Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan sebagai salah satu pusat informasi, bertugas mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan pustaka untuk dapat dimanfaatkan oleh pemustaka secara efektif dan efisien. Agar bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, perlu suatu penanganan agar bahan pustaka terhindar dari kerusakan, atau setidaknya diperlambat proses kerusakannya, dan mempertahankan kandungan informasi itu, maka diperlukan penanganannya yaitu pelestarian preservasi bahan pustaka, karena hakikat perpustakaan sebagai salah satu sarana pelestarian bahan pustaka. 1 Bahan pustaka merupakan salah satu unsur penting dalam perpustakaan, selain ruangan atau gedung, peralatan atau perabot, sehingga perlu dilakukan suatu pelestarian agar bahan pustaka tidak cepat mengalami kerusakan. Dua hal penting dalam pelestarian, yaitu pelestarian bentuk fisik dokumen dan pelestarian nilai informasi dokumen dengan alih bentuk. Pada umumnya perpustakaan memiliki koleksi yang terbuat dari kertas baik dalam bentuk buku, surat kabar, serial, naskah, peta gambar, dokumen dan bahan cetak lainnya. Menyimpan dan memelihara bahan pustaka harus dilakukan dalam 1 Ahmad Yunus. “Meningkatkan Peran Pemustaka Dalam Pelestarian Bahan Pustaka”, http:penayunus.wordpress.com20100916meningkatkan-peran-pengguna-dalam-pelestarian- bahan-pustaka diakses tanggal 11 April 2011 jam 15.06 WIB. 2 kondisi yang baik, yang merupakan syarat terpenting untuk mencegah kerusakannya. 2 Kelestarian bahan pustaka tergantung pada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakannya, diantaranya mutu bahan dasar, lingkungan penyimpanan, serta faktor-faktor lain seperti hewan, insekta, jamur serta manusia. Kerusakan bahan pustaka dapat terjadi dalam skala besar bila terjadi bencana alam misalnya banjir, kebakaran, dan lain-lain. 3 Faktor-faktor kerusakan bahan pustaka yang berbeda-beda tersebut, menyebabkan pelestarian koleksi perpustakaan harus dimulai dengan perencanan yang baik dengan memperhitungkan nilai, kegunaan, dan resiko kerusakan pada bahan pustaka. Usaha-usaha untuk menyelamatkan bahan pustaka dari kerusakan dan bahkan dari kehancuran meliputi tiga kegiatan, yaitu pelestarian, pengawetan, dan perbaikan. 4 Adapun tujuan utama dari pelestarian bahan pustaka adalah untuk melestarikan, baik pelestarian dalam bentuk fisik dengan mempertahankan bentuk asli maupun pelestarian informasi dengan alih media dalam bentuk mikro dan digital yang merupakan hasil budaya cipta manusia. Bahan pustaka yang mahal, sulit didapat atau langka diusahakan agar awet untuk bisa dipakai lebih lama dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan, koleksi yang dirawat dimaksudkan bisa menimbulkan daya 2 Muhammadin Razak. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip Jakarta: Yayasan Ford oleh Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, 1992, h. 1. 3 Karmidi Martoatmodjo. Pelestarian Bahan Pustaka Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, h. 2. 4 Darmono. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja Jakarta: Grasindo, 2007, h.71 3 tarik, sehingga orang yang tadinya segan membaca atau enggan memakai buku perpustakaan menjadi rajin mempergunakan jasa perpustakaan. Tugas pemeliharaan, perawatan, dan pelestarian koleksi bukanlah tugas yang sangat mudah karena diperlukan keahlian dan keterampilan khusus untuk melestarikan bahan pustaka. Salah satu jenis bahan pustaka yang harus dilestarikan dan dirawat adalah buku-buku langka. Buku langka merupakan sebuah buku yang dilihat dari segi usia yaitu buku yang diterbitkan pada puluhan atau bahkan ratusan tahun silam sehingga menjadi buku yang langka karena sulit untuk dijumpai dan jarang sekali beredar di pasaran sehingga memiliki nilai historis yang tinggi dan tidak semua perpustakaan memiliki buku langka. Salah satu jenis perpustakaan yang ada adalah Perpustakaan Nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Perpustakaan Nasional adalah lembaga pemerintah non departemen yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibukota negara. Untuk memenuhi kebutuhan informasinya, maka Perpustakaan Nasional harus mampu memilih, mengolah, mengoleksi, merawat, melayankan koleksi atau bahan pustaka yang dimilikinya kepada para pemustaka yang membutuhkannya. Selain mengumpulkan dan mengorganisir segala informasi yang tersimpan dalam buku dan bahan pustaka lainnya yang merupakan 4 pelestarian ilmu pengetahuan, dapat pula dilakukan dengan cara merawat fisik maupun mengalihmediakan ke dalam bentuk digital bahan pustaka tersebut. Mengingat bahan pustaka beraneka ragam jenis dan bentuknya, yang tercetak maupun terekam, dan merupakan khazanah kebudayaan bangsa, maka salah satu lembaga atau instansi yang menyimpan berbagai karya cipta hasil manusia termasuk didalamnya koleksi buku langka adalah Perpustakaan Nasional. Sehingga pelestarian bahan pustaka khususnya koleksi buku langka menjadi sangat penting mengingat tujuan dilakukannya pelestarian bahan pustaka adalah untuk menjaga dan melestarikan buku atau berbagai bahan pustaka yang merupakan warisan kebudayaan dan sumber informasi utama untuk jangka panjang. Dengan demikian dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas maka penulis memilih judul: PELESTARIAN KOLEKSI BUKU LANGKA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA.

B. Pembatasan dan Perumusan masalah