Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Kecerdasan Emosional Siswa

75

B. Deskripsi Data

1. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Kecerdasan Emosional Siswa

Guru berarti yang digugu dan ditiru, jadi dalam memberikan bimbingan kecerdasan emosional, guru agama Islam harus menjadi sosok teladan yang baik bagi siswa baik dari segi perbuatan maupun ucapan yaitu dapat mengelola emosinya dan tenang dalam menangani masalah siswa. Dalam menangani masalah siswa baik masalah pribadi, sosial, belajar dan karir. guru agama islam senantiasa menjadi motivator dalam menyelesaikan masalah siswa tersebut, serta memberikan perhatian dan kasih sayangnya kepada siswa tersebut. Peranan guru PAI terhadap pembinaan kecerdasan emosional siswa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Peranan Guru Guru PAI a. Guru Sebagai Pendidik Tabel 4.5 Guru agama Islam memerintahkan siswa untuk melaksanakan sholat lima waktu Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 38 2 - - 95 5 - - Jumlah 40 100 Dari tabel di atas dapat diketahui hampir seluruh 95 siswa menjawab “selalu”, dan sedikit sekali 5 siswa menjawab “sering”. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peranan guru agama Islam sebagai pendidik sangat baik, guru mendidik siswa untuk menjalankan perintah agama agar melaksanakan sholat lima waktu, karena mengerjakan sholat lima waktu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. 76 Tabel 4.6 Guru agama Islam mengajarkan siswa untuk mengucapkan salam apabila bertemu dengan guru dan teman di jalan Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 23 13 3 1 57,5 32,5 7,5 2,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan lebih dari setengah 57,5 siswa menjawab “selalu”, sebagian kecil 32,5 siswa yang menjawab “sering”, sedikit sekali 7,5 siswa menjawab “kadang-kadang” dan sedikit sekali 2,5 siswa menjawab “tidak pernah”. Hal ini membuktikan bahwa guru agama Islam mendidik siswa untuk bersikap dan berperilaku sopan santun dengan mengajarkan siswa untuk mengucapkan salam apabila bertemu dengan guru dan teman dijalan, karena manusia merupakan makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan orang lain, dengan kata lain manusia membutuhkan interaksi dengan yang lainnya. Maka dari itu sikap sopan santun harus dimiliki setiap manusia. Tabel 4.7 Guru agama Islam mengajarkan siswa untuk bersikap jujur Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 26 13 1 - 65 32,5 2,5 - Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dipersentasikan sebagian besar 65 siswa menjawab “selalu”, sebagian kecil 32,5 siswa yang menjawab “sering”, dan sedikit sekali 2,5 siswa yang menjawab “kadang-kadang”. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peranan guru agama Islam sebagai pendidik 77 sudah baik, guru mendidik siswa untuk mengamalkan perbuatan yang terpuji, sikap jujur sangat penting untuk diajarkan kepada siswa, karena sikap jujur merupakan perintah agama. Tabel 4.8 Guru agama Islam menasehati siswa untuk menghormati orang tua, guru dan teman Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 30 10 - - 75 25 - - Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui sebagian besar 75 siswa menjawab “selalu” dan sebagian kecil 25 siswa menjawab “sering”. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru agama Islam mendidik siswa untuk mengamalkan perbuatan terpuji yaitu dengan menghormati orang tua, guru dan teman, karena apabila diri kita ingin di hormati maka kita juga harus menghormati orang lain. Tabel 4.9 Guru agama Islam melarang siswa merokok Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 23 12 3 2 57,5 30 7,5 5 Jumlah 40 100 Pada tabel di atas dapat diketahui lebih dari setengah 57,5 siswa menjawab “selalu”, sebagian kecil 30 siswa menjawab “sering”, sedikit sekali 7,5 siswa menjawab “kadang-kadang”, dan sedikit sekali 2,5 siswa menjawab “tidak pernah”. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru 78 agama Islam mendidik siswa untuk menjauhi perbuatan tercela dengan melarang siswa merokok. Hal ini disadari oleh siswa bahwa merokok itu tidak baik bagi kesehatan, karena di dalam rokok terdapat zat-zat yang tidak baik dikonsumsi dan merokok itu pun tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan bagi orang lain. Tabel 4.10 Guru agama Islam melarang siswa tawuran sesama pelajar Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 20 12 6 2 50 30 15 5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel di atas dapat di persentasikan setengah 50 siswa menjawab “sering”, sebagian kecil 30 siswa menjawab “selalu”, sebagian kecil 15 siswa menjawab “kadang-kadang”, dan sedikit sekali 5 siswa menjawab “tidak pernah”. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peran guru agama islam sebagi pendidik melarang siswa untuk menjauhi perbuatan tercela dengan melarang siswa tawuran sesama pelajar, karena tawuran merupakan perbuatan yang dapat merugikan dirinya, sekolah dan masyarakat.

8. Guru Sebagai Pembimbing Tabel 4.11