Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Kecerdasan Emosional Siswa

104 R TU

C. Interpretasi Data

1. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan Kecerdasan Emosional Siswa

Berdasarkan data keseluruhan yang telah diuraikan pada hasil penelitian, dapat diketahui bahwa peranan guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan kecerdasan emosional dikategorikan baik, hal ini karena guru mempunyai peran sangat penting dan signifikan dalam menumbuhkan kecerdasan emosional siswa, guru memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan perannya baik sebagai pendidik, pembimbing, motivator, pengelola kelas maupun evaluator. Upaya guru dalam membina kecerdasan emosional siswa di SMA Martia Bhakti Bekasi dapat dilakukan melalui berbagai cara. Dari hasil wawancara penulis dengan guru pendidikan agama Islam, yaitu mengenai upaya dan usaha yang dilakukan guru PAI untuk meningkatkan dan menumbuhkembangkan kecerdasan emosional siswa baik dalam aspek mengenal emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain dan hubungan dengan orang lain. Upaya-upaya tersebut antara lain adalah: a. Guru PAI sebagai Pendidik Dalam mendidik siswa guru PAI mendapat persentase 71,33 berkategorikan baik. Peranan guru PAI sebagai pendidik harus mampu menanamkan nilai- nilai Islam di lingkungan sekolah, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan emosional siswa. Upaya yang dilakukan guru PAI diantaranya adalah: 1. Guru mendidik siswa untuk menjalankan perintah agama Upaya yang dilakukan guru dalam mendidik siswa untuk menjalankan perintah agama adalah dengan melaksanakan 4 pilar yang dimiliki SMA Martia Bhakti Bekasi, yaitu: Pe V W ama, mendidik siswa untuk melaksanakan sholat lima waktu di awal waktu, berjamaah di masjid. Ked XYZ membaca Al-Qur’an beserta pemahaman, dan pengalaman kandungannya. Ke W iga, beramal sholeh demi kemaslahatan umat, dan mengharap ridho Allah Swt. Keempat, menghidupkan sholat malam Qi [ am X l Lail. Dan peran guru PAI sebagai pendidik dalam membina 105 \ ] kecerdasan emosional dalam bidang keagamaan, guru membuat program- program keagamaan di SMA Martia Bhakti Bekasi agar dapat membantu siswa untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya, baik dalam aspek mengenal emosi, mengelaola emosi, memotivasi diri, mengenal emosi orang lain atau empati, membina hubungan dengan orang lain, dan menumbuhkan kemandirian serta meningkatkan ibadah siswa, diantaranya adalah: a. Murojaah al-Qur’an guru dan siswa b. Pembacaan al-Hasyr c. Dzikir dan doa sholat dhuha d. Sholat zhuhur dan ashar berjamaah e. Bimbingan al-Qur’an f. Buletin jum’at g. Infak teman asuh h. Tromol Jum’at i. Ta’lim guru, siswa dan karyawan j. Qiyamul lain dan Mabit k. Infak ta’lim bulanan guru dan siswa l. Amal sholeh m. Zakat Profesi n. Idhul Kurban o. Halal bil Halal p. Sholat malam 7 hari sukses PSB 2. Mendidik siswa untuk bersikap dan berperilaku sopan santun. Guru agama Islam mengajarkan siswa agar mengucapkan salam apabila bertemu dengan guru, kepala sekolah, dan teman untuk membina kecerdasan emosional siswa dari aspek mengenali emosi diri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan. 3. Mendidik siswa untuk mengamalkan perbuatan terpuji. Guru menasehati siswa untuk menghormati kedua orang tua, guru dan teman, guru agama Islam memberi contoh dengan berkata baik, jujur, sopan santun dan ramah, 106 _ `b agar siswa dapat meningkatkan kecerdasan emosionalnya dalam aspek mengenali emosi dirinya, mengenal emosi orang lain serta membina hubungan dengan orang lain. 4. Mendidik siswa untuk menjauhi perbuatan tercela. Sebagai pendidik guru PAI mngerahkan siswa untuk menjauhi perbuatan tercela seperti merokok, tawuran, melarang berbohong, marah, berkelahi dengan teman. Dalam hal ini guru berupaya untuk meningkatkan kecerdasan emosional siswa dalam aspek mengenali emosi diri dan mengenali emosi orang lain b. Guru PAI sebagai Pembimbing Peranan guru PAI sebagai pembimbing mendapat persentase 76,07. Dari hasil data tersebut menyatakan bahwa peranan guru PAI sebagai pembimbing berkategorikan baik. Guru PAI senantiasa menjadi teladan, membimbing siswa untuk bertanggung jawab dan lebih percaya diri, mengajarkan siswa sikap empati dan simpati kepada orang lain, membimbing siswa untuk mengenal emosinya, serta membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka, sehingga menjadi manusia ideal yang menjadi harapan setiap orang tua, guru dan masyarakat. Upaya tersebut diantaranya: 1. Pengelolaan siswa asuh 2. Pengelolaan tromol jum’at 3. Menjenguk yang sakit 4. Ta’ziyah 5. Bantuan korban bencana 6. Pemberian sembako 7. Jamsostek c. Guru PAI sebagai Motivator Sebagai motivator guru PAI mendapat persentase 74,5 berkategorikan baik. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa peranan guru PAI sebagai motivator di SMA Martia Bhakti Bekasi sudah baik. Hal ini karena guru sangat berperan dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu bersikap 107 c ef optimis, mendorong siswa agar berprestasi baik dibidang akademik maupun non akademik, dan memotivasi siswa dalam menyelesaikan masalah. Upaya yang dilakukan guru PAI dalam memotivasi siswa, diantaranya: 1. Meningkatkan semangat untuk terus memperdalam ilmu keagamaan, dengan melakukan murojaah Al-Qur’an, dzikir dan sholat dhuha 2. Menanamkan semangat untuk melaksanakan g i h am i l lail baik di rumah maupun disekolah 3. Memotivasi siswa untuk bersikap optimis, memiliki semangat dan harapan yang tinggi dalam belajar, upaya yang dilakukan guru PAI adalah memberikan pujian dan penghargaan bagi siswa yang berprestasi, melaksanakan mabit akbar dalam rangka mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Nasional yang di dalamnya berisi ESQ, dzikir berjamaah, dan Kho j m i l Q i k ’an. 4. Khi j obah, untuk membina kecerdasan emosional siswa dalam aspek memotivasi diri dengan meningkatkan rasa percaya diri siswa. 5. Menumbuhkan keyakinan dan menanamkan nilai-nilai positif dalam diri siswa. d. Guru PAI sebagai Pengelola Kelas Sebagai pengelola kelas guru PAI memperoleh persentase 80,16 berkategorikan sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa peranan guru PAI sebagai pengelola kelas sangat baik, guru dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan nyaman, sehingga dalam proses belajar menjadi efektif. Upaya yang dilakukan guru PAI adalah: 1. Memahami karakter siswa, mengkondisikan siswa dalam mengatur posisi tempat duduk siswa. 2. Membentuk diskusi kelompok pada pembelajaran PAI, untuk membina kecerdasan siswa dalam memotivasi diri dan membina hubungan dengan orang lain. 3. Menugaskan kepada siswa untuk membuat Po l e k Poin j dan mempresentasikan materi pelajaran PAI, hal ini melatih siswa dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan berani untuk tampil di depan kelas dan melakukan praktek pada materi tertentu. 108 m {| e. Guru PAI sebagai Evaluator Peranan guru PAI sebagai evaluator memperoleh persentase 82,31 berkategorikan sangat baik. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa peranan guru PAI sebagai evaluator sangat baik, guru selalu melakukan evaluasi pelajaran untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pelajaran atau materi yang telah di sampaikan. Upaya yang dilakukan diantaranya adalah: 1. Memberikan penilain dalam setiap pelajaran pendidikan agama Islam 2. Memberikan masukan dan membimbing siswa pada materi yang belum dipahami, contohnya dengan membuat peta konsep pada materi yang belum dipahaminya. 3. Mengadakan remedial 4. Mengevaluasi siswa untuk menumbuhkan kecerdasan emosional dalam aspek mengelola emosi, memotivasi diri dan mengenali emosi orang lain Empati dengan cara mengawasi siswa pada waktu sholat berjamaah, mewajibkan infaq untuk membatu siswa yang terkena musibah.

2. Kecerdasan Emosional Siswa