Cara Pencegahan yang Disebabkan oleh Faktor Kimia Cara Pencegahan yang Disebabkan oleh Faktor Manusia dan Faktor

30 udara dan kelembaban ruangan koleksi dilakukan dengan menggunakan alat dehumidifier yaitu alat untuk menyerap kelembaban. Cara lain yang perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut bagi bahan pustaka yang sudah terkena debu bisa diadakan dengan membersihkan buku dari debu. Cara pembersihannya bisa dengan kuas, vacuum cleaner, karet busa spon, atau bulu ayam. Serta merawat gedung dan seluruh ruangannya dengan baik untuk mencegah uap air selama musim hujan. Dan untuk bangunan gedung perpustakaan seharusnya dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan pengawetan. 21

c. Cara Pencegahan yang Disebabkan oleh Faktor Kimia

Sumber keasaman yang berasal dari dalam kertas antara lain residu dari bahan-bahan kimia yang digunakan pda waktu pembuatan kertas serta tinta sebagai alat tulis ternyata juga mengandung asam, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada kertas. 22 Oleh karena itu diperlukan upaya pencegahan dan perbaikan yang telah mengalami kerusakan, seperti menetralkan asam yang terkandung dalam kertas dengan deasidifikasi atau memberi bahan penahan buffer. Cara lainnya yaitu menyimpan dan menata kertas dan buku dalam lemari kaca atau untuk kertas lembaran disimpan dalam kotak-kotak karton bebas asam, dan dengan memilih 21 Halim Sobri dan M.Syafe’i., “Peranan Pelestarian Koleksi Bahan Pustaka Berbasis Kertas: Tinjuan Penyimpanan Sebagai Bagian dari Pelestarian”, Jurnal Kepustakawanan dan Masyarakat Membaca, vol.22, no. 2 Juli-Desember 2006: 39. 22 Muhammadin Razak. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip Jakarta: Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, 1992, h. 17. 31 bahan pustaka yang baik dengan teliti perlu dilihat jelas jenis kertas dan tulisan. 23

d. Cara Pencegahan yang Disebabkan oleh Faktor Manusia dan Faktor

Lainnya 1 Manusia Ternyata manusia, baik petugas perpustakaan maupun pembaca dapat merupakan faktor perusak yang hebat. Banyak kerusakan yang bisa dihindari, jika kita mengetahui cara pencegahannya, misalnya janganlah menyusun buku di rak dengan padat. Waktu mengambil sebuah buku di rak, haruslah dibuatkan jalan dengan cara mendesakkan ke kanan dan kekiri, sehingga longgar. Cara memegang buku harus benar yaitu ditengah punggung buku. Cara lain yang menjadi kewajiban petugas adalah menjaga agar bahan pustaka termasuk buku langka dapat dipergunakan sedemikian rupa sehingga tidak rusak, dan membatasi pemakaian bahan-bahan yang langka dan berharga, untuk mereka yang betul-betul memerlukan saja yang diperbolehkan menggunakan bahan-bahan asli. Dengan demikian pemakaian bahan pustaka yang terlalu sering dan pemegangan yang berulang-ulang yang merupakan bahaya potensial akan kerusakan. 24 23 Daryono. “Pemeliharaan Bahan Pustaka di Perpustakaan”. http:daryono.staff.uns.ac.id20090323pemeliharaan-bahan-pustaka-di-perpustakaan. Diakses pada tanggal 9 Juni 2011 jam 14.03 WIB. 24 Muhammadin Razak. Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip Jakarta: Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, 1992, h. 25. 32 2 Bencana Alam a Api Selama ini sudah banyak kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh api kebakaran. Begitu pula di perpustakaan, api dapat merusak bahan pustaka bahkan memusnahkannya. Untuk mencegah kerusakan-kerusakan yang lebih parah lagi perlu adanya suatu tindakan preventif seperti: 1. Kabel listrik harus diperiksa secara berkala. 2. Bahan yang mudah terbakar seperti varnish dan bahan-bahan kimia yang mudah menguap harus diletakkan di luar bangunan utama. 3. Larangan keras merokok di dalam atau di luar bangunan gedung. 4. Alarm seperti smoke detector harus dipasang di tempat yang strategis untuk mengetahui dengan cepat adanya kebakaran, fungsi alat ini harus diperiksa secara berkala. 5. Alat-alat pemadam api harus diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau. Pemadam api yang baik untuk ruangan yang didalamnya terdapat benda-benda organik seperti kertas adalah tipe pemadam api kering seperti CO 2 karbondioksida. Alat deteksi api dan tanda bahaya harus dipasang dan secara teratur diperiksa. Bunyi alat-alat tersebut harus terdengar oleh semua anggota staf dan pembaca. Mereka harus mengenal 33 tanda-tanda bahaya dari alat tersebut. Selain itu perpustakaan menyediakan tenaga listrik utama dari PLN. Petugas perpustakaan harus dilatih secara teratur mengenai cara penggunaannya dan berbagai aspek pencegahan api. Seyogyanya organisasi pemadam kebakaran yang professional perlu diusahakan member saran mengenai sifat alat-alat tadi. 25 b Air Kerusakan yang disebabkan oleh air mungkin lebih berbahaya bagi perpustakaan dibandingkan oleh api. Untuk buku yang rusak terkena banjir, langkah-langkah yang dapat diambil sebagai tindakan pencegahannya antara lain: 1 Ikatan buku jangan dilepas, dengan demikian lumpur yang ada di bagian luar dapat dibersihkan untuk menghilangkan kotoran, lumpur dan lain-lain digunakan kapas yang sudah dibasahi. 2 Air yang terdapat dalam ikatan buku harus dikeluarkan dengan cara menekannya perlahan-lahan. 3 Buku yang masih basah dianginkan sampai kering. 4 Buku diusahakan agar tetap utuh dan lampirannya jangan sampai terpisah. 5 Buku jangan dikeringkan di bawah pancaran sinar matahari. 6 Kesabaran adalah modal utama dalam usaha melakukan tindakan pencegahan terhadap kerusakan bahan pustaka. 26 25 Durea J.M dan D.W.G. Clement. Dasar-Dasar Pelestarian dan Pengawetan Bahan Pustaka, h. 14. 26 Karmidi Martoatmodjo. Pelestarian Bahan Pustaka, h. 78. 34

3. Usaha Perbaikan Koleksi Buku Langka