33
2. Pengertian Emosi
Akar kata emo i adalah mo
v
e e, kata kerja Bahasa Latin yang berarti
“menggerakkan, bergerak” ditambah awalan “e-“ untuk memberi arti “bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak
dalam emosi yang berarti “bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa
kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.
50
Dalam makna paling harfiah, O
x
fo d Engli
h Dic iona
mendefinisikan emo i sebagai “setiap
kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu; setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”. Menurut Daniel Goleman emosi merujuk pada “suatu
perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak”.
51
Daniel Goleman mengemukakan beberapa macam emosi, yaitu: a Amarah: beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa
pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan barang kali yang paling hebat, tindak kekerasan dan kebencian patologis.
b Kesedihan: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan kalau menjadi patologis, depresi berat.
c Rasa takut: cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri, sebagai patalogi, fobia dan panic.
d Kenikmatan: bahagia, gembira, riang, puas, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi,
kegirangan luar biasa, senang sekali, dan batas ujungnya, mania. e Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat,
bakti, hormat, kemesraan, kasih sayang. f Terkejut: terkesiap, terkejut, takjub, terpana.
g Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah. h Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur
lebur.
52
Emosi adalah pengalaman yang sangat kompleks. Masing-masing pakar memberikan definisi emosi yang berbeda. Istilah yang makna tepatnya masih
50
Daniel Goleman, Em ional In
elligence, Kece an Em
ional, Terj. T. Hermaya, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001, Cet. 11, h. 7.
51
Ibid., h. 411.
52
Ibid..
34
membingungkan baik para ahli psikologi maupun ahli filsafat selama lebih dari satu abad.
53
Beberapa para ahli mencoba merumuskan definisi emosi diantaranya: Salovey dan Mayers mendefinisikan emosi sebagai respon terorganisasi,
termasuk sistem fisiologis, yang melewati berbagai batas sub-sistem psikologis, misalnya kognisi, motivasi, dan pengalaman. Pengertian ini memberitahukan
bahwa emosi merupakan respon atas stimulus yang diperoleh dari lingkungan sekitar yang terorganisasi dengan baik yang melewati sub-sistem psikologis.
Emosi mempunyai peran dalam peningkatan proses kontruksi pikiran dalam berbagai bentuk pengalaman kehidupan manusia.
Menurut Dr. H. Syamsu Yusuf LN, M.Pd, dalam buku P ikologi
Pe kembangan Anak dan Remaja, emosi itu merupakan warna afektif yang
menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Yang dimaksud warna afektif ini adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat seseorang menghadapi
suatu situasi tertentu. Contohnya, gembira, bahagia, putus asa, terkejut, benci, dan sebagainya.
54
Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis mengandung ciri-ciri sebagai berikut: Pe
ama, lebih bersifat subjektif dari pada peristiwa psikologis lainnya, seperti pengamatan dan berfikir. Ke
+,-
, bersifat fluktuatif tidak tetap, dan Ke
iga, banyak berkaitan dengan peristiwa pengenalan panca indra.
55
Perjalanan hidup kita sehari-hari, kita kadang tidak dapat membedakan antara perasaan dan emosi, karena keduanya merupakan kelangsungan kualitatif
yang tidak jelas batasnya. Pada suatu saat tertentu, warna efektif dapat dikatakan perasaan, tetapi juga dapat dikatakan sebagai emosi. Oleh karena itu, emosi adalah
setiap keadaan diri seseorang yang disertai dengan warna efektif, baik pada tingkat yang lemah maupun pada tingkat yang kuat. Warna efektif merupakan
53
Ibid.
54
Syamsu Yusuf LN, M.Pd, P
.
ikologi Pe kembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT
Remaja Karya, 2010, Cet. Ke-11, h. 115
55
Ibid., 116
35
perasaan yang berbeda-beda, baik perasaan senang maupun perasaan tidak senang.
56
Sebagian orang menganggap bahwa perasaan dan emosi adalah sama, namun anggapan itu salah. Menurut M. Alisuf Sabri dalam bukunya
mengungkapkan bahwa antara perasaan dan emosi adalah berbeda. Pada perasaan terdapat kesediaan kontak dengan situasi luar baik positif maupun negatif,
sedangkan pada emosi kontak itu seolah-olah menjadi retak atau terputus misalnya terkejut, ketakutan, mengantuk, dan sebagainya.
57
Menurut beberapa pendapat di atas, maka emosi merupakan suatu respon atas rangsangan yang diberikan baik dari lingkungan maupun dari dalam diri
individu sendiri, sehingga individu dapat menentukan pilihan dalam hidup yang menentukan kehidupannya. Atau dengan kata lain emosi adalah suatu perasaan
efek yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.
3. Pengertian Kecerdasan Emosional