapkan agar dapat menambah kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dengan baik,
bijaksana, dan optimis.
Tabel 4.17 Guru agama Islam mengajarkan siswa bersikap bertanggung jawab
Alternatif Jawaban Frekuensi
Prosentase
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
19 17
4 -
47,5 42,5
10 -
Jumlah 40
100 Pada tabel di atas dapat diketahui 47,5 siswa yang menjawab “selalu”,
42,5 siswa yang menjawab “sering” dan 10 siswa yang menjawab “kadang- kadang”. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peranan guru dalam
membimbing siswa untuk besikap bertanggung jawab sudah baik. Sikap tanggung tanggung jawab harus di ajarkan pada siswa, karena dengan memiliki sikap
tanggung jawab siswa dapat mempertanggungjawabkan setiap perbuatan, perilaku dan keputusannya, sehingga siswa tidak melemparkan kesalahannya pada orang
lain. Ini merupakan peranan guru dalam memperbaiki konsekuensi emosi kepada siswa.
9. Guru Sebagai Motivator Tabel 4.18